8.

49 12 2
                                    

Entahlah. Apa benar keputusannya sudah tepat untuk menonton film bersama kedua lelaki yang sedang menghimpit tubuh Nayara ini?

Ingin rasanya Nayara melompat dan berlari bagai kuda menuju kamarnya dan memeluk kasur kesayangan. Merutuki diri sendiri adalah hal yang Nayara lakukan saat ini

Dia menyesal menerima ajakan Dylan untuk menonton film bersama. Ini bukan karena kehadiran Dylan tapi ini karena hawa yang mereka keluarkan membuat Nayara sendiri sesak nafas

Sebenarnya kenapa mereka bisa seperti itu? Perlakuan mereka pada nya seperti biasa. Tapi jika Dylan dan Travis bersitatap entah feromon buruk apa yang mereka keluarkan

Jika ini adalah sebuah komik, pasti akan muncul cipratan petir diantara mata mereka

Apalagi yang mereka tonton bergenre killer. Apa tidak makin mencekam??

Travis dengan manja nya menggenggam tangan Nayara yang sangat pas dengan ukuran tangan pemuda tersebut. Dan di sebelah sang gadis si Dylan yang melihat itu kembali melontarkan tatapan tajam nya pada Travis

Muka Dylan makin memerah karena emosi. Jika bisa Dylan ingin memeluk dan menciumi Nayara di depan lelaki tersebut. Dan bisa juga Dylan mengusir serta menjauhkan dia dari hadapan Nayara

Itu adalah sebagian besar rencana Dylan

"Lepas" sinis Nayara tajam. Kembali teringatkan jika kini Nayara tengah di datangi oleh sang merah maka dia akan jauh lebih sensitif

"Kenapaaa?" rengek Travis manja matanya berkaca-kaca mendengar kata tersebut keluar dari bibir ranum Nayara. Dylan mengaku bahwa dia bisa tertawa kencang kapan saja. Tolong ingatkan jika Dylan seseorang yang tak pandai menahan tawa

"Lepas Travis.." Nayara bersikap lebih lembut kali ini, sentuhan sentuhan yang Travis berikan padanya membuat dia tak nyaman. Jujur Nayara belum terbiasa apalagi dia laki-laki

Travis menggeleng dengan cepat dan malah memeluk gadis nya dari samping. Mendengar helaan nafas Nayara Travis malah menyembunyikan kepalanya di ceruk sang gadis

lihatlah wajah Dylan yang sudah muncul urat urat. Sekarang Dylan membayangkan jika Gadisnya harus berhadapan dengan bayi iblis ini hampir setiap hari

Dengan rakus dan tak tau diri nya Travis menghirup aroma Nayara yang membuat dirinya kecanduan  sebanyak-banyaknya, dan sekarang lihatlah wajah Nayara yang sudah sangat kusut

Yaampun.. Belum setengah jalan ini film nya batin Nayara menjerit

"Lepas bangsat" kasar Nayara, dia mendorong badan yang jauh lebih besar darinya tuk menjauh. Kini Nayara malah meninggalkan duo lelaki tersebut dan memilih untuk ke kamar nya

Melihat jika sang gadis sudah benar benar pergi, Dylan menatap wajah Travis dengan muka yang menjengkelkan sengaja dia layangkan tatapan mengejek "HAHAHAHHAHAHA" tawa Dylan singkat

Dia menarik kerah baju Travis dan tatapannya kian menajam "tidak usah cari perhatian pada cewek saya brengsek"

"Cewek lo? Dalem mimpi" Travis memalingkan pandangannya seolah-olah tak sudi melihat raut Dylan

BUGH

〰〰〰〰〰
Kembali pada Nayara pagi ini yang sedang melihat wajah kedua lelaki dihadapan nya. Biarkan Nayara tenang saat makan kali ini, tapi melihat mereka yang selalu mendesah kesakitan saat makan apa Nayara tega?

Tidak.

Setelah menghabiskan sandwich, Nayara pergi meraih kotak p3k dalam laci dan kembali menghampiri mereka di meja makan. Mana mungkin mereka membiarkan luka luka itu ke sekolah?

Trapped in the love of a foreign girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang