3

34.2K 1.5K 9
                                    

"Bagus,baju nya muat.Untuk sementara kamu pakai baju bibi dulu.Ayo makan malam dulu."

Alea mengangguk dan bergabung dengan mereka.
Melihat Ashley dan Jedan masih disini,mereka pasti tinggal bersama bibi Lia.

"Makan yang banyak." Bibi Lia mengambilkan lauk dan menaruhnya di piring kayu dengan daun talas.

"Makasih bi.."

Lia tersenyum dan memulai makan malam mereka.

"Ehm!".Suara bibi Lia membuat perhatian mereka teralih.Bibi Lia tampak memandang Jaden dengan senyuman miring.Jaden yang kini di tatap semua orang langsung menggaruk kepalanya.

"Eh? Apa?."

Bibi Lia menusuk mata lalu dari jauh dia arahkan kepada Jaden.
'Aku memperhatikan mu.'

Jaden meneguk ludah gugup,sekilas matanya melirik Alea.
"Oh..haha bukan apa-apa! Makan-makan."

Sementara Ashley tampak terdiam menatap piring nya.Alea yang tak paham hanya mengedik kan bahu acuh.

"Alea... sebaiknya pakai mantel ini.Ini terbuat dari kulit rusa jadi tidak akan terlalu panas."

"Sebentar lagi musim hujan,bahkan malam pun akan terus panas sebelum hujan turun."

Alea tak paham,dia menatap bertanya mantel yang di berikan bibi Lia.
"Malam juga hangat tanpa harus memakai mantel.Lalu ini..."

Bibi Lia meringis,mata nya tampak melirik kanan kiri.
"Itu...dada mu,kamu terlalu istimewa bahkan kamu memiliki badan yang bagus.Pakai jika kamu tidak ingin menjadi perhatian."

Seakan tersadar sesuatu, tiba-tiba Alea teringat saat makan malam tadi.Saat bibi Lia menegur Jaden dan Jaden yang melirik nya dengan tersipu.

Dengan cepat Alea memakai mantel nya.
"Aku tidak tau,makasih bi." Alea meringis tak enak.

"Tidak papa.Istirahatlah di kamar bibi,besok kami akan membantu mu mencari informasi tentang tempat tinggal mu.Bukan kah kamu tersesat?". Senyum Bibi Lia.

"Terimakasih Bi..."

Bibi Lia tersenyum cerah membalasnya.

Pagi hari setelah sarapan Alea di buat bingung melihat Ashley tengah menjemur baju.

Masalah nya,yang dia jemur adalah bajunya.

Tunggu!

Itu tidak seperti yang dia pikirkan ,bukan?.

"Ash..."

"Bibi yang mencuci nya,sangat kotor dan kamu pasti membutuhkan nya.Baju mu pasti terbuat dari bahan bagus,sangat lembut dan berbeda dengan pakaian kami."

Bibi Lia menyela nya membuat Alea urung mendekati Ashley yang telah menyelesaikan jemurannya.Dan Ashley tampak pergi ke belakang.

Alea tersenyum.Tidak tau harus mengatakan apa.Saat itu Jaden datang .
"Oh ya,Jaden akan membawa mu untuk mencari apakah seseorang mengenal mu.Dengan begitu kamu tidak perlu khawatir dan bisa segera pulang."

"Makasih bi,maaf merepotkan kalian." Tapi.. bagaimana jika dirinya berasal dari masa depan? Yang lebih menakutkan lagi,mungkin kah diri nya terdampar di dimensi lain?.

"Ayo."

Alea mengikuti Jaden,mereka melangkah sejajar.Melewati setiap rumah dan beberapa pengrajin kayu ataupun pengrajin barang.

Disini benar-benar jauh berbeda dari dunia modern nya.Semua serba terbuat dari bahan sekitar atau bahan alami dari bumi.

Alea menunduk menghela nafas bingung.

Big Man!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang