written by; Sha
*
*
*
Fuck Buddies!
*
*
*
Disclaimer!
Tidak untuk pembaca dibawah umur!
Typo everywhere!
Abaikan time stamps!
*
*
*
ChanBaek!
*"Gimana kalo kita mandi berdua?" usul Asher seraya mengerling.
Ribby mengerjapkan mata sambil menggelengkan kepala. "Gak bisa, kalo berduaan sama lo gue gak akan berakhir mandi."
"Emangnya lo gak mau?"
"Bukannya gak mau, gue capek banget hari ini, habis itu gue juga harus ngerjain tugas yang numpuk."
"Gue gak akan bikin lo capek, gue janji."
Ribby tetap menggeleng. "Enggak."
"Iyaudah, gue mandi duluan." Asher menyelonong masuk ke kamar mandi.
"Hais!" Ribby kesal.
"By! Lo bisa berendam di bathup, gue penuhin airnya yaa." teriak Asher dari dalam kamar mandi.
Ribby seketika tersenyum lebar. "Iya!" sahutnya.
****
"Wahh.." Ribby merasakan ketenangan ketika tubuhnya masuk ke dalam air di bathup. Ia diselimuti oleh kehangatan air disana.
"Gimana? Pas gak air hangatnya?" tanya Asher yang sedang mandi di bilik shower.
"Pas banget, gue jadi ngantuk."
"Jangan sampe ketiduran disitu, By." Asher mengingatkan.
"Iya enggak lah!" tukas Ribby.
"Kali aja lo ngantuk terus ketiduran disitu, bahaya kalo gue gak sadar lo tenggelam."
"Kenapa? Lo takut gue mati?"
Hening seketika.
Ribby langsung mengernyit. "Lo gak takut gue mati?!"
"Takut kok takut." sahut Asher akhirnya.
"Sialan, pake diem dulu pas ditanya."
"Gue cuma lagi ngebayangin, kalo lo mati, hidup gue gimana." tutur Asher.
"Hidup lo pasti baik-baik aja." ucap Ribby sok tahu.
"Mungkin, tapi pasti bakal jauh lebih baik kalau lo hidup biar nanti kalau gue pengen ribut, gue bisa nyamperin lo."
"Dih! Ngomong apaan lo?"
"Hahaha.. just in case, lo mikir gue seneng kalo lo mati, itu salah. Even kita gak akur, gue gak pernah mengharapkan musuh gue mati. Karena kalau lo mati gue jadi gak punya musuh lagi buat diajak ribut." ujar Asher.
Ribby memeluk lututnya sambil menenggelamkan wajahnya sampai di batas bibir, meniup air itu hingga menimbulkan gelembung-gelembung.
"Tanpa musuh, hidup gue ngebosenin." lanjut Asher.
Ribby memejamkan matanya, menahan rona malu, karena di telinganya Ia seperti tengah mendengar Asher berkata. 'Gue gak bahagia kalo lo mati, tanpa lo hidup gue jadi gak menyenangkan lagi'
"Anyway, lo gak pake sabun, By?"
Ribby langsung membuka matanya. "Ini gue mau sabunan."
"Mau gue gosokin punggungnya gak?"
"Yess, thanks."
Asher tersenyum miring, membilas tubuhnya lebih dulu hingga tidak ada sisa sabun, lalu meraih handuk yang digantung di dekat pintu.