page 12

215 15 1
                                    

REPUBLHIS!

jeno benar benar menepati ucapannya kepada jaemin, ia kembali lagi kerumah sakit sekitar 15 menit setelah bertemu dengan nayeon di mansion nya

ceklek..

pintu ruangan di mana jaemin di rawat terbuka lebar, menunjukkan jeno yang membawa buah buahan di tangan nya, namun jaemin sudah tertidur lelap, sama hal nya dengan haechan dan renjun yang tertidur di sofa ruangan itu

jeno mendekat ke arah jaemin, duduk di samping ranjang jaemin. mengamati wajah damai jaemin yang tengah tertidur pulas

kulit putih, lembut, hidung kecil, bulu mata tebal, pipi chubby, dan bibir tipis pucat, walaupun bibir jaemin masih pucat tetapi tak mengurangi kecantikan yang di miliki nya. sungguh indah ciptaan tuhan.

"kau itu indah, seperti ibuku. . . sempurna" ucap jeno sambil memandang wajah jaemin

jeno sadar, ia menggelengkan kepala nya dan kembali menatap jaemin, tidak tidak apa yang ia katakan baru saja? tidak mungkin kan ia jatuh hati pada jaemin, tadi itu jeno hanya bercanda dengan perkataan nya tidak seserius yang kalian pikirkan

jeno mengusap lembut pipi jaemin agar sang empuh tak terganggu, kemudian dia kecup singkat bibir pucat jaemin. pemandangan itu tak kabur dari penglihatan renjun yang sedari tadi mengawasi, sungguh bahagia hati renjun mengetahui jika sepupunya itu telah jatuh hati

renjun memejamkan mata nya kembali agar jeno tak sadar jika renjun sudah bangun sejak pertama jeno masuk keruangan itu

ceklek...

"jen, ada masalah di kantor, dan kau harus segera datang kesana" ucap mark menepuk bahu jeno

"maksud mu?" tanya jeno menatap mark

"entahlah, erick dan Jackson bilang, di kantor ada masalah yang harus segera di selesaikan, aku pun tak tau masalah apa itu" ucap mark mengangkat bahu nya

jeno menghela nafas panjang sebelum ia bangkit dan menatap ke arah jaemin.

"baiklah, kita pergi" ucap jeno

sebenarnya jeno tak ingin meninggalkan jaemin dengan keadaan seperti ini, tetapi mau bagaimana lagi ada masalah yang harus segera ia selesaikan


˚˚˚

sesampainya di kantor, jeno langsung di kejutkan dengan keadaan kantor nya yang sudah setengah terbakar, hanya lantai satu yang terbakar, tetapi sama aja, bagaimana jika merambat sampai ke lantai lainnya?

mark dan lucas yang di samping bisa melihat rahang jeno yang sudah mengeras melihat keadaan kantor nya, sepulang dari kantor tadi jeno meninggalkan kantor nya dengan keadaan baik baik saja tak terjadi masalah apa apa, tetapi setelah kembali ia menemukan kantor nya telah terbakar.

"siapa yang melakukannya!" tanya jeno, dari lantai 1 sampai 10 semua karyawan sudah turun ke bawah untuk menyelamatkan diri nya

"entahlah aku dan erick tak tau, saat itu aku berada di lantai 4 tepatnya di tempat hanna, sekertaris lucas" ucap Jackson

"untuk apa kau ketempat sekretaris ku?" tanya lucas heran

"Jackson ingin ber–" ucapan erick terpotong karena Jackson dengan cepat menutup mulut nya

"kau tak perlu tau, kepo" jawab Jackson matanya melirik sinis ke arah erick yang juga melirik nya

"aku tau, kau pasti menyukai hanna kan?" ucap mark menggoda Jackson

"benar sek–"

"dari pada kalian mengurusi urusan yang tak penting seperti itu, cepat cari tau pelaku dari penyebab kebakaran perusahaan ku!" tegas jeno melenggang pergi, meninggalkan mereka semua yang menatapnya

api di kantor jeno sudah padam, dan semua karyawan mulai masuk untuk mengemasi barang barang mereka di dalam

"aku tak tau pasti orang itu atau bukan yang membakar perusahaan ini" ucap seorang paruh baya mendekati Jackson, erick, lucas, dan mark

"maksud mu apa paman?" tanya lucas

lelaki paruh baya itu mendapatkan tatapan penasaran dari keempatnya itu

"aku melihat 3 orang berbaju hitam memukul security di depan dan menyingkirkan nya, lalu mereka diam diam masuk dan begitu lah, tiba tiba api muncul membuat semua orang di dalam sana keluar" ucap lelaki paruh baya tersebut melihat keadaan perusahaan jeno

"apa paman melihat wajah nya?"

"tidak, yang pasti salah satu dari mereka kemungkinan wanita, aku tak bisa jelas melihatnya karena wajah mereka semua tertutup oleh topeng" ujar laki laki paruh baya itu lagi

"baiklah, terimakasih atas informasinya paman, kami sangat berterimakasih kepadamu" ucap mark

pria baruh baya itu tersenyum, lalu pergi dari tempat itu dan kembali ke toko kelontong kecil miliknya

"mari kita segera kembali ke mansion memberi informasi ini kepada jeno" ujar erick

"kau yakin? jeno pasti saat ini tidak ada di mansion"

"kenapa begitu?"

"karena dia pergi ke rumah sakit untuk menemani sang pujaan hati nya"

"APAA?!" kaget erick dan jackson bersamaan

"sungguh tidak mungkin jika jeno yang dingin seperti itu jatuh cinta bukan" tanya Jackson

"kenapa tidak mungkin, sudah ada buktinya" ujar mark

Jackson maupun erick masih terlihat sangat shock dengan kebar berita jika jeno menyukai sandra nya sendiri

°°°



oh iya aku lupa jelasin ke kalian ya, jadi haechan itu anak dari adik nya ayah jeno. ayah jeno itu 4 bersaudara dan anak pertama itu orang tua renjun, anak kedua orang tua jeno, anak ketiga orang tua haechan, dan anak keempat itu sudah tiada, karena kecelakaan pesawat bersama nenek dan kakek nya jeno

jadi bisa di simpulin renjun, jeno, dan haechan itu bersaudara ya. saudara dekat dan erick, Jackson, mark, dan lucas itu teman nya jeno

maap eyah kalau ngetik ga jelas😭😭

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ruthless mafia [nomin]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang