Hari ini perasaan Alexa sedikit tak karuan pasalnya entah mengapa tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba ratu Sprela turun tangan untuk melatih dirinya.
Ayunan pedang itu sangat sulit untuk Alexa hindari bahkan kini peluh sudah membasahi seluruh tubuhnya. Ekspresi ratu Sprela terlihat begitu tenang bahkan ayunan pedangnya beberapa kali berhasil melukai tubuh Alexa.
Alexa terlihat begitu kesulitan, bahkan ia hanya mampu bertahan tanpa sekalipun memberikan serangan balasan.
Deru nafas Alexa terdengar begitu jelas menjelaskan jika saat ini Alexa begitu kewalahan. Meski tatkala latihan Alexa terlihat begitu mahir namun dalam kenyataannya saat berada dalam pertarungan yang sebenarnya Alexa hanya seorang pemula, bagaimana tidak? Saat ini yang terus mengayunkan pedang ke arahnya adalah ratu Sprela! RATU SPRELA!
"AAAARRGHHH!!"
Pedang itu berhasil menusuk pundak Alexa membuat gadis itu berteriak histeris.
"Fokus Alexa! Jika kau dalam pertarungan sebenarnya musuh bisa saja menusuk jantungmu!"
"Saya sudah tidak kuat ratu!"
Alexa duduk bersimpuh dengan memegangi pundaknya yang mengeluarkan darah. Nafasnya tersengal dengan ekspresi wajah yang mulai terlihat pucat.
"Cih, rupanya kau masih betah menjadi hewan buruan atau kau memang tetap ingin seperti itu!? Sayang sekali, bahkan Sentio mempertaruhkan nyawanya hanya agar putri kecilnya tetap hidup, namun putri kecil yang ia bela mati-matian itu hanya mampu merengek!"
Alexa mengepalkan tangannya begitu kuat bahkan sebelah tangannya meremas kuat luka basah di pundak sebelah kanannya.
Alexa bangun lalu menyerang ratu Sprela secara tiba-tiba. Ratu Sprela sempat terkejut untuk beberapa saat namun mampu kembali menguasai dirinya.
Senyum kecil tersungging dari sudut bibirnya, Alexa kini mulai menyerangnya secara membabi-buta bahkan ratu Sprela dapat melihat kilatan amarah dari dua bola mata biru tersebut.
Alexa begitu mudah terbawa perasaan dan hal tersebut yang sebenarnya sedikit banyak membuat ratu Sprela khawatir, namun hanya cara itu yang mampu ratu Sprela lakukan saat ini untuk kembali membangkitkan semangat Alexa.
Saat ini bahkan serangan Alexa terasa begitu jauh berbeda dari sebelumnya. Beberapa kali ratu Sprela bahkan hampir terkena serangannya.
Meski terlihat tak tentu arah, namun tebasan pedang yang diayunkan oleh Alexa terasa begitu kuat.
"Kuasai perasaan mu itu, Alexa! Menjalankan pertarungan dengan mengandalkan amarah hanya akan membuatmu tidak bisa berfikir dan lawan akan lebih mudah membuatmu kalah!"
Meski masih saling beradu dan mengayunkan pedang satu sama lain, Alexa masih mampu mendengar dengan jelas ucapan demi ucapan yang keluar dari mulut sang ratu.
Pertarungan kali ini terlihat lebih seimbang karna Alexa mampu membalas serangan ratu Sprela meski hanya sesekali.
Untuk kedua kalinya Alexa tersungkur saat mencoba menyerang ratu Sprela, angin yang dihasilkan dari kepakan sayap ratu Sprela berhasil menghempaskan tubuh Alexa dan membuat gadis itu kembali harus merasakan sakit di sekujur tubuhnya.
"Bangunlah dan obati tubuhmu setelah itu kembali ke kamar untuk beristirahat. Besok pagi aku akan kembali melatihmu!"
Ratu Sprela meninggalkan Alexa yang masih tersungkur, rasanya lebih baik ia tak bangun hingga esok pagi. Seluruh tubuhnya terasa remuk redam namun esok pagi ia harus kembali bergelut dengan latihan extreme sang ratu yang tak memiliki perasaan.
Alexa di bawa ke ruangan tabib untuk di obati. Beberapa luka di tubuhnya memang tak terlalu fatal namun tetap saja meninggalkan rasa sakit.
"Tubuhku rasanya seperti hampir mati rasa!" Keluh Alexa pada sang tabib.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Angel
FantasyPernikahan tanpa persetujuan yang di lakukan Putra mahkota kerajaan malaikat dengan seorang Putri dari kerajaan iblis. Dari pernikahan keduanya melahirkan seorang bayi perempuan yang dimana dalam tubuhnya mengalir kedua gen iblis dan malaikat yang b...