19

366 34 2
                                    

written by; Sha
*
*
*
Fuck Buddies!
*
*
*
Disclaimer!
Tidak untuk pembaca dibawah umur!
Typo everywhere!
Abaikan time stamps!
*
*
*
ChanBaek!
*

Ribby keluar dari kamar mandi sambil mendesis, merasakan perih dipunggungnya akibat Asher yang menggosoknya terlalu kencang.

"Sensitif banget sih kulit lo, di gosok gitu doang aja langsung merah-merah."

"PANAS! PUNGGUNG GUE PANAS!" protes Ribby kesal.

"Iya iyaa.. terus gimana?"

"Pake nanya terus gimana, ya pikir lah gimana, kayaknya punggung gue lecet."

"Enggak kok." Asher menatap punggung Ribby, itu memang merah bekas gosokannya tapi tidak ada luka.

"Yaudah tunggu, gue ambilin es batu di dapur." Asher memakai pakaiannya dan pergi keluar, tidak lama kemudian Ia kembali membawa satu mangkuk es batu.

Asher duduk di kursi belajarnya, lalu menepuk sebelah paha. "Duduk sini.."

Ribby mengerucutkan bibir kesal tapi tetap menurut, duduk membelakangi lelaki itu.

Asher mengoleskan es batu ke punggung memerah Ribby.

Pemiliknya seketika terkejut, karena dingin yang Ia rasakan menimbulkan sensasi lain.

"Gimana? Enak gak?"

"Ehn, enak."

"Tadi harusnya kita mandi pake es batu, gue jalan bentar ke dapur aja sekarang udah kepanasan lagi." ucap Asher.

"Emhh..."

Pergerakan tangan Asher terhenti, mendengar suara lenguhan yang aneh. Sebelum akhirnya Ia sadar apa yang membuat Ribby mendesah seperti itu.

Senyum miring tercetak di wajahnya, Asher memasukkan es batu itu ke mulutnya, menaruh diantara giginya, lalu mengoleskannya di kulit Ribby.

"Engh.. Asher."

Tangan Asher meraba bagian depan tubuh Ribby, karena dia masih hanya mengenakan handuk di pinggang. Itu memudahkannya untuk menyentuh sesuatu yang ternyata nyaris berdiri tegak disana.

Ribby memejamkan matanya, tanpa sadar bersandar pada Asher.

Es batu di mulut, Asher keluarkan, lalu Ia usapkan di puting Ribby.

"Hahh.. dingin."

"Tapi lo suka kan?" bisik Asher di telinga Ribby, kemudian menjilatnya sensual.

"Enghh.. suka.. ahh.."

Pijatan di penisnya terasa begitu nikmat, hingga seluruh bulu roma Ribby berdiri, Ia meremang dan darahnya di dalam seolah mendidih.

"Aahh.. Asher, lebih cepethh."

Asher mengocok penis Ribby dengan tempo cepat, sambil menjilati telinganya dan satu tangannya lagi masih memainkan es batu di atas puting.

Dada Ribby mulai membusung saat merasa akan segera orgasme.

"Enghh... Asher.."

•FUCK BUDDIES•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang