page 5

604 25 0
                                    

REPUBLHIS

hujan turun sangat lebat di kota Seoul Korea Selatan.
ada jaemin yang tengah membersihkan diri di kamar mandi sesekali bersenandung lagu kesukaannya, entah kenapa ia melupakan semua nya seakan tak terjadi apapun di hidupnya

mandi adalah salah satu tujuan jaemin untuk menghilangkan stress, dari pada ia terus terusan menangis lebih baik ia membersihkan diri agar kembali segar


selesai membersihkan diri jaemin duduk di depan kursi rias kamar nya, menatap diri nya lekat lekat sungguh hidup nya sungguh tak seberuntung orang lain

tanpa sadar air mata nya berlinang membasahi pipi chubby nya, tangisan yang begitu menyayat hati. padahal tadi jaemin terlihat baik baik saja saat mandi, kenapa sekarang ia malah menangis sesegukan?

tapi memang jika dalam keadaan seperti ini semua orang juga akan menangis memikirkan nasib mereka yang buruk, apalagi di beli oleh mafia yang terkenal kejam itu

kembali pada jaemin yang masing meringkuk di atas kursi rias menenggelamkan wajah nya di antara kedua kaki nya, pikirannya terus menerus memikirkan bagaimana keadaan diri nya selanjutnya

Tok
Tok
Tok..

ketukan pintu membuat jaemin berhenti menangis dan menoleh ke arah pintu kamar nya yang masih tertutup rapat, ia takut membukakan pintu bagaimana jika itu jeno yang mengetuk, apa tidak mati jaemin

"jaemin-ssi, apa kau di dalam? ini aku haechan" jaemin yang mendengar suara haechan langsung berdiri untuk membukakan pintu kamar nya mempersilahkan haechan masuk

"mari masuk haechan-ah" jaemin mempersilahkan haechan masuk, membukakan pintu kamar nya lebih besar

"ahh maaf jaemin, tapi sepertinya aku tidak bisa masuk karena aku hanya di perintahkan oleh jeno untuk memanggil mu saja" haechan menggaruk tengkuk nya yang tak gatal

"t-tuan j-jeno memanggilku? u-untuk apa?"
jaemin berucap gugup, pasalnya ia di panggil oleh jeno, ia kan takut jika harus di marahi dan di bentak oleh jeno seperti kemarin

"menurut ku kau harus cepat datang ke kamar nya sebelum ia mendatangi mu, ah aku permisi dulu jaemin" ucap haechan, lalu meninggalkan jaemin di depan pintu

"ahh baiklah haechan"


jaemin berjalan clingak clinguk mencari dimana kamar jeno, tetapi sepertinya ia tak menemukannya.

huhh jaemin mendesah pelan, ia sudah sangat lelah mencari keberadaan kamar jeno di mansion sebesar ini, namun tiba tiba seorang gadis mendatanginya dan bertanya apa yang ia lakukan di sini

"hei, apa yang kau lakukan di sini huh?" ucap gadis itu dengan nada yang tak bisa di bilang sopan

"maaf noona aku hanya mencari kamar tuan jeno, tetapi aku rasa aku tidak menemukannya" ucap jaemin dengan nada sopan dan membungkuk di hadapan gadis itu

"kenapa kau mencari kamar jeno? ahh kalau jalang kecil nya jeno bukan?" gadis itu menatap jaemin dari ujung kaki sampai ujung kepala

jaemin yang di tatap merasa risih dengan orang di depan nya ini, kenapa harus menatap jaemin seperti itu? jaemin kan jadi merasa terintimidasi

"bisa kau beri tahu aku dimana kamar tuan jeno noona?" ucap jaemin yang mulai jengah dengan tingkah orang di depan nya yang tengah tertawa kencang membuat gendang telinganya pecah

"ahh baiklah, tapi sebelumnya kenalkan aku nayeon" ucap gadis itu mengulurkan tangan nya

"na jaemin" ucap jaemin membalas uluran tangan nayeon

ruthless mafia [nomin]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang