Happy Birthday Diana!

89 3 0
                                    

Ariella O'brein P.O.V

Aku sudah selelsai mandi, sekarang aku akan mengganti pakaianku untuk pergi ke kampus karena hari ini aku ada ujian akhir dengan Mr. Hanz. Aku harus menyiapkan sarapan untuk Louis sebelum berangkat. Louis masih tertidur dikamar, sementara aku memutuskan untuk ke dapur dan membuatkannya omelette dan roti isi serta teh untuknya. Setelah selesai, aku kembali ke kamar untuk membangunkan Louis, tidak lupa membawa makanannya.

"Good morning babe" kataku sambil membuka tirai jendela supaya cahaya matahari masuk dan Louis bangun tentunya.

"What the hell are you doing baby?!" Jawabnya dan langsung menutupi wajahnya dengan bantal.

"Waking you up my big baby Louis..." aku duduk disisi tempat tidur, mengambil bantal yang menutupi wajahnya dan mengacak rambutnya sebelum mencium keningnya.

"You look pretty. Where are you go?"

"Today i have a final exam at Mr. Hanz's class babe, forget ah? But don't worry I've made sandwich and omelette for you".

"But I don't..."

"And tea of course" selakku sebelum Louis menyelesaikan kalimatnya.

"I don't want you to go. I don't want to be alone!" Lah kok Louis jadi ngambek gini si? Tapi kan aku harus ujian akhir-_-

"But I have final exam Lou, I promise I'll be back home soon! And I'll buy you ice cream okay?"

"Nah, i'm not a child" jawabnya ketus dan sepertinya serius.
Ya trus gimana dong?? Aku kan juga harus kuliah. Aku berpikir sejenak, dan.... apa aku minta bantuan Diana saja untuk menemani Louis selama aku kuliah. Tapi dia mau gak ya?

"What if I call Diana and Zayn for accompany you until i return from college?" Louis terdiam, sepertinya dia sedang berfikir.

"It's bettet than I'm alone" jawabnya datar. Yahelah dia masih ngambek-_-

"Don't be cranky babyyy..." kataku dan mencoba memeluknya dari samping.

"Wanna eat?" Tanyaku kemudian.

"Nah" jawabnya tak acuh.
Ya ampun LOUIS kenapa dia seperti anak kecil sekali???

"Please just spoonful Lou... I've been cooking for you" kataku dan memasang muka sedih.
Kenapa Louis manja sekali sih? Kelakuannya yang seperti ini yang membuatku sulit untuk meninggalkannya. Louis satu-satunya lelaki yang aku cintai saat ini.

"Fine" jawabnya dan aku mengambil roti isi dan omelette yang sudah ku buat tadi. Aku memotong omelette dan menyuapinya, saat Louis sedang menyantap roti isi dengan tangan satunya, aku mencoba menelpon Diana, semoga dia sudah bangun. Karena ini masih jam 7 pagi dan biasanya kalau dij Jakarta dia baru bangun jam 9.

Tuttt..... Tutttt.....

Tuttt..... Tutttt.....

Setelah nada ke empat Diana baru mengangkat telponnya.

"Morning Di, you've been already wake up?"

"Udeh. Ada apaan?"

"Haha. Gue butuh bantuan lu nih dan gue yakin sih elu mau bantuin gue hehe"

"Dih sotoy-_- bantuin apaan?"

"Hehe hari ini gue ada ujian akhir, tapi Louis gak mau ditinggal sendirian dirumah. Elu mau gak nemenin dia? Sebentar aja kokk abis kelas gue langsung balikk gue juga gak rela lah ninggalin lu lama-lama sama Louis hahaha"

"Ohhh nemenin Louis nih?? Boleh-boleh boleh banget malah. Kalo lu mau lama juga gapapa kok hahaha" sial nih anak kampret juga.

"Yaudah buru lu kesini, gue berangkat ke kampus nunggu lu dateng nih"

Right NowWhere stories live. Discover now