kini jaemin sedang duduk di balkon kamar nya, ia sudah mengganti pakaian nya entah pakaian siapa yang ia kenakan saat ini yang pasti ia memakai pakaian
jaemin memandangi burung-burung yang berterbangan bebas di luar sana tanpa ada yang menghalangi, dia juga ingin seperti itu, tapi apalah harapan, tak mungkin ia akan bebas bukan
pintu kamar jaemin terbuka, menampakkan tubuh besar, gagah yang kini mendekati jaemin. tangan besar itu menepuk pundak jaemin agak keras membuat jaemin menoleh ke arah nya
kini jeno dan jaemin sedang beradu pandang beberapa saat, jeno bisa melihat mata jaemin yang sembab, mungkin terlalu banyak menangis?
jaemin mengalihkan pandangannya ke arah lain enggan untuk menatap jeno
"ku mohon tuan aku ingin sendiri" ucap jaemin yang masih juga tak mau menatap jeno
"apa maksudmu, kau mengusir ku hah!!" jeno membalikkan tubuh jaemin agar menghadap ke arah nya
"b-bukan begitu tuan, a-aku ingin sendiri saat ini" ucap jaemin sembari menunduk takut untuk menatap wajah jeno
"kau mengusir ku?!! ini rumah ku bitch, terserah ku mau kemana saja huhh!! kau tak berhak untuk melarangku bitch, kau hanyalah budak sex ku saat ini!!" bentak jeno, entah ia sedang emosi atau logat nya?
jaemin hanya bisa menghela nafas dan terus meneteskan air matanya, walaupun ayah nya jahat padanya, tetapi ayah nya tak pernah membentak nya sama sekali
"ingat na jaemin, kau hanyalah budak sex ku, kau bisa sampai kesini karena ulah ayah mu sendiri, jadi jangan pernah salahkan aku bitch!"
"ganti baju mu lalu turun, aku akan menunggu mu di meja makan, kau akan di susul oleh haechan" lanjut jeno lalu bergegas meninggalkan jaemin yang masih berdiri menatap punggung Jeno yang kini menghilang dari balik pintu
"kenapa Tuhan begitu tak adil pada ku bu, aku hanya ingin hidup bebas" jaemin menangis tak henti, ingin rasanya jaemin melarikan diri dari tempat ini
Tok, Tok, Tok
jaemin mengusap air matanya dan bergegas membukakan pintu kamar nya
"hai na, Jeno menyuruhku untuk memberi mu pakaian ini" ucap pria mungil di depan jaemin
"siapa kau?" ucap jaemin penuh tanda tanya?
"ahh, perkenalkan aku Huang renjun, panggil saja aku renjun" ucap renjun pada jaemin, sedangkan jaemin hanya mengangguk
"mata mu terlihat membengkak na, apa perlu obat? kau terlalu banyak menangis ya? memang Jeno sialan" ucap renjun mendengus kasar
"ahh tidak, terimakasih renjun-ssi, aku akan memakai nya" ucap jaemin dengan senyum nya
"baiklah, setelah itu bergegaslah turun, Jeno sudah menunggu mu di meja makan" jaemin hanya mengangguk lalu setelahnya masuk ke dalam kamar
•
•
•
•
"oh ayolah jen, kau tak merasa kasihan pada anak itu?" ucap haechan yang menatap jeno, kini mereka berada di meja makan hanya tinggal menunggu jaemin saja"benar apa yang di katakan haechan, aku lihat matanya sangat membengkak tadi, aku tak tega melihatnya, bisa bisa nya kau menyiksanya!!" ucap renjun sedikit membentak
tentu saja renjun tak takut pada Jeno hanya menghargai saja, renjun dan haechan kan submisiv yang di takuti di mansion itu haha dasar submisiv cerewet
"bisakah kalian diam? kalian sangat berisik" ucap pria beralis camar tersebut dengan menutup telinganya
"kau menyuruhku diam mark?!" ucap haechan menatap nyalang ke arah pria beralis camar yang di sebut dengan, mark
"bukan begitu bear" ucap mark namun tampak nya haechan sudah merajuk duluan
"hayoloo~ kau pasti akan di diami nya selama 1 bulan" ucap pria di sebelah mark
"diamlah kingkong"
grep
semua mata tertuju pada jaemin yang baru saja turun dari tangga namun terpeleset, untung ada Jackson yang menangkap nya
"t-terimakasih" ucap jaemin, Jackson hanya mengangguk lalu bergegas duduk di meja makan besar itu
jaemin duduk di sebelah Jeno, karena hanya itulah tempat satu satu nya yang masih kosong
tatapan tajam Jeno tak lepas wajah manis seorang na jaemin yang masih menunduk tak berani menatap orang-orang yang berada di sana
semuanya hanya makan dengan biasa, tak ada suara kecuali suara denting sendok mereka
jeno memperhatikan jaemin yang belum juga menyentuh makanannya, jeno menaruh sendok nya dengan keras
semua mata tertuju pada jeno yang menatap mereka tajam satu persatu, "keluar dari ruangan ini" final jeno
tak akan ada yang membantah, semua keluar dari ruangan itu kecuali jaemin yang masih duduk di tempatnya karena tangan nya di tahan oleh jeno
"t-tuan b-bisakah kau me-melepaskan ku" gumam jaemin namun bisa di dengar jelas oleh jeno
jeno menaikkan satu alis nya lalu menatap jaemin tajam, "bagaimana aku bisa melepaskan mu, hm? sedangkan ayah mu sudah menyerahkan mu karena ia membuat ku rugi"
"duduk di sini" jeno menyingkirkan piring-piring yang ada di atas meja agar jaemin bisa duduk di sana
jaemin hanya menurut lalu duduk di atas meja itu
jeno membuka pakaian jaemin, namun tangan jeno terhenti ketika jaemin menahan tangan nya
"t-tuan... K-ku mohon ja-jangan di sini" jaemin masih enggan untuk menatap jeno
"tak ada siapapun di sini, jadi diamlah" ucap jeno melanjutkan aktifitas nya
jeno menghisap leher jenjang nan putih milik jaemin, selama jeno meniduri banyak wanita ataupun lelaki, jeno baru melihat tubuh sebersih milik jaemin
kulit putih bersih, bibir tipis ranum, leher jenjang, tak ada bekas luka di tubuh jaemin, jaemin memang merawat kulitnya
"shh.... nghh" desahan laknat itu keluar dari mulut jaemin
sedangkan jeno masih menghisap sesekali menjilati leher putih jaemin meninggalkan jejak kepemilikan di sana
"t-tuanhh....shhh nghh"
"kau begitu menikmati nya huh?" jeno menunjukkan smirk nya lalu melanjutkan aktivitas nya turun ke bagian dada jaemin
melihat puting jaemin yang berwarna pink yang sudah mencuat, jeno langsung menghisap nya, bukan menolak jaemin malah menekan kepala jeno agar lebih dalam menghisap puting nya
"ahh tuanhh shh nghh"
jeno melepaskan hisapan nya, lalu beralih menatap jaemin
"aku tak mau bermain sekarang, siapkan diri mu malam ini"
jaemin hanya mengangguk, tapi ia sudah terpancing oleh jeno? bagaimana ia bisa menyelesaikan nya?
yoww wassap, jan lupa vote ya, tinggalin jejak kalian di sini yoww, makasihhh😚
KAMU SEDANG MEMBACA
ruthless mafia [nomin]✅
Historia Corta"buka baju mu, aku ingin melihat apa yang menjadi hak ku" kata lelaki bertubuh tinggi dan besar, membuat jaemin mau tak mau harus membuka pakaian nya. keluarga yang sengaja membuangnya ke dalam lubang si mafia berhidung bangir yang membuatnya terje...