Distance

50 1 0
                                    

Ariella O'brein P.O.V

Tinggal 3 hari lagi waktuku untuk menyelesaikan skripsi ini. Itu berarti hari jumat ini aku harus sidang skripsi untuk mempertanggungjawabkan tulisanku ini. Untung aku tinggal menyelesaikan bab terakhir yaitu kesimpulan dan penutup. Hari ini aku janjian dengan Sean di Starbucks dekat rumahku, dia yang telah selesai sidang skripsi dua hari yang lalu janji akan membantu menyelesaikan skripsiku. Aku mengambil ponsel dan mengirim pesan untuk Sean.

To: Sean Diego

Aku tunggu di Starbucks. Don't be late man!

Setelah mengirim pesan ke Sean aku langsung mengambil kunci mobil dan tasku lalu segera menuju mobil dan melajukan mobil ke Starbucks, tempat dimana aku dan Sean sudah janjian. Saat aku sedang asik menyetir dengan lagu-lagu dari album terbaru One Direction yang terdengar dari tape mobilku, ponselku bergetar. Aku segera membuka pesan dari Sean.

From: Sean Diego

Sorry Riel, i just woke up dan sepertinya aku akan telat. I'm so sorry dear...

Hah sial! Aku sudah hampir sampai lagi. Berarti aku harus menunggu Sean nanti. Tapi, yaudahlah gapapa.

To: Sean Diego

Okay. But you have to buy me, venti vanilla late. Ha!

Aku sudah sampai dan segera memarkirkan mobilku. Setelah mematikan mesin mobil aku mengambil tas dan turun dari mobil. Aku membuka pintu starbucks, dan berjalan kearah meja kosong. Ponselku bergetar lagi, ada pesan dari Sean. Kubuka langsung pesannya.

From: Sean Diego

I'll buy everything you want luv haha

Entah kenapa aku tersenyum saat membaca pesannya. Aku langsung duduk di sofa. Posisinya agak pojok dan aku sengaja mengambil meja dengan kursi khusus dua orang yang berhadapan.

Aku mengeluarkan macbook yang dibelikan Louis beberapa waktu lalu. Aku menyalakannya dan membuka bahan skripsiku. Ku baca ulang bab terakhir yang aku kerjakan kemarin. Semoga tidak ada yang salah.

Saat aku mulai mengetik untuk bab penutup, ponselku berbunyi. Kali ini bukan pesan masuk, melainkan suatu panggilan dari.....Louis?

Ya ampun sudah lama sekali rasanya aku tidak mendengar suaranya.
I missed him so much!
Tidak mau berlama, aku langsung mengangkat telponnya.

"Heyyyyyy!!!!" Kataku hampir berteriak, untung disini belum terlalu ramai.

"Hai babe, miss youu" katanya dan aku tau perkataannya tulus.

"I miss you too Lou! How ay ya?"

"Not good if you not with me"

"Aaaaa don't say like that babe"

"How about you? Your essay okay?

"I'm good, but crazy miss you boo bear!!! And about essay... their okay haha i almost finish it"

"Miss you too baby hmmm i want to meet you but One Direction schedule sucks full until next week"

"No problem babe, you have to finish the job"

"Yes babe, you right"

"By the way, what time is it there?"

"4 a.m.? Why?"

"4 a.m.? Why you don't sleep?"

"I just homey from party after the x factor show, and i feel lonely so i call you"

"Aaaaa you make my tears down" kataku sambil menyeka mataku karna memang air mataku sedikit keluar.

"Don't cry babe"

Right NowWhere stories live. Discover now