5

101 10 1
                                    

written by; Sha
*
*
*
Fuck Buddies!
*
*
*
Disclaimer!
Tidak untuk pembaca dibawah umur!
Typo everywhere!
Abaikan time stamps!
*
*
*
ChanBaek!
*

   Bangun dari mimpi mungkin hal biasa, tapi bagaimana dengan bangun dari kenyataan? Seperti yang sekarang sedang Ribby rasakan.

Memang kicauan burung yang mengusik lelapnya, tetapi ingatan semalam lah yang membuatnya tidak ingin membuka mata.

"Fuck!" Menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya. Berharap Ia bisa bersembunyi disana.

"Damn it! Damn it! Damn it!" Jika punya jurus memutar balikan waktu, maka Ribby akan kembali ke waktu saat Ia merangkul Asher, eh tidak, bukan, seharusnya dia tidak menggunakan alkohol sebagai alasan.

Sebab jika Ribby melakukannya dalam keadaan tidak sadar, maka Ia tidak akan mengingat apapun. Ia bisa menyalahkan alkohol yang sudah membuatnya menjadi seorang jalang kehausan belaian.

Namun faktanya Ribby melakukan seks dengan Asher dalam keadaan sadar. Karena Ia mengingat semuanya dengan jelas tanpa ada yang terlupakan sedikitpun. Bahkan Ribby juga masih bisa merasakan bekas sentuhan kasar Asher di tubuhnya, terlebih bagian lubangnya terasa kebas, bibirnya perih dan pinggangnya nyeri.

Mau sadar ataupun tidak, menyesal bukanlah jalan keluarnya.

Jadi Ribby harus bagaimana? Mengakui bahwa Ia baru saja melakukan seks dengan musuh bebuyutannya? Atau bersikap seolah tidak terjadi apapun dan mendadak seperti orang bodoh?

Terutama Ribby juga tidak tahu bagaimana nanti Asher akan bersikap di hadapannya. Jika ingat seperti apa tabiat lelaki itu, Asher pasti tidak akan membiarkan kejadian semalam begitu saja.

"Gue tahu lo udah bangun."

Ribby tersentak kaget, tubuhnya seketika mematung.

Gerakan kecil itu tahunya tidak luput dari pandangan Asher. Lelaki itu tersenyum miring karena tahu sekarang Ribby sedang salah tingkah.

"Barusan si Dion nganterin sup ayam jahe tuh."

Ribby menyingkap selimutnya dan melirik meja belajar, ada satu mangkuk sup yang asapnya masih mengepul.

"Kapan si Dion datang?"

"Barusan." sahut Asher singkat. Lelaki itu tengah duduk di kursi belajar sambil menatap layar komputer.

"Semalem—"

"Semalem lo jatoh di kamar mandi sampe bibir lo luka, terus lo muntah-muntah di kasur, gue sama Dion yang bantuin lo buat ganti baju sekaligus nyuci seprai lo."

Ribby mengerjap, butuh waktu untuk memproses omong kosong itu sebelum akhirnya sadar apa maksud dari kalimat Asher.

"Oh, oke."

"Makasih kali, kalo gak ada gue, lo udah tidur sama muntahan."

"Thanks!" Ribby turun dari kasur, lalu Ia mematung saat sadar tubuhnya masih telanjang. "Fuck!" Buru-buru lari ke kamar mandi.

Asher langsung tertawa kencang.

****

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•FUCK BUDDIES•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang