10

94 11 2
                                    

written by; Sha
*
*
*
Fuck Buddies!
*
*
*
Disclaimer!
Tidak untuk pembaca dibawah umur!
Typo everywhere!
Abaikan time stamps!
*
*
*
ChanBaek!
*

    Asher melirik Ribby yang sedang fokus mengerjakan tugas di meja belajarnya. Menatap punggung yang terus menjadi pemandangannya selama empat hari ini. Padahal terakhir kali di hotel mereka masih baik-baik saja.

Maksudnya, tidak ada pertengkaran seperti biasa, alih-alih mereka justru seperti sudah saling memahami satu sama lain.

Soal seks.

Meskipun Asher tidak mau mengambil pusing karena mereka memang jarang mengobrol santai. Tapi entah kenapa punggung itu membuat Asher kesal.

"Woi! Ribby!"

"Hm."  Ribby menyahut tanpa menoleh.

"Wanna fuck?"

"Nope!"

"Kenapa?"

"Tugas gue numpuk."

"Lo bisa sambil ngerjain tugas."

"Nope!"

"Please lah, udah empat hari nih."

"Cari aja para gadis lo, lo kan banyak stock!"

"Gue maunya sama lo, gimana?"

"Gak!"

"Gimana sih, bukannya kita fuck buddies?"

"Gue yakin fuck buddies lo bukan cuma gue doang, lagian lo itu gue anggep sebagai manusia dildo, jadi bersikap aja kaya manusia dildo, yang cuma gue cari pas gue horny." tutur Ribby sekenanya.

Asher terkekeh. "You, little fox. Emangnya lo gak horny sekarang?"

"Pergi sana, daritadi punggung gue panas lo liatin mulu."

"Cih!" Asher beranjak keluar dari asrama.

Setelah mendengar suara pintu di tutup, Ribby langsung menyandarkan punggungnya, menunduk sedikit melihat penis mungilnya yang tegang.

"Sial! Kalo kaya gini terus lama-lama gue jadi ketergantungan seks sama dia." umpat Ribby.

*****

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Asher tidak ada tujuan, Ia berjalan mengikuti instingnya barusan, tapi tahu-tahu Ia berada di kafe sebrang.

•FUCK BUDDIES•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang