TLW 7 - Mendadak Dilamar

55 6 4
                                    

---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---

Penerimaan calon mahasiswa baru angkatan tahun ini, telah dibuka. Dengan begitu antusias, Karin yang sudah  menenteng tas selempang nya, hendak berangkat ke kampus dimana dia akan mendaftar, serta melanjutkan pendidikannya.

Dia tidak hanya pergi seorang diri, melainkan bersama kedua sahabatnya juga, yaitu Arina dan pita yang memang sudah janjian dengannya.

"Ma, Karin jalan dulu," Pamitnya sebelum pergi.

"Kamu hati-hati bawa mobilnya! Jangan ngebut. Dan ingat satu lagi, Pulangnya jangan sampai kemaleman,"

Peringat Renata. Sebab Karin belum lama ini memulai belajar mengendarai mobilnya. Atau lebih tepatnya sebulan lalu setelah mobil merek Honda jazz itu dibelikan oleh Wira, papanya.

Sekaligus tak lupa juga Renata mengingatkan, agar putrinya pulang tidak terlalu larut, karena kebiasaannya yang memang sering keluyuran hingga malam tiba, sampai terkadang lupa waktu.

"Siap mama sayang. Perintah paduka ratu akan Karin laksanakan. Kali ini Karin juga akan sampai rumah sebelum jam 9 nanti. Jadi mama tenang aja, oke. Udah ah, ntar Karin telat lagi. Bye ma."

Usai berpamitan, Karin berlalu begitu saja, mengabaikan Renata yang masih memperhatikan sembari menggeleng pelan.

"Habis ini kita mau kemana lagi nih, Guys? Masa iya mau langsung balik," sahut Karin ditengah fokusnya mengendarai mobil. Urusannya di kampus juga telah selesai.

"Nongki di Starbucks aja." Pita yang duduk di bangku belakang, mengusulkan.

"Nggak ah! Udah sering tau, kita nongkrong disana. Sampai-sampai petugas nya aja bosan kali, liat muka-muka kita," celetuk Karin. Menolak.

"Nah, gue baru ingat, kemarin sepupu gue ngajakin ke cafe dimana dia dan teman-temannya biasa ngumpul. Tempatnya lumayan bagus dan estetik loh, plus ada tempat karaoke nya juga dilantai dua. Gimana kalo kita kesana aja."

"Gue setuju."

"Ya udah, Lo arahin kita lokasinya, biar gue gampang nemuin nya."

"Siiap, untung gue masih hapal jalannya."

Sesuai kesepakatan, mereka menuju ke cafe yang akan mereka datangi. Segera, Karin memutar arah mobilnya dan melajukan kendaraannya itu dengan kecepatan 60 km / jam.

-

Seorang pria berpostur sedang dan  berbadan tinggi tegap, berdiri di sebuah pintu rumah mewah berlantai dua serta berarsitektur modern.

Teacher's Little Wife [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang