Setelah liburan panjang yang penuh dengan keseruan, akhirnya hari pertama sekolah kembali tiba. Louis bangun dengan malas. Liburannya sudah selesai, dan sekarang dia harus kembali ke kenyataan-sekolah. "Ah, kenapa sih liburan gak bisa lebih lama sedikit?" gumamnya sambil menyeret langkah menuju sekolah.
Di sekolah, suasana terasa normal seperti biasa. Louis berjalan bersama Zayan, masih mengeluhkan betapa beratnya kembali ke rutinitas setelah liburan. "Gue gak percaya kita harus balik ke sini lagi. Gue masih kangen tidur di penginapan tanpa harus bangun pagi."
Zayan hanya tertawa. "Lo yang bilang kangen libur, tapi waktu di penginapan lo malah ngeluh terus. Gak konsisten, lo, Louis."
Mereka berjalan menuju kantin saat jam istirahat. Sekolah tampak lebih ramai dari biasanya, dengan beberapa siswa baru yang datang, terutama adik kelas yang baru masuk. Louis dan Zayan melihat kerumunan di dekat koridor. "Eh, ada apaan di sana?" tanya Louis penasaran.
Mereka mendekati kerumunan itu, dan ternyata di tengah-tengahnya adalah Hyeon, yang sedang berbicara dengan seorang adik kelas perempuan. Cewek itu tampak malu-malu dan canggung, sementara Hyeon terlihat seperti biasa-tenang dan datar.
"Hyeon... aku suka kamu," ucap cewek itu pelan, tapi cukup jelas sehingga kerumunan di sekitarnya bisa mendengar.
Louis terdiam sejenak, matanya membelalak. "Gila, ada yang nembak Hyeon langsung gitu di depan umum?!" gumamnya ke Zayan. "Berani juga tuh cewek."
Zayan tertawa pelan. "Udah biasa, bro. Hyeon kan udah kayak bintang di sini. Gak aneh kalau ada yang naksir dia."
Namun, Hyeon hanya menghela napas pelan. "Maaf, tapi aku gak bisa. Aku tidak tertarik." Tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut, dia berjalan pergi meninggalkan cewek itu yang terlihat sangat kecewa. Kerumunan siswa-siswa lain mulai bubar dengan beragam bisikan.
"Ditolak mentah-mentah..." Louis menatap Zayan. "Seriusan, sih? Gak ada alasan sama sekali? Dia langsung ninggalin gitu aja."
Zayan mengangkat bahu. "Udah sering kayak gitu. Hyeon memang nggak pernah kasih alasan. Cewek-cewek yang nembak dia pasti ditolak tanpa penjelasan."
Louis masih bengong. "Gue sih gak kebayang ditolak kayak gitu. Pasti sakit banget."
---
Selama istirahat, bukan cuma satu, tapi beberapa cewek lainnya juga mencoba mendekati Hyeon. Ada yang secara terang-terangan menyatakan perasaan mereka, ada yang hanya memberikan kode-kode halus. Namun, hasilnya selalu sama-Hyeon menolak mereka dengan sopan tapi tegas. Tidak ada alasan, tidak ada penjelasan. Dia hanya menolak dan pergi.
Di kantin, Louis, Zayan, dan beberapa teman lainnya duduk sambil makan siang. Louis tidak bisa berhenti membahas soal cewek-cewek yang mendekati Hyeon. "Gila sih, cewek-cewek itu masih aja berusaha. Udah ditolak berkali-kali, masih maju terus."
Zayan tertawa sambil mengunyah makanannya. "Namanya juga cinta, bro. Kadang nggak ada logikanya."
Louis menggeleng takjub. "Tapi Hyeon nolak semuanya. Dia dingin banget sama mereka."
Di saat itulah, Hyeon muncul di kantin. Seperti biasa, dia langsung menarik perhatian banyak orang, terutama para cewek. Beberapa dari mereka bahkan tersenyum malu-malu saat melihatnya, berharap bisa menarik perhatian Hyeon. Tapi Hyeon tetap tidak peduli, dia hanya duduk bersama mereka di meja, tanpa menghiraukan tatapan dari sekelilingnya.
Zayan menatap Hyeon dengan pandangan jahil. "Bro, gue pengen nanya deh. Lo kan ditaksir banyak cewek, tapi kenapa lo selalu nolak? Ada yang salah sama mereka? Atau lo cuma gak tertarik?"
Louis ikut menatap Hyeon, merasa pertanyaan Zayan menarik. "Iya, gue juga penasaran. Lo gak kasih alasan sama sekali. Mereka kan pasti pengen tau kenapa lo nolak."
Hyeon, yang sedang sibuk dengan makan siangnya, berhenti sejenak. Dia menatap Zayan dan Louis dengan ekspresi datar, tapi ada senyum kecil di bibirnya. "Aku sudah suka sama orang lain."
"APA?!" Louis hampir tersedak mendengar jawaban itu. Dia dan Zayan sama-sama melongo kaget. "Seriusan? Lo... lo udah suka sama orang lain?"
Zayan langsung bereaksi dengan tawa yang keras. "Wah, gawat nih! Siapa cewek beruntung itu? Gak nyangka lo, Hyeon, ternyata ada yang lo taksir juga!" Zayan terus-terusan menggoda Hyeon sambil menepuk punggungnya.
Louis masih belum bisa percaya. "Beneran? Gue kira lo gak tertarik sama cewek-cewek di sini."
Hyeon hanya tersenyum tipis dan melanjutkan makannya tanpa menjawab lebih lanjut, meninggalkan Louis dan Zayan yang masih penasaran.
Zayan menatap Louis sambil terkekeh. "Wah, ini plot twist yang nggak gue sangka, sih. Siapa sangka Hyeon yang selalu dingin ternyata punya seseorang yang dia suka? Siapa, ya? Lo tau gak, Louis?"
Louis hanya menggeleng dengan ekspresi bingung. "Gue nggak ada ide. Tapi gue penasaran banget sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Mine
RomanceBE MINE bercerita tentang Louis, murid baru yang tidak terlalu beruntung, baru saja pindah ke sekolah elit di Korea. Di hari pertama, Louis langsung kena sial. Dia berurusan dengan ketua OSIS, Hyeon, yang terkenal galak, dingin, dan tidak punya tole...