10

3.9K 217 11
                                    


"Cepat! Pergii!". Ashley menarik tali kuda hingga kuda berdiri dan menerjang kuda musuh hingga jatuh.

Melihat itu Jaden mengatupkan rahang.Menarik tali kuda,berbalik dan pergi meninggalkan Ashley di belakang.

Pegangan nya pada tali mengerat.Tidak percaya jika dirinya harus merelakan Ashley begitu saja.

Tapi saat terdengar tapak kuda di belakang nya, Jaden segera menoleh dan mendapati Ashley yang menyusul.
"Ya, mereka bukan tandingan Ashley! "  Yakin nya. Dengan itu Jaden semakin bersemangat mengendalikan kuda,berlari dengan Ashley di belakang nya.

"Kalian tidak akan bisa kabur!"
Kelompok musuh seakan tak gentar, yang terluka ringan segera berdiri dan menaiki kuda .

Dengan aba-aba pemimpin, lima panah melesat ke arah Ashley.

Insting tajam nya dapat mendengar suara angin terbelah.Sebuah panah meluncur dan Ashley menarik kuda berbelok ke kiri, panah dengan cepat melewati nya.

Namun sebuah kesalahan harus dia sesali, Jaden yang berada di depan tidak memiliki insting setajam Ashley.

"Jadeenn!!!". Bertepatan dengan teriakan Ashley Jaden tersungkur jatuh dengan panah mengenai pinggang nya,menembus perut dan melukai pinggang Alea.

Mereka jatuh dari kuda. Ashley mengeratkan rahang nya. Turun dari kuda dan memeriksa Jaden dan Alea.

Sementara musuh di belakang bergerak ke arah mereka.

"Jaden,bertahan." Ashley melihat Alea yang merintih,tapi lukanya tidak separah Jaden yang menembus perut.

"Pergi..." Dengan menahan sakit Jaden mendorong Ashley.

"Tidak! Kita akan pergi bersama."

"Pergi...mereka tidak akan membiarkan ku mati,mereka mengincar mu. Selamat kan Alea terlebih dahulu,setelah itu susun rencana minta bala bantuan. "

Ashley mengepal kan tangannya.

"Cepat...Jumlah mereka terlalu banyak. Kita semua akan mati jika gegabah. "

"Jaga dirimu, aku akan segera menyelamatkan mu."

Jaden mengangguk dengan pasti. Meski enggan Ashley tidak punya pilihan. Menggendong Alea dan menaikkannya ke atas kuda. Menarik tali kuda dan pergi tanpa berbalik hanya untuk melihat keadaan Jaden .

"Tidak.. Ashley,Jaden...jangan tinggalkan Jaden." Alea menahan sakit, melihat ke belakang dengan susah payah.

"Ashley...." Air matanya tumpah.

"Ashley..."

"Jaden..." Sebelum akhirnya kegelapan merenggut kesadaran nya.

Ashley menggertakkan gigi. Memeluk pinggang Alea dan menambah kecepatan.

"Cha! "

"Cha! "

Bruk!!

Luka nya terbalut kain, namun dengan kasar dia dorong hingga berlutut di depan seorang wanita bergaun merah dengan renda emas dan permata.

Jari-jari lentik berwarna merah di kuku terulur, menarik lembut dagu tegas pria yang tersungkur.

"Yang Mulia, hamba tidak becus hanya dapat membawa pria ini. Calon  nona berhasil melarikan diri. " Seorang Pria berlutut menunduk dengan bahu bergetar.

Kelopak mata nya terangkat menatap pengawal di depannya.
"Kalau begitu, nanti harus berhasil. "

Mata teduh nya menatap pria tampan di bawahnya.
"Tahan dia tapi perlakukan dengan baik. Kalau tidak...calon suami akan marah dan menyalahkan ku. "

Big Man!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang