...
Pagi hari, dimana cahaya matahari mulai memancarkan sinarnya kearah sebagian bumi. Sinar terik dari sela sela gorden mengenai wajah manis bermarga park ini. Ia perlahan membuka matanya Mengedipkan nya beberapa kali dan menggeliat kan badan layaknya seseorang habis bangun tidur.
Diam sejenak, istilahnya mengumpulkan nyawa terlebih dahulu. Ia menoleh kesamping, sosok ketos itu ternyata sudah menghilang. Menginjakkan kaki ke lantai kamar kemudian berjalan ke lantai bawah guna menjumpai temannya.
__
Suara dari injakan kaki sunghoon terdengar, ia menuju kearah kamar mandi yang tempatnya ada dilantai bawah. Untuk mencuci mukanya.
'Trekkk'
Suara tarikan atau lebih ke suara bagaimana orang membuka pintu dari arah kamar mandi. Membuat jungwon yang sedang membuat nasi goreng menoleh, dimana pintu kamar mandi terbuka.
" udah bangun hoon. " sunghoon berjalan melewati jungwon dan duduk di meja makan.
" duduk aja, kau mau nasi goreng ngga? Mumpung aku membuatnya nih, kalau nanti kita udah mau jalan. Keburu siang. "
" jam berapa kita perginya won.? " sunghoon mengucak matanya dan sekejap menguap.
" kata kak jay jam sembilan, ini masih jam setengah delapan. Sarapan aja dulu. " sunghoon mengangguk, ia menaruh kepalanya diatas meja dan menutup kembali matanya.
" eh hoon, waktu di mobil kau kebangun ngga.? " mata yang sudah tertutup tadi terbuka kembali.
" engga, emangnya kenapa.? "
" masa sih? Waktu itu pak supir ngga sengaja nabrak batu lumayan gede, aku sama yang lain aja kebangun masa kau engga sih. "
" ngga tau deh won, mungkin aku capek. Oh ya, sunoo sama yang lain mana kok ngga kelihatan.? " sunghoon mengedarkan pandangannya dan menoleh ke berbagai arah.
" sunoo mah masih molor, hanbin tuh dibelakang villa nyari angin katanya. Kalau yang yang laen disuruh ngumpul dilapangan depan sana buat bicarain jalan jalan nanti, jadi ya karena mereka belum pada makan aku bikin aja nasi goreng. " sunghoon mengangguk paham.
Suara tarikan pintu dari arah belakang terdengar. Hanbin datang dengan membawa beberapa tangkai bunga tulip ditangannya.
" dah bangun hoon. " sunghoon mengangguk dengan senyum kecilnya. Hanbin berjalan mengambil vas bunga kaca dan juga mengambil air.
" mau diapain bunganya, han.? "
" mau dipajang depan TV, cantik banget ini bunganya sayang kalau ngga diambil terus ngga di pajang. "
Setelah menaruh bunga cantik itu kedalam vas, Hanbin berjalan ke arah ruang TV luas itu dan memajangnya dideket lemari. Setelahnya ia menidurkan diri di sofa panjang.
selang beberapa waktu, keempat dominan itu kembali. Mereka menduduki sofa berbentuk L di ruang TV, dimana tepat disamping nya ada Hanbin yang sedang bermain dengan benda pipih miliknya.
" kak jay! Ayo makan dulu aku udah buatin nasi goreng ini, ajak juga kak jake sama yang lain yah.! " teriaknya dari arah dapur.