Bab 156. Penemuan Duta

1K 219 8
                                    


Duta sudah berdiri di sisi mobilnya, tidak menyerah, dan keisengannya pun berlanjut dengan mengetik nama Puspa dan Harja di layar ponselnya.

"Pusparini Hanggari Harja?" gumam Duta saat melihat ada sebuah akun media sosial dengan poto profil wajah papa Bayu dan seorang wanita muda, yang dia yakini sebagai Puspa yang diceritakan Bayu beberapa saat lalu.

"Rukmana," gumam Duta. Jantungnya terasa berdegup keras saat melihat foto-foto yang ada di media sosial milik Puspa, yang diunggah sekitar dua tahun yang lalu. Akun Puspa tidak begitu aktif, karena tidak mengunggah apapun akhir-akhir ini.

Yang mengejutkannya, Puspa tercatat magang di Rukmana Group yang tidak lain adalah perusahaan milik Tirta Adji Rukmana, papi Bayu. Dalam sebuah postingan ada satu komentar yang membuat Duta menahan diri untuk tidak dulu masuk ke dalam mobilnya, yang menyatakan bahwa Puspa memiliki hubungan kekerabatan dengan Lestari, mantan istri Tirta.

Duta masuk ke dalam mobilnya sekarang, dan menguncinya. Rasa penasarannya semakin menjadi-jadi, dia mempelajari lebih dalam media sosial Puspa. Dia melihat beberapa foto kemesraan Puspa dan papa Bayu, sebelum mereka menikah.

"Ha? Om Harja kerja di Rukmana? Salah satu COO Rukmana Group?" Duta menebak bahwa Harja dan Tirta saling mengenal dekat, lalu kenapa Tirta menikahi tante Nindya, mama Bayu. Apa juga terkait bisnis? Dia pernah mendengar cerita dari papanya bahwa pernikahan teman-temanya yang tergolong upper-class kebanyakan terkait bisnis dan usaha, termasuk Tirta yang dulu menikah dengan Lestari yang sarat perjodohan.

Duta mengingat satu hal bahwa Bayu dulu tidak peduli pekerjaan papanya. Bayu kecil pernah bertanya ke papanya tentang pekerjaannya, papanya menjawab bahwa pekerjaannya adalah mengurus rumah-rumah dan tidak mau menjelaskan detail, beralasan itu bukan urusan anak kecil. Sejak itulah Bayu tidak bertanya lagi dan tidak pula peduli.

Duta menggeleng, pekerjaan Harja bukan main-main, dan dia ternyata tercatat sebagai pimpinan senior di perusahaan tersebut, artinya dia memiliki gaji yang sangat besar di setiap bulannya. Tapi dia tidak mau bertanggung jawab kepada anak-anaknya? Duta berdecak dan menggeleng, satu kata buat papa Bayu tersebut, sakit jiwa.

Yang menjadi pertanyaan sekarang, apakah Bayu tahu papanya adalah bawahan Tirta di perusahaan, apa tante Nindya juga tahu soal itu? Mengingat-ingat kesehariannya dengan Bayu dan Citra selama ini, Duta yakin mereka sepertinya tidak tahu. Jika memang begitu keadaannya, lalu apa niat Tirta menikahi tante Nindya? Apa yang terjadi sebenarnya? Duta melihat jam di layar ponselnya, menebak Bayu belum sampai di cafe Chelsea.

Beberapa menit kemudian, Duta menghubungi Bayu. "Sudah sampe, Yu?" ujarnya ketika panggilannya terjawab.

"Ck, ganggu aja kamu, Dut. Baru juga mau cipokan."

"Penting. Ini tentang papa kamu."

Bayu terdengar berbicara mesra dengan Chelsea bahwa dia ingin bicara dengan Duta.

Terdengar suara memelas Bayu di ujung sana dan Duta memakluminya.

"Yu, kamu nggak tahu papa kamu bekerja di mana selama ini, 'kan?"

"Ck, aku nggak mau bahas pekerjaan dia lagi, Dut. Nggak penting juga dan nggak ada untungnya."

"Hei, kalo dia ternyata bekerja di perusahaan papimu, apa itu nggak penting?"

Bayu terdiam. "Dut?"

"Aku baru saja melihat akun media sosial Pusparini Hanggari Harja, ternyata Puspa ini magang dan bekerja di Rukmana Group, lalu papa kamu ini salah satu COO di sana. Harja ini berarti kenal dekat dong sama papimu."

"Ah, yang benar?"

"Aku kirim link media sosial Puspa sekarang. Puspa ini memiliki hubungan kekeluargaan dengan Lestari, mantan istri om Tirta."

Bayu terdiam di ujung sana.

***

Bayu kembali lagi masuk ke dalam kamar Chelsea setelah menerima telepon dari Duta yang menceritakan sebuah fakta bahwa Harja dan papinya saling mengenal. Duta juga sangat yakin bahwa mereka sangat dekat karena hubungan pekerjaan, karena papa Bayu adalah COO senior di Rukmana Group selama belasan tahun. Awalnya Bayu tidak percaya cerita dan dugaan Duta tentang papanya dan Tirta, karena Tirta yang tampaknya memang tidak mengenal papanya. Namun, dia yakin ada yang salah dengan pernikahan papi dan mamanya setelah melihat akun media Puspa yang aktif beberapa tahun lalu.

"Ada apa, Bayu?" tanya Chelsea, heran melihat wajah Bayu murung dan cemas.

"Nggak ada apa-apa." Bayu duduk di pinggir tempat tidur, dan Chelsea duduk di sampingnya.

Ingin menenangkan perasaan Bayu, Chelsea melumat bibir Bayu dan menghisapnya lembut. Meskipun pikirannya kalut, dia tetap senang dengan sikap mesra dan manja Chelsea, hingga akhirnya dia terbuai.

Chelsea yang aktif, melepas kancing bajunya sampai memperlihatkan buah dada kencangnya. Dia tanpa ragu meraih kepala Bayu dan menariknya ke dada, ingin Bayu menghisap putingnya.

"Ssssh. Oh, Bayu. Hmmm."

Bayu sudah lihai menghisap dan memainkan bagian dada Chelsea, sampai gadisi itu tidak bisa berkutik lagi.

Puas menghisap, Bayu kembali melumat bibir Chelsea sambil mendorongnya rebah di atas tempat tidur, lalu menindihnya.

"Ada apa, Bayu?" tanya Chelsea sambil kepala Bayu di dadanya.

"Kamu kenal Puspa?" tanya Bayu. Dia tahu Chelsea tidak begitu menyukai Lestari, tapi tidak salah salah dia bertanya.

"Keponakan tante Lestari?"

Bayu tidak tahu persis hubungan kekerabatan Lestari dan Puspa, tapi dia mengingat Duta menyinggungnya, dan dia berkata iya.

Chelsea mendorong pelan dada Bayu dan menyuruhnya duduk selonjoran di atas tempat tidurnya. "Aku tahu dia, tapi tidak begitu mengenalnya. Dia magang dan bekerja di kantor om Tirta. Mamaku dulu pernah bilang dia itu gadis licik, perebut laki orang. Yah ... terlepas orang-orang bilang dia telah menyelamatkan hidup seorang pria yang telah disakiti pasangannya dua puluh tahun—"

"Pria itu papaku."

Chelsea terdiam dan sontak menoleh. "Bayu?"

Bayu berdecak kecil dan menggeleng, pikirannya seketika kalut, dan dia sedang menghadapi ujian akhir semester kuliahnya. "Dia memang merebut papaku karena papaku mengaku telah dikhianati mamaku—"

"Nggak mungkin—"

"Nggak mungkin apa?"

"Nggak mungkin tante Nindya mengkhianati."

"Ya, papaku memang menyebarkan fitnah ke orang-orang bahwa mamaku berkhianat dan aku dan adik-adikku bukanlah anaknya. Dia bilang begitu."

Chelsea menelan ludahnya, dia tahu hubungan Bayu dan papanya tidak baik, juga tahu bahwa papa Bayu telah berselingkuh. Tapi dia tidak mengira bahwa papa Bayu adalah orang yang telah menikah dengan orang yang cukup dia kenal di lingkungan keluarga omnya.

"Harja—"

"Ya, papaku namanya Harja, kamu pernah bertemu?"

"Ya, tapi tidak sampai menyapa. Aku beberapa kali melihatnya di kantor om Tirta. Ck, jadi papa kamu bekerja di perusahaan om Tirta?"

"Selama aku hidup, mungkin lebih. Dia sudah bekerja di sana sebelum aku lahir. Dia senior di sana."

"Dan kamu nggak tahu itu?"

"Dia nggak pernah mau berterus terang dengan mama, aku dan adik-adikku. Selalu bilang kekurangan uang dan kurang kurang kurang—"

Bersambung

Bahagia Setelah BerpisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang