--
Derai hujan dengan intensitas sedang menerjang siang harinya, sehingga karin jadi tidak bisa kemana-mana. Dia hanya mengurung diri di kamar tanpa melakukan aktivitas apapun, membuatnya kini jadi merasa bosan.
Mencoba mengusir kebosanannya, Karin menonton film Korea cukup populer yang dibintangi oleh aktor favoritnya. Tak terasa 2 jam lebih telah Karin habiskan seiring berakhirnya film yang dia tonton.
Karin menutup laptopnya dan menaruhnya di atas tempat tidur begitu saja. Rasa kantuk tiba-tiba menerpa, akhirnya gadis 18 tahun itu, memilih untuk membaringkan tubuhnya pada kasur dan tak butuh waktu lama Karin pun terlelap begitu saja.
"Karin"
Panggil seseorang sangat pelan. Karin berbalik badan dan mendapati seorang pria dengan gagahnya, mengenakan beskap serba putih sudah berdiri disana. Di Belakang pria tersebut juga terdapat hiasan bunga-bunga pengantin, terlihat begitu indah nan mewah.
Pria yang sangat Karin kenal itu mengulurkan tangan seraya tersenyum kepadanya. Senyuman yang tampak begitu hangat Karin rasakan, tidak seperti biasanya. Seolah terhipnotis, karin ikut menyambut uluran tangan itu.
Namun belum sempat menggapai punggung tangan si pria, semua yang dilihat Karin tiba-tiba menghilang begitu saja, tepat saat dirinya kembali terjaga. Karin mengucek matanya dan mengintip jam diatas nakas.
Dimana sudah menunjukkan pukul tujuh, yang berarti dia sudah tertidur cukup lama. Hujan diluar pun juga sudah mulai berhenti. Begitu halnya dengan langit yang mendung kini gelap seluruhnya karena pergantian waktu dari sore ke malam.
Karin sempat terdiam sebentar. Bertanya-tanya perihal mimpi dengan orang sama, yang beberapa kali dia alaminya. Apakah ini salah satu pertanda atas jawaban dari kerisauan nya. Atau bisa juga karena dia terlalu memikirkan masalahnya saat ini hingga akhirnya ikut terbawa ke alam bawah sadarnya.
Karin mencoba untuk melupakan mimpinya itu. Dia memilih beringsut dari kasur, dan memutuskan untuk mandi saja terlebih dahulu sebelum turun ke lantai bawah.
Didapur sudah ada Renata, tengah sibuk menyiapkan makan malam, dibantu mbok Sum yang kini menata makanan diatas meja. Karin duduk di kursinya, disusul kedatangan Wira dan abangnya - Bisma, mengambil tempat duduk disebelahnya .
"Jadi, keputusan kamu masih tetap sama dek, buat menolak niat baik mas yang kemarin datang itu." sahut Bisma ditengah menyantap makanannya.
Karin menatap Wira dan Renata yang juga memperhatikan dirinya, seakan tengah menunggu jawaban.
"Dia itu guru Karin dulu, bang!" Karin berujar singkat. Jawaban yang seolah sulit dimengerti oleh Bisma begitu juga Wira dan Renata. Sebab mereka sendiri sudah mengetahui perihal satu fakta itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher's Little Wife [ On Going ]
Teen FictionKarenina Zevara, Gadis 18 tahun yang baru saja merayakan kelulusan usai berhasil menyelesaikan pendidikan di bangku SMA dan tengah menyiapkan diri untuk masuk perguruan tinggi impiannya. Namun hal tak terduga terjadi, kala Arbian Elvarano yang tak...