BAB 19

748 58 7
                                        

Pagi hari jam 07:21.

Yiyi yang sudah terbangun bermain dengan Yubin, sedangkan Cheng Xiao seperti biasa memasak sarapan pagi untuk Yubin, Yiyi, Yibo, dan dirinya sendiri. "Zhan ge kenapa tidak memberi kabar ya..? Ya tuhan semoga Zhan ge baik-baik saja.." gumam Cheng Xiao yang khawatir dengan Zhan karena dia sudah menganggap Zhan sebagai saudaranya sendiri

"Cheng Xiao" panggil Yubin dari ambang pintu dapur sambil menggendong Yiyi dengan satu tangan dan tangan lainnya memegang ponsel.

"Ada apa?" Tanya Cheng Xiao sambil mematikan api kompornya lalu menghampiri Yubin.

"Zhan menelpon.." bisik Yubin agar tidak ketahuan.

"Serius?!"

"Sshh! Diam!" Tegur Yubin ketika Cheng Xiao bertanya dengan suaranya yang nyaring.

"Kalau begitu mana?" Tanya Cheng Xiao lalu Yubin memberikan ponselnya yang masih memiliki panggilan dengan Zhan.

"Aku sudah berbicara dengan Zhan dan sekarang dia ingin berbicara denganmu, pergilah ke halaman belakang supaya tidak ketahuan Yibo ge" jelas Yubin yang mendapatkan anggukan dari Cheng Xiao.

Cheng Xiao lalu pergi meninggalkan dapur dan berlari menuju halaman belakang, setelah sampai Cheng Xiao langsung mencari tempat yang sepi.

Cheng Xiao.
"Halo Zhan ge! Apa kabar? Aku sudah sangat khawatir denganmu Zhan ge.. suamimu itu juga keras kepala untuk di suruh makan ataupun lainnya"

Zhan.
"Hahaha.. terimakasih sudah membantu Cheng Xiao, aku minta tolong beberapa bulan lagi untuk mengurus Yiyi dengan Yibo, maaf jika merepotkanmu... Dan tenang saja, aku baik-baik saja disini"

Cheng Xiao.
"Haish.. tidak apa-apa Zhan ge, aku ini adikmu jadi tidak usah sungkan meminta bantuanku.. yang penting Gege jaga kesehatan dan jangan sampai terluka"

Zhan.
"Iya iya.. keadaan Yibo bagaimana? Apa maksudnya dengan sulit untuk di suruh makan?"

Cheng Xiao.
"Yibo ge selalu mengurung diri ge.. dia bahkan semakin pucat dan terlihat semakin turun berat badannya, kami bahkan sampai memanfaatkan Yiyi supaya Yibo ge mau makan"

Zhan.
"Hah... Ambil beberapa obat bubuk yang ada di laci kamar tamu 1, itu adalah Vitamin yang selalu dia minum dan satu lagi untuk menjaga kesehatan lambungnya karena dia memiliki maag"

Cheng Xiao.
"Ah baiklah.. aku akan melakukan semua yang kau katakan ge.."

Zhan.
"Hm, sekali lagi terimakasih Cheng Xiao.. dan satu lagi, Yibo alergi biji terong juga udang jadi tolong jangan berikan itu"

Cheng Xiao.
"Siap Gegeku!"

Zhan.
"Hahaha.. baiklah, aku tutup teleponnya.."

Cheng Xiao.
"Baiklah, jaga kesehatanmu ge"

Zhan pun memutuskan sambungan teleponnya dan Cheng Xiao tersenyum tipis, dia tahu jika Zhan berpura-pura tetap ceria meskipun hati dan pikirannya sedang kacau.

"Kamu memang berbeda ge.." gumam Cheng Xiao lalu dia kembali masuk ke dalam untuk menata makanan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sore hari Zhan teringat ketika Kemarin Dilbara yang meneleponnya, dia mengambil ponselnya dan berpikir sejenak. "Telepon atau tidak ya..?" Gumam Zhan ia lalu duduk di tepi kasurnya.

Beberapa menit berpikir dia lalu memilih menelpon balik Dilbara karena dia ingin tau apa yang akan wanita itu katakan padanya.

Dilbara.
"Kupikir kau takut berbicara denganku"

CEO AND DOKTER (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang