2. manusia unik.
Di ruangan bernuansa putih–cream itu, Tika melamun memikirkan nasibnya kedepan. Keluarga Wade sangat baik, Kecuali Abimanyu!. Tika benar-benar di buat geram saat makan malam tadi, Pasalnya Tika sudah berusaha berbicara dengan Abim, Namun laki-laki itu tak menjawabnya sedikitpun.
"Aku kangen kalian..., Mah.. Pah.. Kalian lagi apa disana?" Air mata Tika kembali keluar saat memandang langit malam dari balik jendela.
Rasa hampa di tinggal orang tua begitu melekat. Tak bisa di jelaskan oleh kata-kata, Tika hanya mampu merenung mengingat kembali keharmonisan keluarganya. Menjadi anak satu-satunya, Membuat Tika merasakan kasih sayang seutuhnya dari orang tua.
Tika mengusap air matanya dan menarik napas. Ia tak mau terlalu berlaru-larut dalam kesedihan. Kasihan orang tuanya disana pasti ikut merasakan ketidakikhlasan Tika.
Gadis itu berjalan keluar kamar hendak mengambil air minum. Ia menatap sekilas kamar di sebelahnya, Kamar tempat Abim berada. Lagi-lagi Tika membuang napasnya gusar.
Sejenak Tika menatap pintu yang tak terkunci rapat. Mungkin pemiliknya lupa. Tika yang hendak menarik gagang pintu tersebut agar tertutup rapat tak sengaja melihat ke arah tempat tidur.
Ini adalah adegan dewasa yang baru pertama kali Tika lihat selama hidupnya. Disana, Tepat di atas tempat tidur. Tika melihat dengan jelas seorang Abumanyu mengerang dan mendesah rendah sembari mengurut batangnya.
Tika hampir jatuh pingsan di buatnya. Melihat kemaluan Abim yang sebesar itu membuat Tika merinding. Ia dengan secepat kilat berlari ke arah dapur membuka kulkas dan mencari air dingin seperti niat awalnya.
"Astaga..., Mata gue gak suci lagi What the fuck!" Umpat Tika membuka tutup botol.
Tubuh Tika menegang saat sebuah tangan mengambil botol air tersebut di genggamannya dan meletakkan kembali ke dalam kulkas.
"Kenapa mata nya? Hm?" Bisik seseorang.
Hampir saja Tika jatuh tak sadar kan diri saat suara tersebut masuk ke rungu nya. Gadis itu membalikkan posisi tubuh nya yang semula melihat kulkas kini membelakangi pendingin tersebut.
Dalam cahaya remang Tika dapat melihat dengan jelas postur serta wajah yang tengah mengungkungnya. Abimanya berdiri sekitar 2 jengkal mengungkungnya depan kulkas tersebut.
"Mata kamu lihat apa?" Tanya Abim meletakkan tangan kanan di area depan kulkas sedangkan tangan kirinya memegang pinggang Tika.
"A-anu Mas, Aku tadi liat kucing bunuh cicak" Jawab Tika asal.
Jika lama-lama seperti ini, Mungkin Tika bisa mati akibat jantungan. Abim hanya menggunakan boxer!. Dan benda gagah yang tak seharusnya Tika lihat kini menonjol dengan berani.
Abim menekan pinggul Tika sedikit kuat membuat Tika meringis.
"Awwh, Sakit Mas" Desis Tika.
"Saya lupa tutup pintu, Saya bukan laki-laki bejat" Ucapan Abim mematahkan spekulasi Tika tentang nya. memang sepenuhnya benar. Ia lupa menutup pintu saat tengah masturbasi, Ia buru-buru dan tak memperhatikan pintu kamar yang belum rapat.
"Wajar Mas, Semua laki-laki memang gitu" Balas Tika tak berani memandang wajah Abim.
Abimanyu berdecak "So?, Kamu pikir saya sengaja? biar kamu lihat?" Tanya Abim.
"Mungkin.." Jawab Tika yang mulai berani mendongak menatap wajah lelaki yang mengungkungnya.
"Itu bukan sengaja, Hal yang di sengaja itu seperti ini" Geram Abim sembari meremas payudara kiri Tika membuat gadis itu merinding dan langsung melayangkan tatapan tajam ke arah Abim.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Wade
Kısa HikayeCerita dewasa 18+ WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA!. Kisah cinta segitiga yang terjadi antara saudara bermarga Wade. Menyeret gadis bernama Tika, seorang gadis yatim piatu berparas cantik tersebut. "Cinta gak bisa di paksain, Mau sebaik apapun kamu kalau...