part. 12

501 57 1
                                    

Jimin menunggu balasan Yoongi, fikiran ya langsung khawatir Yoongi mengalami gejala gangguan seperti yang ia ceritakan. Kekhawatiran Jimin beralasan, karna hari ini Jimin terlalu aktif mengganggunya, takutnya
mental Yoongi belum siap. Jimin sadar dia harus pelan-pelan.

"Dimana ?"
"baik-baik aja kan ?"
"kenapa gak bales ?"
"hyeong..."
"hyeong..."
Banyak pesan di kirimkan Jimin tapi tak pernah dapat balasan dari Yoongi.

Yoongi duduk dengan tenang mengikuti makan malam bersama keluarganya dan keluarga Eunji. Tak sengaja meninggalkan HP nya di mobil sehinga tak tau kalau Jimin mengiriminya pesan banyak kali.

Apapun yang dilakukan Jimin, tapi tetap tak bisa bisa tenang karna Yoongi belumnmembalas pesan nya. Otaknya di penuhi oleh ke khawatiran yang dia kira-kira sendiri.NMungkin saja Yoongi sedang tidak tenang, atau sulit bernafas, atau ini, atau itu. Jimin terus menciptakan masalah di fikirannya.

Di meja makan restoran mewah, suasana exclusive dan tenang. Tapi pembahasan kedua pasang orang tua nya dan Eunji tak sedikitpun membuat Yoongi tenang makan malam yang rutin mereka lakukan sebulan sekali sejak 1th perkenalan dengan Eunji, biasanya acara ini hanyalah ajang basa basi dan selesai tanpa pembahasan
yang penting.
Tapi kali ini appa Yoongi menyinggung pernikahan yang mulai di persiapkan, karna tinggal 2 semester lagi Yoongi dan Eunji sudah menamatkan pendidikan mereka.

Ditengah perbincangan itu, tiba-tiba Yoongi teringat pada Jiyoon, ingatan yang biasanya bisa Yoongi alihkan, tapi kali ini menatap eomanya berbicara, entah apa yang sedang ia katakan, tapi yang nyata di fikiran Yoongi saat ini adalah ketika eoma nya yang anggun itu melemparkan setumpuk uang pada Jiyoon dan meminta Jiyoon menjauhi Yoongi.
Wanita anggun itu berbicara dengan elegan, bahasanya lemah-lembut melantunkan bait pujian tentang Eunji.

Yoongi terus menatap eoma nya, seolah semua kelembutan itu terlihat seperti kamuflase, karna saat dia menghina Jiyoon dan keluarganya dia terlihat sadis dan menakutkan.

Yoongi mulai merasa fikirannya tak enak, mengingat Jiyoon hanya akan mengacaukan perilaku nya lagi. Tapi ingatan itu datang dengan sendirinya tanpa bisa di kontrol.

'Yoongi berlari menuju kost Jiyoon saat tau Oema nya baru saja bertemu Jiyoon. Mendapati Jiyoon duduk menangis di depan pintu kamarnya. Kemarahan Yoongi muda kala itu melihat orang yang dia cintai di perlakukan seperti sampah oleh eoma nya sendiri.'

Yoongi terlihat mulai gelisah, larut dalam lamunannya, ingatan lain tentang Jiyoon lagi dan lagi. Sampai tak menyadari dia sedang berada di waktu yang jauh berbeda saat ini, seolah tekanan untuk gejolak cintanya saat itu baru saja terjadi.

Eunji menyentuh lembut tangan Yoongi
" Yoongi oppa,,". memanggil nama Yoongi karna melihat Yoongi melamun dan mulai bernafas dengan cepat.

Suara Eunji membuyarkan lamunan Yoongi, melihat semua mata tertuju padanya, menyadari kalau ia melakukan kesalahan lagi kali ini, tak dapat mengontrol fikirannya.

Eoma nya membantu menyeka keringat yang membulir di kening anaknya. "apa kau baik-baik aja ?" tanya eoma nya yang menyadari
Yoongi tidak dalam kondisi baik.

Melihat kondisi Yoongi, eoma nya mencari alasan untuk mengakhiri acara pertemuan itu, karna tak ingin calon menantu dan calon besannya tau
kondisi kesehatan Yoongi yang sebenarnya. Karna itu bisa saja membuat rencananya menjodohkanYoongi akan gagal.

Oema menarik Yoongi sebelum memasuki Mobil, berbisik pada anak tunggalnya itu.
"Yoongia, jaga sikap mu dan fokus. antarkan Eunji dengan baik sampai di rumahnya, jangan mengatakan dan bertingkah aneh yang akan menakuti dia !.

Yoongi hanya mengangguk pelan.

"eoma akan menelpon Dokter meminta penjelasannya, kenapa kondisi mu jadi seperti ini lagi". Bisik eoma nya menahan amarah.

It's You [ Yoonmin] || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang