Liam: "babe, kemarilah" liam membuka lebar lengannya, mengisyaratkan dirimu untuk duduk dalam dekapannya.
"Ada apa li?" Kau melingkarkan tanganmu pada tubuh liam dan menyandarkan kepalamu di dadanya
"Tidak, hanya ingin memelukmu" liam mengelus lembut kepalamu, sesekali memainkan rambutmu dengan jemarinya "Babe, apa rencanamu untuk masa depanmu?" Lanjutnya.
"kau tau aku mempunyai banyak impian liam, aku ingin membuka butik miliku sendiri, membuat brand baju terkenal, dan juga menjadi fashion blogger" ucapmu dengan semangat "aku juga mau membangun keluarga bahagia, aku mau punya dua anak, dan membeli rumah dengan halaman yang luas"
kau memandang kearah liam yang juga sedang memandangmu sambil tersenyum, "kenapa?" Tanyamu heran
Liam hanya menggelengkan kepala nya pelan.
"Kalau kau? Apa rencanamu untuk masa depanmu?" Kau balik bertanya
Liam menatapmu sejenak, "mewujudkan impianmu" ucapnya pelan namun kau dapat mendengarnya dengan jelas.Niall: "kau yakin aku tidak terlihat seperti diriku?"
"Tenang saja, kau aman babe" kau membetulkan rambut palsu yang dikenakan niall.
"Percaya padaku tidak ada yang akan mengenalimu dengan penampilan seperti ini" kau tersenyum yakin ke arah niall, lalu menggandeng nya turun dari mobil menuju jalan raya.
Niall bilang padamu bahwa ia ingin makan di salah satu restaurant favoritnya di pinggiran jalan london, namun ia tidak ingin terlihat oleh fans, dan akhirnya kalian berdua mempunyai ide gila untuk menyamar.
"Babe, beberapa orang memandangku aneh" niall berbisik padamu
"Mereka juga memandangku begitu niall" kau balas berbisik "mungkin karena wig dan baju aneh yang kita pakai" kau terkekeh, diikuti oleh niall.
Setelah masuk ke dalam restaurant dan memesan makanan, kau dan niall menghabiskan waktu untuk makan siang layaknya orang biasa. Sepanjang jalan kalian berdua menjadi perhatian orang-orang karena penampilan penyamaran kalian yang mencolok.
"Wow ini hebat, sama sekali tidak ada yang mengenali kita" ucap niall kegirangan saat kalian sudah kembali masuk ke dalam mobil.
"I know, aku juga tidak menyangka ini akan berhasil" ucapmu girang
"Kita harus sering melakukan ini babe" ucapnya sambil mencopot semua atribut penyamaran dari tubuhnya.
"Setuju" jawabmu cepat "bagaimana kalau besok kita melakukan penyamaran saat ke studio, aku penasaran apakah the boys yang lain akan mengenali kita" kau terkekeh membayangkannya
"Aku setuju dengan idemu babe, brillian!" niall menjabat tanganmu tanda persetujuan.Harry : "masukan 2 butir kuning telur, setelah itu perlahan masukan bubuk coklatnya" harry yang sedang menata loyang memberikan instruksi padamu "aduk selama 2 menit setelah itu siap kita panggang" lanjutnya lagi.
"Sudah selesai babe" kau mematikan mixer dan memberikan adonan nya pada harry. Dengan lihai harry memasukannya kedalam cetakan muffin secara rata, lalu memasukan nya kedalam oven.
"Wow, kau hebat hazz" ucapmu takjub
"Tantu saja" harry menepuk-nepuk dada nya merasa bangga, ia tersenyum lebar menampilkan lesung pipitnya
"Kalau begitu aku akan membereskan peralatan memasak" kau mengambil beberapa loyang dan mangkuk kotor dan menaruhnya di bak cuci piring. Kau hendak mencuci semua peralatan, namun tiba-tiba harry melingkarkan tangannya di pinggulmu dari belakang, dan memelukmu erat.
Pipimu memerah karena pelukan harry.
"Kau mau berdansa denganku?" Bisiknya
"Disini?" Kau mengerutkan kening heran
Harry membalik tubuhmu menjadi menghadapnya, melingkarkan tanganmu pada lehernya lalu menuntunmu untuk bergerak mengikutinya. Kau mengikuti langkahnya, menikmati momen indah yang kini terjadi antara kau dan harry.
Kau tidak bisa menahan senyuman yang sejak tadi tidak berhenti terukir di bibirmu, "kau cantik" harry menatapmu "dan aku beruntung bisa mendapatkanmu" lanjut harry lalu mendekapmu erat dalam pelukannya yang nyaman.Louis : "louis, kita mau kemana?" Kau tak henti-henti nya bertanya pada pacarmu, louis yang sejak tadi menutup kedua matamu dengan tangannya.
"Sebentar babe" jawabnya "3...2...1.." Louis melepaskan tangannya dari matamu.
"Lapangan bola?" Tanyamu keheranan
"Ya, aku menyewanya untuk kita berdua malam ini" louis tersenyum lebar lalu menggandengmu ke tengah lapangan "kau bilang ingin tau lebih banyak tentang bola, kan?"
Kau mengangguk.
"Ini, tendang bolanya dan aku akan menjadi kipermu" ucap louis lalu membenahi posisimu.
Setelah setengah jam bermain bola, kalian berdua merebahkan badan di rerumputan hijau sambil memandang langit yang kebetulan dihiasi banyak bintang.
"Terimakasih lou, aku sangat bahagia malam ini" ucapmu memandang ke mata hijaunya
"Tentu saja, kau harus selalu bahagia saat bersamaku, babe" louis tersenyum kearahmu "teruslah bahagia babe, kebahagiaanmu selalu menjadi kebahagiaanku" louis mengecup keningmu, turun ke pucuk hidung, lalu mengecup bibirmu.