Chapter 7

106 26 1
                                    

Hari ini seluruh istana dibuat heboh dengan berita sang ratu yang tiba-tiba jatuh sakit. Beberapa prajurit bahkan di utus untuk menjemput tiga tabib terbaik sekaligus, untuk membantu mengobati sang ratu.

"Alard!"

Alexa berlari menghampiri Alard yang tengah membawa gentong madu menuju belakang istana.

"Mengapa seluruh istana terlihat begitu sibuk hari ini?"

"Kau belum mendengar?"

"Mendengar apa?"

"Sang ratu jatuh sakit, bahkan ayahku di tugaskan untuk menjemput tabib dari perbatasan. Sang ratu terus mengeluh ada sesuatu yang salah dengan jantungnya. Sebenarnya cukup membingungkan karna tabib kerajaan berkali-kali mengecek keadaan sang ratu dan semuanya tampak baik namun sang ratu masih terus mengeluh perihal jantungnya."

Alis Alexa berkerut, pasalnya baru beberapa waktu yang lalu Alexa memergoki ratu Sprela berdiri tak jauh dari kamarnya, bahkan sang ratu melewatinya begitu saja saat Alexa hendak menyapa. Ratu cantik itu terlihat bugar bahkan wajahnya tak terlihat pias sedikitpun.

"Namun ratu tampak baik-baik saja bahkan beberapa waktu yang lalu aku masih sempat berpapasan dengan sang ratu."

"Itu yang membuat semua merasa heran. Yasudah Alexa, aku harus mengantar gentong madu ini."

Alard mengangkat sedikit gentong madunya untuk ia tunjukan pada Alexa.

Akhirnya keduanya berpisah, Alexa kembali meneruskan niat awalnya untuk pergi berjalan-jalan mengelilingi kerajaan. Sesekali menyapa para pelayan lalu melanjutkan langkahnya ke arah kolam ikan.

Dari kejauhan Alexa dapat melihat siluet yang tengah duduk dengan pandangan lurus ke depan tepat dimana tempat Alexa sering menghabiskan waktu.

Langkah kaki Alexa sedikit terasa ragu namun entah mengapa kaki itu masih terus melangkah mendekat.

"Mendekatlah, Alexa."

"Tak apa, ratu. Saya bisa menikmati pemandangan ini di sini tanpa menggangu waktu sang ratu."

"Ini perintah!"

Alexa berjalan terburu-buru bahkan hampir saja terjatuh karna sebelah kakinya tersandung kaki yang lain.
Pemandangan itu bahkan tak luput dari pandangan ratu Sprela hingga membuat sudut bibirnya tertarik, semua perihal Alexa selalu membuat ratu Sprela menarik sudut bibirnya dengan jantung yang terus terasa berdebar.

"Duduklah."

Kali ini tanpa banyak protes Alexa langsung menuruti perintah sang ratu, keduanya duduk bersebelahan dengan jarak yang cukup dekat. Hening, keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing.

Ratu Sprela kembali merasakan serangan jantung yang ia sebut sebagai penyakit, serangan jantung yang begitu terasa jika berdekatan dengan Alexa atau bahkan hanya sekedar memikirkannya.

"Apa ratu baik-baik saja? Saya mendengar jika ratu tengah sakit."

Sebenarnya Alexa sedikit ragu untuk memulai obrolan namun rasanya begitu tak nyaman ketika berdekatan dengan seseorang yang jelas-jelas ia kenali tanpa melakukan interaksi sedikitpun.

"Aku baik-baik saja."

'baik-baik saja namun sampai harus memanggil tiga tabib terbaik sekaligus, dari luar kerajaan!' pikir Alexa tentu saja tanpa berani ia ungkapkan secara langsung.

Tiba-tiba dari arah belakang dua orang pelayan datang membuat ratu Sprela tak melanjutkan ucapan yang bahkan sudah berada di ujung lidahnya.

"Mohon ampun ratu jika kami telah lancang mengganggu, tabib dari perbatasan sudah datang dan menunggu ratu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dark AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang