"duh itu anak berdua kemana si? lama deh" misuh Olla karena kesal Christy dan Muthe belum juga sampai
"sabar kocak, baru juga nunggu 10 menit" sahut Oniel santai sambil memainkan handphone nya
Dan beberapa saat kemudian, yang ditunggu pun akhirnya tiba. Melihat itu, Olla dan para penumpangnya turun dari mobil, begitu juga dengan Christy dan Muthe
"yuk langsung ke atas aja" ajak Eli kepada teman temannya
"let's go" Olla menarik tangan Oniel untuk jalan berdampingan dengannya, begitupun Christy yang merangkul bahu Muthe. Sedangkan Kathrina hanya mengekori para seniornya itu
Setelah sampai di depan kamar Gita, Eli pun mengetuknya
Gita's pov
*tok tok tok*
Aku mendengar sebuah ketukan di pintu kamarku. "ah pasti Eli" tebakku sambil berjalan untuk membukanya.Ternyata, bukan hanya Eli. Ada Oniel, Olla, Christy, Muthe dan..... dia. Kathrina
Aku sempat tertegun sepersekian detik sampai aku mempersilahkan mereka masuk. Saat Kathrina melewatiku, tatapan mata kami bertemu. Hanya sebentar, lalu aku menutup pintu
"ka Gita gimana? Udah enakan belum?" tanya Muthe
Aku duduk lesehan di karpet bawah tempat tidurku mengikuti mereka. "mendingan sih, tapi lemesnya masih kerasa" ucapku sambil bersandar pada sisi tempat tidur
"tiduran aja sana ka di kasur" titah Olla
"gapapa, ga enak lah. Masa kalian ke sini akunya tiduran"
"yaudah terserah lo dah Git" kata Eli sambil membuka plastik berisi buah buahan. "gue kupasin ya? biar dimakan sekarang" tanya nya padaku
"gausah repot repot deh" tolakku tak enak
"udah, nurut aja sama bunda Eli ka" Oniel berucap sambil terkekeh
"sini ka Eli, aku bantu" Kathrina mendekati Eli
"emang kamu bisa?" tanya Eli tak percaya. Sejujurnya akupun meragukannya. Dan benar saja, ia hanya menyengir memperlihatkan gigi rapihnya sambil menggeleng, "hehe ga bisa, tapi kalau ngupas ini aku bisa kok" ucapnya sambil menunjukkan satu buah jeruk
"yeuuu kalo ngupas jeruk mah anak TK juga bisa" sewot Olla, membuat Kathrin melengkungkan bibirnya ke bawah. Terlihat sangat lucu dimataku
Oniel membela Kathrin, "yaudah si La, dia udah bagus punya niat bantuin ngupas. Daripada lo cuma bantuin makan doang". Perkataan itu membuat Kathrin tersenyum dan menjulurkan lidahnya tengil ke arah Olla
"awas lu bokem!" Olla memelototi Kathrin
"ka Gitaaaa" Ia merengek seolah mengadu padaku. Aku menatapnya, lalu ku alihkan tatapanku pada Olla sebagai isyarat untuk berhenti mengganggu anak kecil itu
"huuu bokem ngadu" ledek Olla. Kathrin kembali merengut. Aku hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah mereka, sambil menerima piring berisi potongan buah dari Eli
Author's pov
"udah udah, ni makan buah aja" titah Eli kepada teman temannya. Mereka pun makan dengan dipenuhi canda tawa atas kejailan Olla kepada si bungsu Kathrina
"eh by the way ka Gita, skripsi lo gimana?" tiba tiba Oniel menanyakan itu
"udah beres Niel, tinggal nunggu revisian aja"
"syukur deh ka, gue yang ngeliat lo ngerjain sambil theateran aja ngerasa ga sanggup, apalagi lo yang ngejalanin" jelas Oniel
"harus bisa Niel, lo tahun depan gitu juga. Dari sekarang persiapin diri lo buat itu" Gita memberi wejangan kepada adik tingkatnya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Denial
FanfictionTentang Gita, yang merasakan perasaan aneh setiap berada di dekat Kathrina. Akankah mereka menyadari perasaan berbeda itu?