Siang ini matahari terik sekali, memancarkan cahayanya yang membuat bumi terasa hidup. Walaupun terik namun suasana terasa sejuk di sebuah taman yang sangat indah, namun tidak semua orang dapat menikmatinya.
Taman tersebut sangat luas membentang indah dengan banyaknya aneka bunga bermekaran serta tanaman hias dari berbagai negara. Di tengah taman terdapat danau buatan di lengkapi sebuah pulau kecil di tengahnya. Tidak jauh dari taman tersebut sebuah bangunan megah berdiri kokoh, salah satu mansion milik sang raja Amazon kita. Siapa lagi kalau bukan Tuan felix, si duda tiga anak idaman para wanita.
Suara canda tawa serta celetuk riang terdengar oleh maid walaupun mereka berada didalam mansion. Tepatnya di bawah sebuah pohon mapel besar di gelar kain yang menjadi alas, ada beberapa bean bag bulat berukuran sedang melingkari meja penuh makanan sebagai pelengkapnya.
Di antara wajah wajah datar itu ada dua orang yang menjadi perusuh, siapa lagi kalau bukan Saka serta bayi panda kita. Bocah gembul itu saat ini ingin menangis karena Saka sebagai biang onarnya.
"Jaat Sakasetan hiks kan gue udah bilang jangan di habisin hiks hiks"ucap Andra dengan mata yang telah berkaca kaca, dengan pipi merahnya yang cemong oleh coklat leleh dari buah yang di lapisi coklat oleh maid
"Yeeee gue mak-"
"Saka, baby bahasa"tegur Daddy menatap keduanya dingin yang d balas cengiran oleh Saka
"Hiks maaf, Saka menghabiskan sateku hiks hiks"Adu Andra menggaruk kepalanya takut, sehingga ikatan rambutnya ambruk adul
"Yeeee kan aku makan cuman 5"sanggah Saka berbicara kaku karena tidak terbiasa
Mereka berempat (Saka, Bagas, Arkan dan Arsen) baru kembali dari perjalanan hukuman mereka setelah dibuang satu bulan di kutub utara oleh Daddy Felix yang kesal lantaran kejutan prank ulang tahunnya yang gagal total tersebut.
Mereka saat ini berkumpul karena si bayi panda ingin merayakan ulang tahun si Raja Amazon itu, yah walau mereka semua sibuk. Namun tidak mungkin mereka mengecewakan binar semangat si bayi panda penyuka nenen tersebut.
Namun perlu di ketahui dendam Daddy masih berlanjut, semua pekerjaannya dia limpahkan hampir semua pada Arsen dan Arkan sebagai hukuman lanjutan.
"Hiks tapi tetap aja, abang~~"rengek Andra pada Bagas yang kebetulan bersampingan duduknya dengan Saka
TUK
"Aduh"pekik Saka
Suara nyaring terdengar bersamaan dengan suara kesakitan Saka, dengan sekuat yang ia bisa. Bagas memukul kepala Saka menggunakan sendok. Yah dengan wajah yang masih datar, namun hatinya puas. Siapa suruh menggoda sahabatnya yang gemoy itu hingga menangis
"Hahahahahahahaha hiks kasihan, hiks Daddy mau cucu"tawa yang berakhir dengan suara rengekan meminta susu pada pria paling tua di antara mereka tersebut
Dengan cepat Daddy mengangkat tubuh mungil tersebuat ke pangkuannya, lalu menyumpal bibir mungil semerah cerry itu dengan nipple botol susu yang telah tersedia sedari tadi. Sembari itu, Daddy mengambil tisu basah yang telah di persiapkan juga oleh maid untuk membersihkan wajah cemong penuh coklat tersebut.
Tidak lama cairan putih tersebut telah habis tak tersisa, namun bukannya tidur bayi panda tersebut dengan riang melempar botol kosong itu ke arah Saka. Dan yah tanpa bisa menghindar gerakan tiba tiba tersebut Saka kembali merasakan sakit, kali ini di tempat yang berbeda.
"Ayooo kita memancing"seru Andra semangat ketika netranya melihat maid datang dengan beberapa pancingan, sesuai pesanan tersembunyinya tadi sebelum mereka bersantai di bawah pohon tersebut
"APAAAAA"seru Saka terkejut
"Kenapa, apa kau takut cacing"ucap Andra menyeringai licik karena sangat tahu kalau sahabatnya itu sangat takut dengan cacing
"Tidak"sanggah Saka dengan raut jijiknya
"BOHONG, PENIPU KAU TAKUT CACING DARI DULU AHHAHAHAHAHAHA"tawa Andra nyaring
Para maid datang menyerahkan pancingan yang di ambil oleh mereka masing masing, Daddy lalu meminta maid tersebut langsung memasang cacing yang di bawa ke mata pancing masing masing.
"Ahhh Abang apakah danau ada ikannya?"tanya Andra penasaran, dengan maksud lain tentunya
"Ada beberapa jenis ikan di dalam danau tersebut. Ada Wrought Iron Butterflyfish, Clarion Angelfish, Golden Crossback Arwana, Candy Basslet, Ikan Hias Koi S Legend yang di lepas lumayan banyak"ucap Arsen mengingat apa saja ikan hias mahal yang di lepas oleh Grandpanya di dalam danau buatan tersebut
"Apakah mahal?"tanya Andra polos memiringkan kepalanya sehingga ikatan rambut apelnya ikut memirik karena ikatannya yang sudah tidak rapi lagi, jangan lupa dengan tanya yang memegang pancingan imut kecil miliknya
Mereka semua memalingkan wajahnya serentak, tidak kuat melihat keimutan bayi panda tersebut. Salah salah mereka akan mimisan hingga pingsan karena lemas. Mimik polosnya lengkap dengan pipi dan hidung memerah setelah menangis, mata yang masih ada air mata nakal yang masih nyaman ada di sela bulu mata lentik serta lebat tersebut.
Ah rasanya mereka ingin sekali mengurung untuk diri mereka sendiri, ingin sekali saat ini Saka menguyel nguyel pipi gembul itu lalu menguyahnya hingga puas.
Namun semua itu tidak akan berani ia lakukan, karena para pawang bayi panda itu akan menembak mati dirinya lalu mengawetkan tubuhnya menjadi mumi mungkin saya terjadi.
"Apakah mahal kakak?"tanya Andra sekali lagi pada Arkan, dirinya merasa bingung mengapa mereka semua mengalihkan pengelihatannya. Apa ada yang salah pada dirinya ini
"Tidak baby, sangat murah kok"ucap Arkan
Mereka lalu berjalan ke tepi danau yang memang terdapat sebuah jembatan, masing masing mereka duduk dengan kaki menjulang ke bawah. Ikan apa yang mau makan umpan mereka, sedangkan kaki mereka saja sudah membuat ikan ikan pergi menjauh
"Apakah Ikan belajar berenang saat lahir?"tanya Andra lagi
"Tidak, ikan tidak dilahirkan. Ikan menetas dari telur"ucap Bagas
"Apa ikan seperti ayam, berbulu?"tanya Andra bingung yang membuat mereka semua menghela nafas, sangat sulit menjelaskan pada bayi panda yang kadang kadang lemot tersebut
Hanya pancing pria pria dewasa tersebut yang berada di dalam air, milik bayi panda berada di antaranya.
Hening sejenak tanpa terdengar suara ocehan lagi, mereka fokus untuk mencoba keberuntungan yang ada. Tidak lama pancingan Saka bergerak gerak tanda umpannya dimakan, dengan semangat pemuda itu menarik pancinya.
"Yeyyyyyy"
"Horeeeee"kedua biang rusuh sejak tadi bersorak, siapa lagi kalau bukan Saka dan bocah rambut apel imut itu yang bergembira karena seekor ikan berhasil di dapatkan
Ikan koi lumayan besar bergoyang kesana kemari karena si empu melompat riang, dengan tidak memperhatikan ujung jembatan mereka berdua bergembira. Arsen, Bagas, Arkan dan Daddy hanya tersenyum tipis melihat kegembiraan keduanya.
Namun sayang, kegembiraan Saka berakhir karena ia salah menginjak papan jembatan. Ya, Saka akhirnya masuk ke dalam air yang syukurnya lumayan dangkal karena mereka berada di tepi danau.
Suasana seketika sunyi, Andra yang tadinya meloncat loncat seketika membulatkan matanya terkejut. Bibir semerah Cerrynya membentuk O
Tidak lama sebuah objek yang kalau mereka tidak tau, mungkin terlihat sangat menakutkan muncul dari dalam air.
"SIAL, IKANNYA PERGI MEMBAWA PANCINGKU"teriak Saka kesal tidak sadar situasi
"EYEWWWWWWWWWW MONSTER LUMUT HAHAHAHAHAHAHAHAH"
"HAHAHAHAHAHAHA"
Teriakan Andra berkumandang di susul oleh tawa semua orang memenuhi suasana taman indah tersebut pada siang hari itu
HAYYYY SEMUAAAAAA
Sorry lama yaaaa, terkendala waktunya author yang kuliah ini. Di tambah keterbatasan ide karena author yang gak ada mancing (biasanya aku mancing biar tenang terus dapat ide hehehehe)
JANGAN LUPA VOTE N KOMEN
BIAR AUTHOR SEMANGAT, SEMANGAT BUAT KALIAN. LOV 5000🖤🖤🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Andra
FantasyAbraham Andra Gilberd sosok pemuda imut yang berumur 16 tahun. Namun jangan salah dengan keimutannya, Andra itu badboy, Andra suka balapan, dan Andra suka kebebasan. Andra punya dua sahabat yang posesif dan setia menemaninya dari kecil, di saat baha...