Warning! 18+ tipis-tipis 🤣
Hari demi hari rasanya begitu menyenangkan untuk Alexa, dalam setiap harinya ratu Sprela tak pernah luput dari pandangannya. Kini keduanya semakin dekat bahkan ratu Sprela tak segan menceritakan pengalaman-pengalaman yang telah ia lewati pada anak gadis Sentio tersebut.
Di sela-sela kebersamaannya, ratu Sprela tetap menuntun Alexa agar dapat mengolah kekuatannya dengan baik. Sebenarnya Alexa sedikit merasa bosan karna sepanjang waktu hanya ia habiskan di dalam kastil. Sesekali keluar namun hanya mampu melihat lalu lalang para penghuni kerajaan dari dalam portal.
"Ratu, sebenarnya aku benar-benar merasa bosan."
"Sudah berapa lama kau terkurung di dalam sini?"
"Mungkin sudah dua bulan."
"Dan selama dua bulan itu bahkan kau masih sesekali mengamuk dan tidak mampu mengontrol kekuatanmu!"
Alexa cemberut, ia memperhatikan ratu Sprela yang kini tengah membaca sebuah buku yang begitu tebal.
"Ratu, apa buku itu lebih menarik dibandingkan diriku?"
"Ya."
Jawaban spontan ratu Sprela semakin membuat Alexa memajukan bibirnya.
Entah darimana keberanian yang ia dapatkan, tiba-tiba Alexa mendekatkan tubuhnya pada tubuh ratu Sprela. Gadis itu memeluk sang ratu dari belakang membuat ratu Sprela sedikit tersentak.
Untuk beberapa menit keduanya bertahan pada posisi yang sama, melihat respon positif dari sang ratu dengan sedikit ragu Alexa mulai mengungkapkan keresahan hatinya. Keresahan yang selama ini selalu ia rasakan namun ia tak cukup berani untuk mengungkapkannya secara langsung pada ratu Sprela.
"Ratu? Hal yang pernah kita lakukan saat perjanjian darah kala itu, mengapa terasa begitu menyenangkan? Bahkan aku dapat merasakan detak jantungku yang berdetak begitu cepat. Aku seperti dapat merasakan ribuan kupu-kupu yang berterbangan di dalam rongga dadaku."
Alexa sedikit menggantung ucapannya karna begitu ragu dengan kalimat selanjutnya yang akan coba ia katakan pada Sanga ratu.
"Ratu... bisakah kita melakukannya lagi?"
Ratu Sprela seketika tersedak, bahkan di saat ia sedang tidak dalam keadaan minum sekalipun. Pertanyaan yang keluar dari mulut Alexa benar-benar membuat ratu Sprela terkejut, pasalnya Alexa mengatakan semua hal itu tanpa ada beban sedikitpun.
Ratu Sprela berusaha menyembunyikan kegugupannya, berusaha melepaskan lilitan lengan Alexa pada pinggangnya lalu berbalik berhadapan dengan gadis bermata biru tersebut.
"Dengar, Alexa! Apa yang pernah terjadi di antara kita kala itu, lupakan saja, anggap semuanya tidak pernah terjadi!"
"Mengapa?"
"Karna itu sebuah kesalahan!"
"Tapi aku menyukainya, seperti aku menyukai saat aku melihatmu, saat aku bersamamu."
Ratu Sprela berjalan menjauh lalu berdiri di depan sebuah jendela yang menghadap ke arah hutan belakang kerajaan.
Ia berusaha menekan dirinya jika semua yang terjadi adalah sebuah kesalahan dan apa yang terjadi antara dirinya dan Alexa adalah hal yang seharusnya tak pernah terjadi.
"Kau sendiri yang mengatakan jika aku sudah benar-benar terikat denganmu, lalu mengapa kau mengatakan jika semua yang pernah terjadi di antara kita adalah sebuah kesalahan?"
"Kau masih terlalu kecil, Alexa!"
"Tapi aku tidak cukup bodoh untuk mengerti tentang apa yang pernah kita lakukan! Aku dapat mengartikan tentang perasaan seperti apa yang tengah aku rasakan! Jika kau tak mampu membalasnya, mengapa kau membuatku terikat dan tak mampu pergi darimu!?"
"KARNA KAU TAK MAMPU MENGUASAI DIRIMU!"
"MENGAPA TIDAK BUNUH AKU SAJA!? Kau malah membuatku terikat denganmu. Untuk apa? Untuk kau jadikan budak!?"
Entah mengapa perasaan dalam diri Alexa terasa begitu bergejolak. Ia tak terima saat mendapatkan sikap penolakan yang di perlihatkan oleh ratu Sprela. Ia merasa jika dirinya hanya di peralatan oleh sang ratu karna pada kenyataannya ratu Sprela membuatnya tak akan mampu pergi kemanapun.
Dengan rahang yang mengeras dan tatapan yang penuh akan amarah, ratu Sprela melesat ke arah Alexa lalu melempar tubuh gadis itu ke atas tempat tidur.
Mengungkung tubuh mungil di bawahnya dengan tangan mencengkram erat leher Alexa, bahkan Alexa dapat merasakan aura gelap mengelilingi tubuh sang ratu.
"BERHENTI MEMBUATKU MUAK, ALEXA! KAU SUDAH BENAR-BENAR KETERLALUAN!"
Alexa menatap mata ratu Sprela yang berkilat penuh amarah, nyalinya sedikit ciut bahkan lehernya terasa begitu sakit akibat cengkraman ratu Sprela yang tak mengendur sedikitpun.
"Berhenti membohongi perasaanmu sendiri, ratu," ucap Alexa lirih di sisa nafasnya yang tercekat. Ia berusaha sekuat tenaga agar mampu menekan rasa ketakutannya.
Tatapan Alexa yang begitu teduh dengan senyum manis yang terukir di bibirnya membuat ratu Sprela mematung dan tanpa sadar mengendurkan cengkramannya.
Alexa terbatuk saat tangan ratu Sprela benar-benar terlepas dari lehernya. Namun ternyata ratu Sprela tak membiarkan Alexa meraup udara dengan rakus karna saat ini ratu Sprela membawa Alexa dalam ciuman panas. Alexa yang saat itu masih berusaha meraup udara se rakus mungkin sedikit tergagap dengan serangan ratu Sprela yang tiba-tiba.
Ratu Sprela meraup bibir itu dengan penuh nafsu, membawanya dalam ciuman yang terasa semakin menuntut.
Bunyi kecap peraduan dua indra perasa itu terasa nyaring di setiap sudut ruangan, bahkan tangan ratu Sprela mulai menjalar menelusuri tubuh gadis yang berada di dalam kungkungannya tersebut.
"Aku tidak akan menahan diri lagi, Alexa! Maka dari itu jangan pernah mencoba untuk menolak ku!"
Cumbuan ratu Sprela turun menjalar ke arah leher dan pundak Alexa, bahkan sesekali ia menjilati tanda pada pundak Alexa.
Pergulatan itu terasa begitu panas, desahan sesekali mulai terdengar bahkan seluruh pakaian sudah tercecer di atas lantai.
"Kau senang?"
"Mhhhh...."
Tangan ratu Sprela terus mencoba menyentuh bagian sensitif di tubuh Alexa. Lidahnya bahkan menyapu telinga Alexa yang membuat Alexa sedikit menggeram menahan hasrat yang semakin menggebu.
"Mendesahlah, aku tidak akan membiarkan mu berhenti dengan mudah!"
Sesuai ucapannya, ratu Sprela benar-benar membuat Alexa mendesah sepanjang malam. Ia tak membiarkan Alexa mengistirahatkan tubuhnya sedikit lebih lama setelah mencapai puncaknya.
Bahkan saat pergumulan itu berlangsung, kedua tanda pada pundak keduanya bersinar terang seiring dengan pergulatan di atas ranjang mereka yang terasa begitu panas.
"Mnghh....aahhhhhhhh....."
Desahan panjang dan nyaring itu menjadi penutup sebelum akhirnya Alexa tak sadarkan diri karna tubuhnya yang terasa begitu lelah.
Btw, author gak bakal bikin cerita ini dengan chapter yang banyak seperti cerita-cerita author sebelumnya ya, kemungkinan cerita ini gak akan lebih dari 25 chapter.
See you next chapter and happy reading guys! ✋✋23 Februari 2025

KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Angel
FantasyPernikahan tanpa persetujuan yang di lakukan Putra mahkota kerajaan malaikat dengan seorang Putri dari kerajaan iblis. Dari pernikahan keduanya melahirkan seorang bayi perempuan yang dimana dalam tubuhnya mengalir kedua gen iblis dan malaikat yang b...