7

50 15 2
                                    

Pemeran utama laki-laki kita menghela nafas untuk sekian kalinya. Di antara 17 perempuan tersebut tak ada yang mendekati ciri-ciri gadis nya.

Sekarang dia sedang berada di kamar Jay dengan sahabat sahabatnya dan mengingat ingat kembali percakapannya dengan 17 perempuan tadi

"Warna gaun aku hijau kak, bukan merah"

"Lahh aku kuning"

"Gaun Aku cream"

Ketiga pernyataan itu membuat Dylan pusing. Data yang Jay berikan padanya seharusnya seorang gadis yang bergaun merah. Bukan warna yang tidak dia harap kan

"Ini beneran, data yang Anda berikan itu gadis bergaun merah semua?" tanya Dylan dengan raut kacau nya

"Beneran lah, kalo kaga percaya tanya osis" jawab Jay seraya menyeruput kopi nya

"Astaga..." Dylan meraup wajahnya dengan kasar, mata letih nya mengerjab beberapa kali. Tak menyangka jika mencari gadis itu sesulit ini

"Kemarin gue liat muka cewek lu mirip ama anak kelas sebelah" Ujar Jay dengan memasang raut meyakinkan

"Jangan membohongi saya"

"Beneran. Kalau gasalah namanya ada ara ara gitu" Jay mengetuk meja nya seolah-olah sedang berpikir

"Jirr, pasti wibu" racau Mark, tak sampai semenit sebuah botol terbang kearahnya, ternyata itu adalah kiriman dari David yang tak Terima

Tuk

Mark mengelus kepalanya dengan bibir yang sengaja dia manyun kan "najis" umpat David

Dylan menghiraukan mereka, dia asik mengetikkan sesuatu di ponsel nya "namanya nayara, tapi saya tidak dapat menemukan foto nya" Ujar Dylan

"Nahh kalau fotonya gue ada" Jay merogoh sakunya dan menyerah kan ponsel yang menampilkan wajah perempuan

Dylan menerima itu dengan hati yang berdebar. Entah lah tapi Dylan yakin dengan ini. Saat melihat wajahnya saja Dylan bersemu dan tersenyum sangat lebar sudah dia yakinkan jika ini adalah gadis nya

Sangking bahagia nya, Dylan melompat lompat di sofa seraya memeluk ponsel Jay. Senyum dan binar di matanya tak bisa Dylan sembunyikan ini adalah hari yang paling Dylan tunggu tunggu

"Bejir" Kaget Mark dia menggeleng gelengkan kepalanya tak percaya dengan apa yang dia lihat

"Lahh jadi beneran si ono? Bukannya udah punya pacar yak?" heran Jay karena pertanyaan tersebut Dylan menghentikan aktivitas nya dan menatap Jay tajam

"Siapa pacar nya?" aura mencekam mencekik mereka bertiga yang ada di ruangan bernuansa abu tersebut. Mata elang Dylan bagaikan tusukan melirik tajam pada Jay

Dylan bersumpah jika sudah menjadi hak milik seorang Dylan, maka tak akan boleh ada yang memiliki nya selain dirinya atau dia akan merebut paksa miliknya itu

"Y-ya dekel, namanya t-travis" gugup Jay, Jay melirik teman temannya yang lain untuk meminta bantuan tapi dia malah mendapatkan tatapan kasihan

〰〰〰〰〰

"Lo tau, si mark mark itu ngumpulin beberapa cewek.. Sumpah sakit hati gue" dramatis Layla seraya memegang dadanya sedangkan ketiga temannya memandang Layla aneh

"Emang kenapa dia ngumpulin cewek? Dare kah?" tanya Nayara penasaran

Carine yang asik mengunyah cemilan pisang tersebut membuka suara "disuruh Dylan"

Setelah mendengar nya pikiran Nayara jatuh pada perlakuan Dylan padanya di pesta. Pastinya lelaki itu tengah mencari dirinya

Mau pindah ke Bekasi apa jogja demi ga ketemu dia? Batin Nayara cemas

Belum sempat Carine berucap kembali, Travis dengan langkah terburu-buru nya di tangga membuat dia jatuh terpeleset ke bawah menghantam keras nya lantai

Bruk

hantaman tersebut membuat gelak tawa keempat perempuan itu "HAHAHAHAHAHAHAHA" Travis mencoba berdiri dengan raut kesal nya seraya memegangi sang pantat

"Kak, Temen aku mau nginep disini" ujar Travis yang ingin mengalihkan topik, setidaknya agar mereka berhenti menertawakan nya

"Siapa? Ini kan bukan rumah lo, kenapa nginep nya ga di rumah lo aja?" mata Nayara memincing tajam menatap sepupunya dengan curiga

"A-anu.. Eee.. Kalau rapis disana nanti yang jagain kaka siapa?" jawab Travis dengan rasa takut

"Ada kita, kita bertiga bakalan nemenin kaka lo" Alhena memberikan usulan dan di angguki oleh ketiga perempuan tersebut dengan mantap

"T-tapi.. Temen aku udah ada di depan" bingung Travis, dia menunjuk pintu di depan dengan takut

"Emang siapa sih temen lu?suruh masuk" teriak Layla dan di turuti oleh Travis

Pintu putih pucat tersebut terbuka yang menampilkan seorang lelaki tampan bernetra coklat dan bersurai blonde. Dia tersenyum manis saat melihat Nayara.

LAHHH DYLAN??? Jerit Nayara dalam hati

Yang jelas Nayara tau bahwa Dylan menyukai nya dan ingin menjerat dirinya dalam hubungan sepasang kekasih, lalu dirinya pun tak menyukai Dylan dan tidak ingin menyukainya. Apalagi sampai terjerat dengan lelaki menyeramkan seperti itu

"Wihh Dylan toh" Alhena menganggukkan kepalanya kaku dan kembali melihat sahabat di sebelah kanannya "Nay, lo kenapa?" tanya Alhena. Di pikiran perempuan tersebut sang sahabat pasti tengah menahan nyeri karena haid. Maka dari itu dia tengah melamun

"K-Kamar nya ada di sebelah sini" ucap Travis, dia dengan hati hati menunjukkan kamar nya dan di sambut baik oleh Dylan

NAYARA, LARI AYO LARI... Batin Nayara sedih rasanya dia ingin pergi dari sini secepatnya

Nayara melamun mendiamkan diri sembari memikirkan ide. Sudah dia pastikan bahwa dia akan bersikap tak tahu menahu atau... Bersikap Seperti biasanya? Tapi yang seperti biasa nya itu apa? Saling diam diam? Mereka saja baru sedekat ini

〰〰〰〰〰

"Ini kamar lo?" tanya Dylan yang sedang melihat lihat isi kamar bernuansa biru tersebut

"Iya kamar gue ini, lo kenapa tiba-tiba mau nginep disini? Cari muka?" Raut Travis memerah padam melihat Dylan dengan tatapan marah

Sudah cukup drama nya untuk berpura-pura menjadi lelaki soft spoken di depan kakak sepupunya, cukup hanya di depan Nayara. Jangan di hadapan orang lain apalagi di hadapan orang yang tidak di sukai nya ini

"Cuma mau liat muka Calon istri gue sih" Dylan tersenyum manis saat membayangkan dirinya dan Nayara sudah berada di pelaminan yang besar

"Maksud lo apa?" heran Travis, dia tak mengerti dengan apa yang Dylan katakan

"Gue suka sama Nayara, lebih tepatnya mencintai" Jujur Dylan, "bangsat Nayara punya gue anjing" Dengan emosi yang sudah membara Travis mengangkat kerah baju Dylan

"Lo itu sepupu bego!"

"Bodoamat, Nayara cuma milik gue dan lo gada hak buat ambil dia"

Satu bogeman Dylan berikan pada Travis di dada lelaki tersebut sehingga membuat dia mundur ke belakang dan melepas tangannya dari kerah Dylan

"Cukup turuti omongan gue, sebelum Nayara,Amora, sama ortu lo tau kelakukan busuk seorang Travis di luar" Tegas Dylan seraya menunjuk wajah lelaki tersebut, dia ingin sekali memberikan Travis hadiah hadiah menyakitkan di bagian tubuh lelaki tersebut

Tapi karena suasana hati nya sedang baik Dylan tak akan melakukan itu, lagi pun dia harus lebih fokus mendekatkan diri pada Nayara

"AAAAAKHHH BANGSAT!"

〰〰〰〰〰

TBC

Sorry baru up, lgi ga Vit

Janlup vote

Trapped in the love of a foreign girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang