[BL]Four Prince[End]

3.3

HAPPY READING (⁠●⁠♡⁠∀⁠♡⁠)

Vote dulu yaww

°

°

°

°

°

"PA-PANGERAN!!!"

BRAKK..

"PANGERAN!! ARLEY MENGHILANG!!" teriak Lili dengan paniknya, ia malah mendatangi para pangeran kerajaan yang sedang berada di Kantor duke.

Semua mata langsung bertuju kepada Lili yang langsung mendobrak pintu tanpa izin pemilik ruangan.

"Ada apa Lili?" Tanya duke edrick melihat kearah Lili dengan tatapan yang lembut.

"M-maaf duke, p-pangeran, itu..." Ujar Lili ragu-ragu ketika melihat tajamnya tatapan para pangeran.

"Katakan saja tidak masalah."

"Pangeran...ar-ley menghilang..." Ujar Lili melihat para pangeran dengan ragu-ragu.

"Hmm?siapa Arley?" Tanya duke edrick melihat kearah keempat pangeran secara bergantian, pandangannya menatap binggung semua orang yang berada di ruangan itu.

"Itu...dia...teman ku paman." Ujar Edser sembari mengaruk tengkuknya yang tidak gatal sembari terkekeh pelan.

Edrick mulai merasa ada yang aneh dengan sikap keempat keponakannya, di tambah tidak biasanya Salah satu dari keponakannya itu membawa temannya ke kerajaan.

'berbohong?'

"Benarkah?" Tanya edrick tak percaya akan ucapan edser yang terlihat jelas ia sedang berbohong.

Sontak keempat pangeran semakin kebinggungan untuk Bagaimana menjawab pertanyaan edrick yang terlihat begitu mengintimidasi mereka.

"Lili...katakan nak, siapa Arley?"

Sontak Lili menatap binggung semua orang yang berada di ruangan itu, jantung berdetak kencang, sungguh membuat dirinya berhenti bernafas sesaat ketika duke edrick menatapnya lekat.

'duh gimana nih.' batin Lili menunduk, ia tak dapat lagi melihat duke dan para pangeran Karena tubuhnya sudah bergetar parah Karena ketakutan.

"Itu... arley dia-"

"Dia anak dari kerajaan lain, yang kami tolong sebulan yang lalu." Kalimat Lili terpotong kala Enser membuka suara.

"Enser kau Tau Aku benci orang asing memasuki kerajaan ini Setelah kejadian 1 tahun lalu?" Tanya edrick dingin, matanya tak lepas dari Enser yang Masih berusaha menetralkan jantungnya yang sudah mulai takut akibat sihir duke edrick yang mulai menyebar.

"Aku Tau."

"Lalu mengapa?"

"Maaf paman, kami tidak bisa meninggalkannya di tengah hutan, bisa saja dia akan di makan hewan buas."