Jaden terkesiap dengan sikap Alea yang tampak khawatir.Tidak bisa menyembunyikan senyuman nya,Jaden segera menahan tarikan Alea hingga mereka berhenti .
"Kamu khawatir?".Dan dengan polosnya dia bertanya.Tidak menyadari alis Alea yang tampak berkedut begitu mendengar nya.
"Tidak! Dasar tidak peka!". Menghempaskan tangan Jaden dan segera pergi.Jaden tertawa kecil melihat nya.
"Baik baik...aku tidak akan berkelahi.Kita kan masih punya tanduk rusa untuk di jual,aku hampir lupa."
Alea berhenti,berbalik dan melihat Jaden dengan bibir berkedut.
"Kau...""CK!".Harusnya dari tadi dia bilang, setidaknya Alea tidak harus memikirkan keuangan yang menipis.
Ashley yang katanya memiliki banyak uang,dan Jaden yang memiliki tanduk rusa . Seharusnya itu sudah cukup untuk mereka bertahan hidup.
Alea jadi tidak perlu khawatir mereka jadi gelandangan nanti.Dan pastinya,dia juga bisa membeli beberapa barang.Mengingat kebutuhan nya pun terbatas.
Tangan nya menyentuh wajah putih nya yang dulu lembut dan terawat.Tapi sekarang...Alea melihat tangan nya yang langsung berminyak begitu mengusap wajahnya.
Mencium bau badan nya dan bergidik.
Karena uang sudah ada, seperti nya dia juga harus membeli beberapa kebutuhan kulit.Tapi apakah disini juga ada?
Masalah lainnya,uang itu bukan miliknya.Alea merasa tidak enak jika meminta.Atau haruskah dia menunggu sampai Jaden mengajak nya berbelanja lagi?
Tapi itu akan terkesan dirinya tidak tau diri.
"Hahh...". Alea duduk di pinggir ranjang.Meremas ranjang dengan kasur tipis, seharusnya dia bersyukur.Meski sederhana tapi dia memiliki tempat tinggal.
Membayangkan kehidupan mewah di dunianya,Alea sungguh merasa miris.Entah sampai kapan dia akan tinggal disini?
Alea membuka pintu,memegang pagar kayu dan melihat ke bawah.Dimana di lantai satu beberapa orang berlalu lalang.
Mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing.Alea mendongak ke atas melihat kamar-kamar di lantai tiga yang juga berpenghuni.
Mengusir kebosanan jari-jari nya mengetuk pagar kayu beberapa kali.
Mendengar suara langkah mendekat,Alea menoleh dan mendapati Ashley yang kini berdiri disampingnya.
Ashley tidak lagi telanjang dada.Tubuh Besar nya terbalut baju warna coklat muda tanpa lengan,yang jika di angkat akan memperlihatkan ketiaknya yang di penuhi bulu.Kaki panjang nya di balut celana dengan warna senada namun lebih gelap.
Itu adalah baju yang di pilih Jaden saat mereka belanja tadi.
Melihat Ashley yang hanya diam membuat Alea kembali menghela nafas.
"Ikut?".
Melihat Ashley berjalan menjauh Alea segera tersadar.
"Tunggu."Keramaian di malam hari dengan lampion yang tergantung di setiap rumah membuat Alea takjub.Suasana yang asri dan alami, rumah-rumah kayu sederhana.
Meski suasana malam tidak terlalu terang namun dengan ada nya lampion-lampion membuat suasana terasa hangat.
"Ashley...apa di malam hari juga ada pedagang?".
"Ada."
Alea langsung antusias.
"Benarkah?".Ashley tidak menjawab,namun mereka terus berjalan.Hingga mereka sampai di penerangan yang sangat terang Alea melebarkan mata nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Big Man!
General FictionAlea adalah gadis modern.Namun sebuah kalung peninggalan leluhurnya membawanya menuju ke dunia lain.Dunia yang benar-benar berbeda.