15. Elang Didekati Richard

292 48 32
                                    

Sesuai kesepakatan, Elang dan Arumi sudah berada di depan loby apartemen pukul 06.30 WIB. Mereka masih memiliki waktu 30 menit untuk berjalan naik sampai ke lantai atas apartemen.

Mengenakan kemeja putih lengan panjang. Dengan bawahan celana bahan berwarna abu-abu dan rambut panjang yang di biarkan terurai. Di tambah aksesoris cruel pada bagian bawah rambut, membuat penampilan Arumi pagi ini begitu memukau.

Tidak jauh berbeda dengan Arumi, pun penampilan Elang pagi ini juga sangat berbeda jauh dari biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tidak jauh berbeda dengan Arumi, pun penampilan Elang pagi ini juga sangat berbeda jauh dari biasanya. Jika Arumi tampak sudah biasa mengenakan busana kantor, tapi Elang justru membuat aura wajahnya jauh dari kata seorang prajurit tentara khusus.

Kemeja hitam dengan ukuran ketat pas body, benar-benar menunjukkan sisi dadanya yang besar dan bidang. Lekukan otot di bagian dua lengannya pun terlihat jelas. Di tambah dengan celana bahan berwarna hitam dan ikat pinggang kulit hitam, siapa pun mata yang melihat penampilan Elang, tidak ada yang menyangka kalau sebenarnya dia adalah seorang tentara.

 Di tambah dengan celana bahan berwarna hitam dan ikat pinggang kulit hitam, siapa pun mata yang melihat penampilan Elang, tidak ada yang menyangka kalau sebenarnya dia adalah seorang tentara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Semenjak keluar dari rumah hingga kakinya mendarat menginjak lantai mewah apartemen, mulut Arumi tidak berhenti menggerutu dan cemberut.

Arumi kesal karena penampilan Elang yang sudah menarik perhatian baik dari gadis remaja dan wanita istri orang.

"Mas, ngga ada baju lagi, Rum. Ini juga yang ngasih ajudannya bapak kemarin sebelum kita pindahan," ucap Elang merendahkan volume suara.

"Besok aku mau komplen sama dia. Lain kali jangan kasih baju Mas yang ...." Arumi memandangi tubuh tinggi tegap Elang dari atas hingga tertuju ke satu titik tengah dari bagian tubuh Elang.

Arumi sempat terpegun dengan mengangkat kedua alis dan sedetik kemudian, dia langsung menggelengkan kepala.

"Kenapa?" tanya Elang sambil tersenyum jahil karena menyadari arah pandang Arumi yang cukup sensitif.

"Pulang dari sini, kita mampir dulu ke toko baju. Beli celana bahan yang sedikit longgar buat Mas," pungkas Arumi sambil mengangkat tas kecil yang mengait di atas pundaknya untuk menutupi sisi wajah yang bersebelahan dengan Elang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ELANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang