07: Friend

735 68 6
                                    

Hari ini, tim kuat lainnya akan mereka hadapi. BTR, tim dengan roster yang begitu solid. Di season kemarin, mereka berhasil menjadi pemuncak klasemen di Regular Season, dan tampaknya tim itu akan semakin solid dengan EXP Laner baru mereka.

Kini, mereka semua sudah berada di MPL Arena, setelah pagi tadi menyempatkan untuk latihan. Skylar berkali-kali bilang kepada teman-temannya bahwa lawan yang akan dihadapi pada dasarnya sama, jadi tidak perlu merasa takut kalah. Yang diperlukan hanya bermain sebaik mungkin.

Mereka pun sudah khatam dengan kata-kata yang diucapkan Skylar setiap saat. Rasanya, sang kapten itu benar-benar berusaha membuat "anak-anaknya" bermain dengan tenang dan nyaman.

Kini, mereka masih duduk di backstage. Pertandingan masih akan dimulai 20 menit lagi, dan suasana ruangan masih sama seperti kemarin. Skylar, Dyren, dan Hazle lah yang memenuhi suasana dengan suara serta tingkah-tingkah aneh mereka.

Sutsujin melirik jam di tangannya. Sepertinya, masih sempat kalau ingin ke toilet, jadi, ia meminta izin kepada timnya untuk pergi sebentar.

"Gue ke toilet bentar." ucap Sutsujin sambil bangkit dari duduknya. Dyren menatap ke arah Sutsujin, kemudian menggodanya.

"Mau kutemani, ngga, Lek? Hati-hati kau diculik hantu kamar mandi!" seru Dyren. Sutsujin mendelik kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia memutuskan untuk berjalan ke luar ruangan menuju toilet, sebelum ia benar-benar naik ke stage dan bertanding.

Koridor di backstage ini selalu ramai. Staff beserta beberapa media selalu berlalu lalang. Beberapa player juga tampak terlihat, namun Sutsujin tidak menyapa karena tidak begitu mengena mereka.

Ia masuk ke toilet, kemudian melakukan hal yang ingin ia lakukan. Mencuci muka.

Sutsujin melihat pantulan dirinya di cermin, kemudian menarik napas dalam-dalam. Ia gugup, tapi jauh lebih baik dibandingkan kemarin, walaupun perasaan takut tidak bisa tampil dengan baik itu masih ada.

Kini, Sutsujin hanya menatap dirinya tanpa mengucap satu patah katapun. Ia hanya berusaha menetralkan perasaannya dan kemudian kembali dengan hati yang lebih baik.

Ketika sedang larut dalam proses menenangkan pikirannya, suara bilik kamar mandi yang dibuka terdengar. Sutsujin buru-buru mencuci tangannya, karena ia tidak ingin berinteraksi dengan orang itu, yang pasti tidak ia kenal.

Namun, begitu ia melihat ke arah cermin kembali, ia dapat melihat temannya. Teman dulu satu tim dengannya. Teman yang berbeda. Bukan yang ikut membuang Sutsujin, malah justru yang begitu merangkulnya.

"Thur..." sapanya. Sutsujin membalikkan tubuhnya, kemudian tersenyum.

"Vel, apa kabar." ucapnya. Veldora, di tempatnya, tersenyum manis melihat temannya yang sudah lama tidak ia jumpai itu.

"Baik, Thur."

***

Kini, mereka berdua duduk di area outdoor backstage. Masih ada waktu sekitar 15 menit sebelum Sutsujin harus naik ke stage dan bertanding. Sementara Veldora, bersama tim barunya, GEEK, akan bertanding setelahnya.

"Gimana? Enak di RRQ, Thur?" tanya Veldora membuka percakapan. Sutsujin tersenyum kecil.

"Ya gitu deh." ucapnya. "Lo gimana? Enak di GEEK?" lanjutnya.

Veldora tersenyum sebelum akhirnya menganggukkan kepalanya. Sutsujin turut senang kalau begitu.

"Mereka baik. Bener-bener membimbing gue dan sabar banget sama gue. Padahal, permainan gue banyak banget kurangnya." ucap Veldora. Sutsujin mengangguk-angguk.

trust.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang