_
_
_Jimin memperhatikan Yoongi yang sibuk menyiapkannya makanan. Benar-benar membuat Jimin bingung, setiap momen lebih dekat dengan Yoongi, Jimin khawatir setelahnya pasti akan lebih menyakitkan ketika Yoongi bersikap dingin padanya lagi.
Yoongi sadar mata Jimin sedang mengawasinya, suasanya memang terasa aneh, marah nya Jimin untuk urusan yang sepele menurut Yoongi, cuek dan mengabaikan orang lain yang sebenarnya memang sudah jadi kebiasaan untuk Yoongi, tapi entah kenapa Yoongi merasa sedang merasa baru melakukan kesalahan berat.
Suana yang juga berbeda ketika saat bersama Jiyoon. Jiyoon pasti akan pura-pura tak terjadi apa-apa ketika marah pada Yoongi, walaupun Yoongi pasti akan segera menyadari kalau Jiyoon sedang tak enak hati.
Sedangkan Jimin akan marah hanya karna Yoongi mengabaikannya, walaupun sebenarnya Yoongi tak punya keharusan untuk memikirkan perasaan Jimin, tapi membingungkan entah kenapa Yoongi merasa ada ketakutan atau perasaan yang sulit di jelaskan.
Yoongi menyodorkan makanan di tangan nya pada Jimin.
Jimin masih merasa gusar Karna sikap diam Yoongi, dengan perasaan kesal
yang belum hilang Jimin mengambil makanan itu, dan langsung memakannya sampai habis.Yoongi berpangku tangan memanadangi Jimin yang menunduk makan dengan terburu-buru. Kehabisan cara menghadapi Jimin, pertama kali ada orang marah-marah seperti ini padanya.
Jimin selesai makan, menatap Yoongi masih dengan wajah cemberut. "aku pulang" ucap Jimin masih dengan nada ketus.
Yoongi sedikit tersenyum, senyum yang tak di buat-buat, karna dimata Yoongi Jimin benar-benar menggemaskan Dan lucu.
"Kamu udah marah Dari tadi, aaa bukan dari seminggu yang lalu. Udahlah. Aku minta maaf" ucap Yoongi sambil senyum-senyum."Apa lucu ?" Tanya Jimin yang makin kesal melihat reaksi Yoongi.
Yoongi mengangguk, "iya, ternyata kamu lucu kalau lagi marah" Jawab Yoongi.
Jimin benar-benar kesal dan berdiri mau langsung meninggalkan rumah Yoongi.
Yoongi mengejar dan menghalangi langkah Jimin. "Sorry,,,sorry,,, aku cuma bercanda" ucap Yoongi Berusaha mendorong Jimin untuk menghentikan langkahnya.Jimin mengunci mulutnya tapi tak dapat mengontrol air matanya.
Wajah Yoongi berubah serius karna melihat Jimin menangis, menghela nafas dalam. Hal yang tak biasa untuk Yoongi bahkan saat bersama Jiyoon dulu, Yoongi tak pandai dalam membujuk orang, atau mengaku salah dan minta maaf, dan juga Jiyoon hampir tak pernah merajuk seperti Jimin.
"Kamu marah kenapa, aku kan gak Salah" ucap Yoongi
"Kamu memang gak salah, memang tak pernah merasa Salah" Jawab Jimin.
Yoongi membantu mengusap air mata Jimin walaupun beberapa kali Jimin menghindar.
"Aku janji ajak kamu nonton weekend, ini kan masih weekend, belum telatkan" alibi Yoongi.Jimin mendorong dada Yoongi yang berdiri didepan nya, karna pernyataan Yoongi itu tetap masih menjengkelkan,
Yoongi tetap kembali maju mendekati Jimin, meraih tangan Jimin pelan "ayo kita nonton" ucap Yoongi sambil menarik tangan Jimin dan duduk di sofa, lalu menyetel TV dan kembali duduk disamping Jimin.
"Kamu mau nonton apa ?" Lanjutnya dengan tangan yang sudah siap mengenggam remot.Jimin menatap Yoongi, antara merasa kesal dan juga ingin tertawa.
"kamu fikir aku anak kecil ?"
Yoongi mengangguk "iya, kamu memang lebih kecil kan !" Jawabnya sambil tersenyum tipis.
Jimin juga senyum nyaris tertawa menatap Yoongi, sedangkan Yoongi mengalihkan wajah dan kembali fokus dengan remot memilih siaran tv yang cocok untuk mereka tonton.
Sampai akhirnya pilihan Yoongi berhenti pada film cartoon di tv. "Nah ini nih, cocok buat tontonan anak kecil". Ucapan Yoongi itu langsung di Jawab
dengan pukulan Jimin dibahunya sambil tertawa.Sesaat mereka sama-sama melihat tontonan di tv, diam dan larut dalam
fikiran masing-masing"Maaf ya !!" Ucap Yoongi pelan.
Suara itu terdengar sangat lembut ditelinga Jimin dan meluluhkan hatinya. "Kenapa selalu begitu ?, kalau soenbe begitu, membuat ku takut dekat
dengan mu. Setiap kali kita makin dekat, setelahnya pasti kamu lebih menjauhi ku".Yoongi menoleh pada Jimin, "semakin dekat dengan mu, semakin membuat ku khawatir" Jawab Yoongi pelan tapi dengan intonasi yang
sangat serius."Apa aku mengganggu mu ?" Jawab Jimin yang tak kalah seriusnya.
"Aku akan menjauhi mu kalau begitu". Ucap Jimin dengan bibir yang nyaris bergetar.Yoongi mengangguk pelan dan menatap Jimin dalam, sempat ingin menceritakan bahwa terkadang perasaan traumanya kembali muncul
saat dekat Jimin, tapi Yoongi tak tau harus memulai dari mana, karna membahas kembali masa lalunya sama halnya mengacaukan lagi fikirannya.Yoongi bergerak pelan dan memeluk Jimin, membuat Jimin bingung dengan aksi itu .
Mengalungkan kedua tangan nya ke pungung Jimin, mengusap pelan dan lembut punggung Jimin dengan kedua tangan nya. Menutup mata dan menunggu reaksi tubuh dan fikiran ya.Jimin membeku terdiam dalam pelukan Yoongi, kehabisan kata-kata dan tak mengerti.
"Melihat mu kadang membuat ku tidak tenang, kadang sampai pada level susah bernafas, ingin muntah, bahkan sampai membuat ku pingsan. Padahal sudah 3th ini tak pernah begitu, tapi saat bertemu kamu,
beberapa kali penyakit ku kambuh lagi" Bisik Yoongi di bahu Jimin."Akk, apa separah itu ?. Memangnya aku Salah apa ?" Tanya Jimin
Yoongi masih memejamkan mata, terhanyut dalam rasa damai yang tak terduga, rasanya begitu tenang, tak ada khawatir atau perasaan-perasaan yang mengganggu seperti biasanya.
- to be continued -
KAMU SEDANG MEMBACA
It's You
FanfictionBerawal dari menemukan Diary pribadi Jiyoon hyeong nya yang telah meninggal dunia. Jimin penasaran ingin bertemu dengan orang yang selalu diceritakan kakaknya di dalam diary itu. Akan kah Yoongi sanggup kembali membuka lembar kelam cerita cinta...