Setelah membeli kuda mereka melanjutkan perjalanan menuju ibu kota.
"Naik." Dari punggung kuda Jaden mengulurkan tangan nya pada Alea.
Mengulum bibir nya sekilas Alea naik ke atas kuda setelah di tarik Jaden.Sesaat punggung nya menegang merasakan tubuh Jaden menempel pada tubuh belakang nya.
Hangat.
Jaden menoleh pada Ashley yang sudah naik kuda.Menganngguk sekilas dan memacu kuda memasuki hutan.
"Cha!".Alea sempat melirik ke arah Ashley,melihat Ashley telanjang dada Alea ingat mantel yang di berikan Ashley pada nya jatuh dan tertinggal setelah insiden serigala di hutan .
Mereka kini punya uang, tapi Ashley maupun Jaden tidak ada dari mereka yang membeli baju.
Membuat tubuh besar nya terpampang dengan jelas dengan urat urat yang menonjol.
Tanpa sadar Alea meneguk ludah.Ini terlalu menguji iman.Di belakang nya Jaden menempel dekat dengannya,meski Jaden memakai mantel tapi kehangatan dan aroma tubuh pria nya terasa jelas,sementara di depannya ada Ashley dengan dada telanjang.
Tidak kah ini menguji iman?.
"Cha!"
"Cha!"
"Jaden..."
"Hm?".
"Boleh aku bertanya?".
Jaden mendengus geli begitu mendengar nya.
"Tanya saja,kenapa begitu sungkan.""Tentang tanduk rusa,kenapa kamu tidak..."
"Menjual nya?". Sela Jaden.
"Tanduk Rusa cukup mahal.Bahkan melebihi hadiah bertarung di arena." Beritahu Alea.
"Karena desa rawa cukup miskin.Meskinpun peradaban di sana memadai,tapi untuk menjual tanduk rusa sangat susah." Jelas Jaden.
Alea terdiam.Jadi itulah kenapa penjaga di arena tampak terkejut sekaligus senang begitu mendapat kan nya.
"Berapa banyak tanduk rusa yang kau miliki?".
"Tiga.Terjual satu di arena sebelum nya dan satu saat bertanding tadi."
Alea menahan nafasnya.Tidak kah itu pemborosan?
"Cha!"
Mereka berhenti di pinggiran sungai.
"Kita beristirahat dulu,Ayo..." Jaden mengulur kan tangan agar Alea turun.Begitu turun,refleks mata nya melirik tangan Jaden yang memegang tangan miliknya.
Menariknya menuju salah satu pohon dan duduk di sana.
Jaden mengeluarkan bungkusan yang tergantung di pinggang nya dan memberikan satu pada Alea.
"Makan."Sebuah roti gandum gurih di lidah memanjakan lidah nya.Melihat ekspresi Alea yang tampak senang mengukir senyum di bibir Jaden.
"Enak?".Dengan antusias Alea mengangguk.
"Apa kau membelinya di desa rawa tadi?"."Iya,nanti di ibu kota masih banyak makanan yang lebih enak.Kita akan mencobanya satu persatu."
Tunggu! Ini seperti mereka tengah berkelana hanya untuk menikmati makanan di penjuru dunia.
Tapi,ini juga tidak buruk.Makanan di dunia antah berantah ini cukup enak,meski bahan nya masih terbilang alami dari perut bumi.
Saat melihat sekitar Alea melihat Ashley berteduh di bawah pohon lainnya.Meminum air dari wadah bambu hingga jakun nya bergerak naik turun.
"Kau haus?". Jaden memberikan nya air minum.Mengalihkan perhatian Alea dari Ashley.Secara bersamaan Ashy melihat interaksi mereka.
"Suasana ini...kita seperti sedang jalan-jalan." Alea menatap jernihnya air sungai.Suasan hutan hijau dengan angin sejuk yang menerbangkan seperempat rambut nya,sungguh membuat nya merasakan ketenangan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Big Man!
Ficción GeneralAlea adalah gadis modern.Namun sebuah kalung peninggalan leluhurnya membawanya menuju ke dunia lain.Dunia yang benar-benar berbeda.