Hari ini adalah latihan terakhir mereka sebelum besok mereka benar-benar bertanding di MPL. Sejak perbincangan Skylar dengan Sutsujin hari itu, Skylar benar-benar merasakan perubahan dari jungler utama tim mereka itu. Sutsujin tidak secara gamblang mengutarakan kesulitannya dalam game, namun beberapa kali ia berbicara pada tim untuk membantu atau melakukan back-up untuknya.
"Dok, bisa ke mid dulu? Gue bantu Dyren." ucap Sutsujin begitu ia melihat Rinz yang sepertinya sedikit kewalahan karena terkena zoning musuh. Namun, di sisi lain, Dyren pun tampak terkena gank oleh dua orang.
Idok mengerjap, kemudian melirik ke arah Sutsujin dan menatapnya sebentar, tidak menyangka bahwa Sutsujin pada akhirnya mau berkomunikasi dengan lebih baik. Idok tersenyum sebelum akhirnya kembali pada permainannya dan membantu Rinz di mid lane sesuai dengan arahan Sutsujin. Skylar pun diam-diam senang dengan perubahan itu. Itu sudah terjadi sejak beberapa hari lalu, tepat esok harinya setelah ia mencoba berbicara dengan Sutsujin. Memang belum sempurna, tapi setidaknya ada perubahan.
Hasil scrim hari ini pun memuaskan. Khezcute dan NMM juga turut senang terhadap perubahan gameplay anak-anaknya yang semakin menyatu.
"Gue udah bisa lihat perkembangan, sih, ya walaupun belum sempurna. Tapi, gue yakin kita bisa makin improve ke depannya." ucap Khezcute sebelum menutup latihan mereka. "Oke, nanti lanjut lagi agak sore, ya. Sekarang pada istirahat dulu."
"Ih, lapar kali aku, Lek. Pesankan aku makan lah." ucap Dyren sambil menghampiri Skylar yang merapikan headsetnya. Skylar mendelik melihat kebiasaan Dyren, namun memang terkadang ia akan membelikan anak-anak Hoshi makan siang. Hanya di beberapa waktu, jika memang memungkinkan.
"Yaudah, kalian mau apa. Aku beliin." ucap Skylar sambil membuka ponselnya, bersiap untuk memesan makanan melalui aplikasi hijau.
"Ih, seafood yang biasa kau pesan enak tuh. Itu aja." ucap Rinz sambil mendekat ke arah Skylar.
"Yang lain gimana? Seafood aja?" tanya Skylar. Idok dan Dyren mengangguk heboh, sementara Sutsujin tidak menjawabnya, membuat Skylar terus-terusan memperhatikannya, seolah meminta jawaban.
"Kau, Thur? Doyan seafood ngga? Mau makan bareng kami, kan?" tanya Skylar. Sutsujin menggulung kabel charger dan meletakkannya rapi di atas meja. Ia menoleh ke arah teman-temannya yang juga sedang menatapnya.
"Iya, boleh, seafood." ucapnya. Skylar tersenyum, sementara Dyren menghampiri Sutsujin dan merangkulnya.
"Ayo ke bawah duluan lah kita. Biarin mereka yang pilih-pilih menu." ucap Dyren. Sutsujin mengangguk, kemudian mengikuti Dyren yang membawanya untuk turun ke ruang tengah, keluar dari ruang latihan. Usai kepergian kedua orang itu, Rinz dan Idok sama-sama menatap Skylar.
"Keren. Lo ngomong apa ke Arthur kemarin itu, Ler?" tanya Idok. Skylar hanya tersenyum sambil mengangkat kedua bahunya.
"Kepo lo." ucap Skylar. "Tapi gue seneng, Arthur mau coba untuk lebih deket sama kita." lanjutnya. Rinz mengangguk.
"Iya, biasanya selesai latihan, dia ngga mau tuh joinan sama kita." ucap Rinz. "Gue seneng kalo Arthur mau coba lebih terbuka."
Skylar mengangguk. Ketiga orang itu kemudian memutuskan untuk meninggalkan ruang latihan dan menyusul dua teman mereka yang sudah berada di ruang tengah.
***
"Assalamualaikum... Walah rame kali!" seruan Hazle terdengar dari arah pintu depan, membuat kelima orang disana menoleh. Pemandangan yang tidak biasa bagi Hazle. Kelima "abang-abangnya" ini berkumpul bersama di ruang tengah, sambil menyaksikan tayangan di televisi.
"Ih, kok dah pulang kau, Prab? Bolos, ya?" tuduh Dyren. Hazle jelas tidak terima. Ia kemudian menghampiri mereka dan duduk di antaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
trust.
FanfictionIni tentang Sutsujin, yang berusaha untuk mengatasi ketakutannya, lalu belajar untuk membuka hatinya kembali. Ini juga tentang Skylar, Rinz, Dyren, Idok, dan Hazle yang berusaha meruntuhkan tembok yang dibangun tinggi oleh Sutsujin, membantunya meng...