page 8

375 22 1
                                    

REPUBLISH

"jenooo" mereka berlima tampak kompak menengok ke arah sumber suara tersebut

dan ternyata itu adalah nayeon yang biasa di juluki 'nenek lampir' setiap penghuni rumah akan memanggilnya itu, namun tak sampai di dengar haha

jeno memutar bola matanya malas melihat wanita di depan nya ini yang langsung melendoti elangan nya dengan manja, jeno melepaskan tangan nayeon yang memegang lengan nya

"jenooo, ayah sudah menelfon dan ayah menyuruh mu untuk menemaniku berbelanja" ucap nayeon mengedipkan mata nya, sok imut batin jeno

"aku tak bisa kau saja sendiri atau bersama haechan saja" ucap jeno berdiri merapihkan jas nya yang sedikit kusut

nayeon menatap haechan tak suka, haechan yang diam saja tiba tiba di tatap sinis begitu dengan nenek lampir ini, haechan manatap sinis balik nayeon sampai akhirnya wanita itu melirik nya lalu menatap jeno

"ayolah jeno, aku tak mau dengan gendut ini" ucap nayeon melirik haechan, haechan menatap tajam nayeon sebelum ia berbicara

"hehh siapa yang kau bilang gendut" ucap haechan marah ingin menjambak rambut nayeon tetapi ia di tahan oleh mark, dan nayeon bersembunyi di belakang tubuh besar jeno

"akhh lepas mark, akan ku beri pelajaran nenek lampir sialan ini karena sudah mengatai aku gendut" ucap haechan terus memberontak

"tenang lah babe" mark menenangkan haechan yang sudah terbakar, siapa yang tidak akan marah jika membawa bawa fisik bukan? padahal haechan sudah kurus dan imut seperti sunoo enhypen idol kesukaannya

"wajar saja aku gendut, aku kan sehat tidak seperti mu yang kurus hanya tersisa tulang, apa keluarga mu tak memberi makan pada mu huh?" ucap haechan sambil bersedekap dada

"apaa?!" nayeon ingin memukul haechan namun terlebih dahulu di tahan oleh mark,

"tolong jangan membuat keributan disini noona" ucap mark santai pada nayeon, nayeon mendelik marah, sedangkan haechan ia tertawa kecil saat mark menghalangi nayeon

"sudahlah, tak ada gunanya kalian bertengkar disini aku tak peduli pada siapapun, jangan ada yang mengikuti ku. Aku ingin sendiri"ucap jeno pergi begitu saja melewati mereka yang menatap jeno

"jenoo tunggu" nayeon ingin mengejar tapi tangan nya sudah terlebih dahulu di tahan oleh Jackson

"maaf noona, tuan jeno ingin sendiri dulu sebaiknya jangan mengganggu jika kau tak ingin di usir oleh tuan jeno begitu saja" ucap Jackson lalu pergi meninggalkan mereka di sana

"rasakan itu" ucap haechan menatap wanita itu kesal, khirnya mereka semua keluar dari ruang bawah tanah itu

ceklekk
pintu kamar jaemin dibuka lebar oleh seseorang yang bertubuh tinggi, jaemin tau siapa orang nya.

jaemin ingin bangkit namun di tahan oleh jeno agar dirinya tak bangkit dari ranjang, karena jeno tau jika bagian bawah jaemin masih sakit karena ulah nya

"tak perlu bangun dari duduk mu, aku tau bagian bawah mu masih sakit dan kau tak bisa berjalan, aku mendengarnya dari haechan" ucap jeno dengan tatapan yang menatap jaemin lekat

"b-bukan begitu tuan" jaemin menundukkan kepalanya enggan untuk menatap jeno yang mengerikan itu

"kenapa saat berbicara padaku kau menunduk terus?! oh ayolah na jaemin aku tak akan membunuhmu, apa yang perlu kau takuti hmm" jeno mendekatkan diri nya pada tubuh kecil jaemin

jeno mengukung tubuh yang lebih kecil darinya, pandangan mereka bertemu sejenak, mereka bertatapan sedikit lama, keduanya sama sama menyelam ke netra mata lawan nya masing masing

hingga saat jaemin menggelengkan kepala nya lalu membuang wajah nya tak berani menatap wajah jeno yang tengah memandangi wajah indah milik jaemin, sungguh mahakarya tuhan yang indah

"cantik" gumam jeno masih di dengar jaemin

"m-maksud tuan?" jaemin seketika menatap jeno kala mendengar gumaman jeno yang mengatakan bahwa dirinya 'cantik'

jeno tersadar dan bangkit sedikit merapihkan kemeja nya, tak memperdulikan tatapan jaemin yang penuh tanda tanya

"memang nya aku berkata apa? sungguh aneh–"

"jangan lupa untuk makan agar kau tak sakit, jika kau sakit siapa yang akan mengurus mu? kau pasti mengerti maksud ku" setelah mengucapkan kalimat itu jeno keluar dari kamar jaemin

sedangkan jaemin hanya menatap kepergian jeno dengan kebingungan dan sangat sangat kesal

"apa? aneh? aku aneh? apanya yang aneh, jelas jelas dia sendiri yang mengatakan bahwa aku cantik" ucap jaemin tak Terima

"lihat saja kau jung atau Lee, ahh kenapa marga nya banyak sekali apa perlu ku ubah menjadi marga nenek tua bangka itu, kim jeno.....ahahaha" dirinya terbahak sendiri ketika ia mengucapkan kalimat itu










vote dong, mimin ngambek, wajar manusia bukan nabi boyy

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 12, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ruthless mafia [nomin]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang