🍓 Part 7 : Little friend

446 76 130
                                    

Ramein ya 🩷🍓 vote dan komennya lupa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ramein ya 🩷🍓 vote dan komennya lupa.

Happy reading, Strawberries! 🍓

❦ ════ •⊰🍓⊱• ════ ❦

● Part 7 : Little Friend

"POKOKNYA GUE NGGAK MAU KAMAR GUE DIPAKE, GUE SAMA PANGE MAU NGINEP DI SANA SESEKALI!"

Nevis menjauhkan ponsel dari telinganya mendengar teriakan kesal adiknya. Ia menghela napas sambil mengaduk coklat hangat yang selesai ia buat untuk tamunya yang sedang duduk manis di kursi makan sambil melihat-lihat sekitar. 

Tamu Nevis adalah perempuan, teman kecilnya, dia manis, wajahnya bulat dan pucat, namanya Arelle Van Lumiya. Ada alasan kenapa Arel harus tinggal di rumah Nevis untuk sementara waktu, yaitu karena Arel harus berobat, penyakit yang diderita Arel memang cukup serius, Arel juga harus diawasi setiap saat maka dari itu Arel dikirim ke rumah Nevis karena satu-satunya teman Arel adalah Nevis.

Sejak kecil Arel tak memiliki teman yang benar-benar tulus, Arel merupakan anak konglomerat di kotanya, semua orang hanya mau berteman jika Arel memberikan barang mahal, jika Arel menolak, Arel tak akan diajak berteman lagi.

Sampai pada akhirnya, Arel bertemu Nevis disebuah taman komplek perumahan, saat itu Nevis baru saja pulang sekolah dan ingin jalan-jalan makan es krim. Pertemuan pertama mereka cukup memalukan karena Arel jatuh dari sepeda dan membuatnya wajahnya kotor bertabrakan dengan aspal, ujung hidung Arel lecet dan berdarah, Nevis dengan cepat mendekat dan mengobati lukanya. Dari sana mereka menjadi teman, teman dekat, sahabat.

"Cuma sementara aja," kata Nevis pada Ratu.

"Nggak mau! Mau sementara, selamanya, tetep aja kamar gue nggak boleh dipake!" Ratu tetap kekeh tak ingin kamarnya digunakan untuk Arel.

"Kasih hp lo ke Pangeran." Nevis memerintah tegas.

"Jangan suruh Pange bujuk gue, gue tetep nggak mau!"

Tut!

"Halo! Ratu!" Nevis berdecak mengetahui Ratu memutus telfon secara sepihak. Ia bawa gelas berisi coklat hangat itu pada Arel. "Maaf, Arel, tapi Ratu nggak mau kamarnya dipake. Tapi, gue masih ada satu kamar lagi, bekas kamar cowok sih. Nanti gue beresin dulu."

"Nggak papa, Nevis." Arel meminum coklat hangatnya sejenak. "Gue bisa tidur di kamar mana aja, tidur di kamar lo juga boleh!"

"Mana bisa." Nevis tertawa. "Nggak ada yang boleh masuk ke kamar gue selain cewek gue."

Princess, Perfectly![2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang