14. Keluarga?

248 24 0
                                    


"Di sini, aku bukan siapa-siapa, tapi bersamanya, aku merasa lebih dari cukup."

"Aku tak berharap banyak dari tempat ini, tapi ada satu orang di luar sana yang membuatku kuat melangkah kembali."

~~~

POV Zephyr

Menurunkan kaca mobil kembali setelah melambai kepada sang kakak, wajahnya berubah datar.

Denzer yang melihat dari kaca pun hanya memaklumi perbedaan wajah Zephyr saat bersama Tuan Mudanya dan saat sendiri.

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan sekitar 20 menit, mereka akhirnya hampir sampai di mansion keluarga Navyaantara.

"Denzer turunkan saja aku agak jauh dari mansion." Zephyr berucap dengan dingin, tidak ada lagi nada ceria yang biasanya dia ucapkan.

Denzer menoleh dan menunduk. " Maaf Tuan Muda, Tuan Muda Nael menyuruh saya mengantar anda dengan selamat sampai di tujuan, jadi saya akan mengantar anda sampai dalam."

"Hm, baiklah jika itu perintah kakak." Ucapnya sambil tersenyum tipis. 'Ah kakaknya memang sangat perhatian'

Sampai di depan gerbang mansion, Denzer menurunkan kacanya saat seorang satpam menghampiri mereka.

"Ada keperluan apa?"

"Buka gerbangnya." Denzer berucap datar.

"Maaf, apa anda sudah membuat janji?"

Zephyr yang melihat itu menurunkan kaca mobilnya dengan malas. Satpam yang melihat Tuan Mudanya yang sudah lebih dari sebulan menghilang pun terkejut.

"Tu-Tuan Muda Zephyr, anda–

"Buka pintunya."

Satpam yang mendengar nada bicara Sang Tuan Muda yang berbeda pun terkejut, apalagi nada yang di ucapannya itu sangat–

Satpam itu segera membuka pintu gerbang agar mobil itu bisa masuk.

Setelah masuk, Denzer menghentikan mobilnya tepat di depan pintu masuk mansion. Keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Tuan Mudanya.

Zephyr keluar dari mobil dengan wajah datarnya, dia memandang tanpa minat mansion di depannya.

Melangkahkan kakinya masuk ke mansion dan membuka pintunya, seketika pandangannya menangkap sebuah keluarga yang tengah bercanda tawa, memang ini adalah hari minggu.

Seketika semua orang melihat siapa yang telah datang di hari yang sudah hampir gelap ini. Zephyr dapat melihat tatapan terkejut dari semua orang di sana.

"Oh jadi kau, heeh, kukira sudah mati." Seorang pemuda disana berbicara dengan nada remeh. Pemuda dengan wajah yang lumayan tampan dengan rambut hitam legam. Kakak ke tiga Zephyr, Lucius Grand Navyaantara. Dialah yang paling sering  memojokkan Zephyr dan mencari masalah dengannya.

Tidak mendapat jawaban dari Zephyr membuatnya geram, dia berdiri dari duduknya dan mendekati Zephyr, sementara yang lain hanya menonton kejadian itu.

"KAU–

ALTRUIST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang