Sora yang kecintaannya pada kasur dan tidur seolah tak boleh diganggu gugat.
Namun Jungkook datang dengan tengil dan jerih payahnya membawa gadis itu untuk mencoba kecintaannya pada hal lain, seperti kecintaannya untuk Jungkook misalnya.
Sora yang a...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mungkin Sora bukan yang pertama yangpernah menempati hatinya. Tapi bagi Jungkook Sora adalah orang pertama yang membuatnya mengutarakan perasaan lewat perilakunya yang memaksa. Sora mungkin tidak secantik mantan pacarnya dulu, tapi sungguh Sora lebih manis dari masalalunya. Jungkook tak mengira kalau rasa sukanya pada seorang wanita bisa semenggebu ini. Awalnya pun bahkan ia pikir hanya tertarik sejenak, ingin menggoda dan ya selesai. Tapi nyatanya Jungkook tidak begitu, untuk Sora perasaannya nyata dan berbeda. Kupu-kupu bahkan kerap kali menghinggapi perutnya tatkala otaknya tiba-tiba mengingat cuplikan-cuplikan wajah sang puan. Sekarang pokoknya bagi Jungkook, Sora adalah pemenangnya. Jika pun dimata orang lain Sora itu biasa saja, maka bagi Jungkook, Sora itu cantik, manis, dan sexy katanya.
Jungkook mengendarai motornya ke suatu tempat yang selalu ia kunjungi di malam hari, tidak ada yang tau kecuali teman-teman dekatnya. Langkah tegap yang memasuki ruang berisik itu mendadak terhenti kala matanya menangkap sosok lain yang ia kenali. Sungguh, Jungkook malas sekali kalau wanita itu datang lagi ke tempat ini.
"Lama sekali sih datangnya!"
"Mau apa datang kesini?" tanya Jungkook dingin.
Wanita berbusana minim kain, dengan belahan dada yang amat terlihat itu pun menggapai bahu Jungkook dan mengusap disana. Bibirnya mendekat pada telinga kanan Jungkook.
"Ingin dilayani olehmu!" bisiknya sensual bahkan lidahnya menjilat telinga Jungkook tanpa ragu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tidak pernah pulang dalam keadaan suasana yang senang, bahkan malam ini terlalu buruk. Jungkook pulang dengan suasana hati yang sangat kacau, namun ada setitik rasa hangat saat ia mengingat bahwa seseorang tengah menunggunya untuk pulang. Mungkin tidak di satu tempat yang sama tapi membayangkannya saja Jungkook sudah tak sabar ingin tiba dirumah dan tentunya menghubungi Sora. Tapi tiba-tiba ponselnya sudah terlebih dahulu berdering hingga ia harus menepikan motornya. Jungkook lihat siapa yang meneleponnya, pikirnya Sora ternyata bukan. Walau begitu sosok yang menghubunginya itu mampu membuat Jungkook melupa akan Sora. Tak ingat lagi tujuannya ingin segera pulang agar bisa berbaring diatas tempat tidur sambil menghubungi kekasihnya itu. Jungkook sudah rindu. Motornya berputar arah dan tidak menuju rumahnya. Pria itu pergi pada tempat yang harus ia datangi, jantungnya berdetak tak karuan. Jungkook bahkan seperti kesetanan saat melajukan motornya.
