---
"Sumpah, nyebelin banget sih tu, Guru! Pake nyuruh gue berdiri diluar kelas, mana dua jam lagi. Pegel tahu kaki Gue!"
Omel Karin, masih tak terima akan hukuman diberikan padanya beberapa saat lalu.
Kini ketiganya berjalan menuju kantin untuk mengisi perut yang sudah keroncongan sedari tadi.
"Lagian, siapa suruh lu datangnya telat."
"Bener tuh. Jadi bukan sepenuhnya salah pak Bian, dong."
"Ish, Kalian kok malah belain dia sih? Jangan bilang kalau kalian juga ikutan naksir lagi, sama pak Bian!"
Curiga karin. Kedua lengannya bertolak pinggang.
Arina dan Pita yang dituduh mendadak gelagapan. Ditambah lagi , tatapan mata Karin yang menyipit tajam kearah mereka, membuat keduanya jadi sedikit canggung.
"Eh, itu kan emang murni kesalahan Lo, jadi wajar aja dikasih hukuman!" Arina mencoba membela diri.
"Hoo, lagipula Gak ada salahnya juga kan kalo suka sama Pak Bian, habisnya orangnya ganteng sih,"
Jujur Pita, malah keceplosan, lalu nyengir kuda. begitu tersadar dengan ucapan Pita, Arina lantas menyenggol lengannya dengan sikut.
"Tuh kan, Kalian sama aja ternyata."
Karin berdecak semakin kesal. Dia berlalu begitu saja, meninggalkan Arina dan Pita dengan perasaan dongkol dan menjadi-jadi.
"Eh, Karin tunggu! Elo sih."
"Lah, kenapa jadi gue yang disalahin! Elo juga, tau."
"Ya udah, kita susul aja kalo gitu."
Arina dan Pita yang terlanjur bingung, buru-buru menyusul Karin ke kantin sekolah.
Diruangan guru, hanya tersisa beberapa orang guru saja berada disana ketika jam istirahat tiba. Salah satu diantaranya adalah Bian. Pria muda yang baru tiga tahun ini mengabdikan dirinya dalam dunia pendidikan dan mengajar pada mata pelajaran matematika.
Sebagai orang yang tidak terlalu banyak bicara, Bian tak ayal jarang memiliki pergaulan bersama sesama tenaga pendidik lainnya. Dia lebih sering menyendiri dan tidak terlalu ambil pusing akan lingkungan sekitarnya.
Sikap cueknya itu, kadang menjadikan sebagian guru yang ingin menjalin komunikasi dengannya jadi ragu dan sungkan, sehingga mereka pun mengurungkan niatnya.
Dan kini, di meja kerjanya, Bian lebih memilih untuk mengisi waktu yang ada dengan mengecek satu persatu tugas dari siswa-siswi kelas tiga tadi yang belum sempat dia periksa.
*
Duduk di bangku kantin, Karin hanya menyantap mi ayam dipesannya tanpa mengatakan sepatah katapun. Bahkan mengabaikan kehadiran Arina dan Pita yang sedari tadi berada disebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher's Little Wife [ On Going ]
Novela JuvenilKarenina Zevara, Gadis 18 tahun yang baru saja merayakan kelulusan usai berhasil menyelesaikan pendidikan di bangku SMA dan tengah menyiapkan diri untuk masuk perguruan tinggi impiannya. Namun hal tak terduga terjadi, kala Arbian Elvarano yang tak...