Pagi yang cerah, di villa.
Zhan membersihkan bekas luka di pundaknya, dia sedikit meringis karena dokter bilang peluru yang ada di pundaknya cukup dalam, hingga membuat lukanya akan menyakitkan saat di bersihkan dan di obati sendiri.
"Paman..." Panggil Zihan yang baru saja bangun
Zhan mengalihkan pandangannya ke belakang dan tersenyum melihat Zihan, dia lalu segera membungkus lukanya. "Ada Zihan..? Papah sama mami kamu sebentar lagi datang.." ucap Zhan lembut dia lalu menaruh kotak obat itu kembali.
Zihan mengedipkan matanya beberapa kali untuk mengumpulkan arwahnya setelah bangun tidur dan dia lalu duduk di sebelah Zhan. "Paman... Orang kemarin siapa..? Kenapa dia sangat jahat"
Pertanyaan Zihan hanya membuat Zhan terkekeh kecil dan mengusap kepala Zihan. "Karena orang itu orang jahat, lagian kenapa Zihan bisa bareng mereka hm?" Tanya Zhan yang penasaran dari kemarin, karena setahu Zhan Gong Jun dan Zehan tidak akan pernah lengah dengan penjagaan orang yang mereka sayangi.
Zhan mengingat-ingat kejadian sebelumnya sebelum akhirnya menjawab. "Zihan awalnya pergi berbelanja dengan mami.. waktu itu mami bilang mau ke toilet di mall dan Zihan bareng om Liam (Liam=bodyguard pribadi Zehan) tiba-tiba ada yang dateng bawa mami pake pisau dan ngancam kalo Zihan gak ikut mereka, mami bakalan di tusuk... Jadi om Liam terpaksa biarin Zihan di bawa"
Zhan mengangguk paham mendengar penjelasan Ziahn. "Oke.. lupain ajah ya? Zihan mau sarapan apa? Biar paman buatin"
"Uhm... Sandwich tapi tidak usah sayur!" Jawab Zihan semangat dengan senyum manisnya.
"Hahaha.. kenapa tidak mau sayur hm? Sayur kan enak dan bikin sehat.."
"Tidak mau, sayur pahit.. mami sama papah udah sering paksa Zihan makan sayur" Zihan cemberut membuat Zhan tertawa gemas, dia lalu berdiri.
"Baiklah baiklah.. kali ini paman akan buatkan sandwich tanpa sayur untuk keponakan tersayang paman ini, Zihan tunggu sebentar.." Zhan lalu berjalan menuju dapur sedangkan Zihan duduk manis menunggu Zhan.
Beberapa menit kemudian bel pintu berbunyi dan Zihan pun turun dari sofa menghampiri pintu.
"Paman Zhan... Boleh pintunya di buka?!" Teriak Zihan dari ruang tamu membuat Zhan menoleh ke arah ruang tamu."Tanyakan dulu namanya.."
Zihan lalu mendekati pintu dan berkata "Siapa ini..?"
Orang yang di luar pintu sedikit terkejut mendengar suara anak-anak tapi dengan cepat menjawab. "Ini Neo.. itu siapa?" Tanya Neo Sari luar.
Zihan berlari menuju dapur dan menarik ujung pakaian Zhan. "Namanya Neo paman.."
"Ah Neo ternyata, aku lupa jika kemarin aku memberinya alamat villa ini, ayo Zihan ikut" Zhan lalu meraih tangan kecil Zihan dan berjalan menuju ruang tamu dan menaruh sepiring sandwich lalu membuka pintu.
"Akhirnya di buka juga, Zhan ge.. kupikir aku salah tempat karena ada suara anak kecil dan lama di buka pintunya.." keluh Neo sambil berkacak pinggang.
"Aku sedang memasak tadi.. ayo masuk" Zhan membiarkan Neo masuk dan dia lalu menutup pintu dan menyusul ke ruang tamu.
"Heh? Benar-benar ada bocah nakal disini?" Tanya Neo membuat Zihan kesal karena di sebut bocah nakal.
"Paman... Zihan dibilang nakal" adu Zihan sambil memegang jari Zhan.
"Neo.." panggil Zhan sebagai peringatan, sedangkan Neo hanya cengengesan dan menggaruk pelipisnya.
"Hehehe.. maaf ge, anak siapa itu ge?" Tanya Neo penasaran dan dia menghampiri Zihan tapi Zihan menjauh.
"Heh? Kenapa tidak mau sama paman tampan ini?" Tanya Neo ketika Zihan menolak di dekati Neo.
"Haa... Dia anaknya Jun ge dan Zehan" Zhan menghela nafas dan duduk di sofa.
"Oh.. anaknya Jun ge, eh? Anaknya Jun ge?! Kapan istrinya hamil?!" Tanya Neo syok membuat Zhan kesal pada ekspresi berlebihan sepupunya itu.
"Diam, kau ini baru datang sudah membuat keributan.." ucap Zhan kesal.
"Kan cuma tanya ge.." Neo dengan santai mengambil Sandwich hangat di piring dan melahapnya membuat mata Zihan berkaca-kaca.
"Huwa..!! Paman.. sandwich Zihan di makan..!" Adu Zihan sambil menangis dan Zhan mengalihkan pandangannya pada Neo yang terdiam ketika melihat Zihan menangis, Neo juga terdiam melihat tatapan Zhan.
"Ah ini... Ini.. uh aku lapar ge, jadi aku memakannya.. kupikir ini tidak ada yang punya" ucap Neo sambil menelan ludah tapi dia tetap memakan sandwich di tangannya.
Zhan menghela nafas dan berdiri lalu menjewer telinga Neo. "Aww! Aduh duh! Ge.. maaf.. aku buatkan lagi akan aku buatkan lagi!, jadi lepaskan ya ya?"
Neo mengaduh kesakitan ketika Zhan menjewer telinganya, Zhan melepaskan telinganya dan mencoba sabar. "Ya sudah sana buat, jangan lama-lama"
Neo dengan cepat berlari ke dapur dengan Sandwich di mulutnya, Zhan lalu kembali duduk. "Zihan tunggu sebentar ya?"
Zihan hanya mengangguk dengan cemberut dan duduk di pangkuan Zhan sambil mengutak-atik mainan di tangannya untuk menghilangkan kebosanan dan kelaparannya.
Jam 09:39.
Gong Jun dan Zehan tiba di villa. "Mami..!" Zihan berlari dan memeluk Zehan, Zehan langsung menggendong anaknya dengan perasaan lega.
"Untunglah kamu baik-baik saja sayang.." Zehan mengecup kedua pipinya Zihan dan Gong Jun akhirnya juga merasa sangat lega.
"Terimakasih Zhan sudah menjaga Zihan"
"Tidak apa-apa ge.. lagian aku juga terkejut melihat Zihan yang diculik, ayo duduk dulu" Zhan membiarkan mereka duduk setelah perjalanan jauh.
"Eh? Zehan ge dan Jun ge" sapa Neo yang baru saja muncul dengan segelas jus di tangannya, dia lalu duduk di samping Zhan.
"Heh? Kenapa kau disini bocah nakal?" Tanya Gong Jun membuat Zehan tertawa karena sudah menjadi kebiasaan Gong Jun memanggil Neo bocah nakal.
"Jun ge! Kau sama saja menyebalkan, semakin tua semakin menyebalkan" gumam Neo yang membuat Gong Jun menggeram kesal.
"Lupakan itu, bocah nakal memang susah di ajak bicara" gumam Gong Jun mencoba untuk tidak membuat keributan.
"Sudah-sudah, Zhan kamu tahu siapa yang menculik Zihan?" Tanya Zehan penasaran.
"Ah itu penjelasannya cukup rumit dan panjang, ini juga bersangkutan dengan permasalahanku dan Yibo.." jawab Zhan sambil berfikir bagaimana cara menjelaskannya, karena sebenarnya dia tidak ingin mempublikasikan pertengkaran nya dengan Yibo.
"Jika tidak ingin membicarakan tentang permasalahanmu dengan Yibo juga tidak apa-apa Zhan.. tidak usah memaksakan diri" ucap Gong Jun yang mendapatkan anggukan dari Zehan.
Zhan menghela nafas dan menatap Zehan dan Gong Jun, sedangkan Neo menyimak pembicaraan.
"Akan aku jelaskan ge.. tapi tolong rahasiakan"Mereka mengangguk untuk merahasiakannya dan Zhan menghela nafas lagi sebelum melanjutkan penjelasannya tentang permasalahannya dengan Yibo.
TBC.
Maaf ya kalo jarang up, tapi meskipun jarang up ini bakal tetep lanjut kok.. jadi di tunggu ajah dengan sabar.🙏🏻
Okey thanks buat yg udh nunggu dengan sabar ya.. sampai jumpa di next chapter, bye!♥️
#Jangan lupa vote and komennya 🕊️

KAMU SEDANG MEMBACA
CEO AND DOKTER (YIZHAN)
KurzgeschichtenPENASARAN? KUY LANGSUNG BACA AJAH ✅ BxB EMPREG ⚠️ WARNING ⚠️ top=Wang yibo bot=xiao Zhan bgi yg gk suka BxB skip aja, jngan sampe slh lapak.