I Love You

1.3K 131 3
                                    

Maaf banget baru sempet nulis dan update 😭🙏🏻

Setelah kepergian Marvin dari ruangan, Zaven masih belum beranjak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah kepergian Marvin dari ruangan, Zaven masih belum beranjak. Ia masih memeluk sang putri dengan hangat, mengecupi puncak kepalanya.

"Daddy?" Panggil Jasmine ragu, ia tidak tahu apakah benar pria ini adalah Ayahnya? Tapi melihat Marvin yang tampak biasa aja ketika bersama dengan Zaven, membuat Jasmine percaya.

"Yes sweetheart, you want cake?" Zaven menunjuk cake yang dibawa Marvin tadi.

Jasmine menggeleng, ia penasaran tentang hubungannya dengan Marvin. Kenapa hatinya begitu resah kala Marvin jauh dan bahagia saat Marvin di dekatnya?

Sebenarnya hubungan seperti apa yang di milikinya bersama Marvin?

"Marvin..." Jasmine tidak tahu bagaimana melanjutkan ucapannya.

"Marvin itu kekasih mu, kalian pacaran," ujar Zaven, menebak tepat sasaran apa yang ingin putrinya tanyakan.

"Hah? Pacar??" Tanya Jasmine terkejut, setelah itu kedua pipinya merona. Mata bulat berwarna biru itu seolah menyala dengan binarnya, menghipnotis siapapun yang beradu pandang.

"Yes sweetheart, kalian berdua saling mencintai," jawab Zaven lagi.

Jasmine hanya diam, dalam hatinya menerka - nerka; seperti apa hubungannya dulu ( sebelum amnesia ) dengan Marvin?

Sebab, hatinya tetap sadar bahwa dirinya nyaman dengan Marvin, meski kepalanya belum mampu mengingat.

Keterdiaman putrinya membuat Zaven tersenyum, hatinya lega sekali melihat Jasmine sudah semakin membaik dari hari ke hari. Luka - luka di tubuhnya sedang berproses untuk sembuh kembali.

"Meskipun kamu gak ingat daddy, daddy tetap sayang sama Jasmine. Jasmine adalah satu - satunya princess di hati daddy," ungkap Zaven membuat hati Jasmine bergetar, merasakan sesuatu yang sangat dalam dan hangat.

"Mau nontonin foto dan video keluarga kita? Daddy gak maksud memaksa kamu buat cepat ingat, tapi daddy mau kamu tau; kamu adalah Pramoedya," sambung Zaven dan mengeluarkan ponsel di saku celananya.

Tanpa menunggu jawaban dari sang putri, Zaven mulai membuka galeri di ponselnya. Memperlihatkan berbagai kenangan yang telah ia dan keluarganya buat bersama Jasmine, setelah gadis manis itu kembali ke pelukannya.

Jasmine pun diam, sesekali tersenyum ketika Zaven menjelaskan hal - hal random dan unik yang terjadi, behind the scenes of the picture.

Satu foto yang mencuri perhatian Jasmine, hatinya pun bergetar memberontak ingin melompat, kala Jasmine melihat fotonya sendiri sedang berpose di tengah - tengah saudara - saudaranya.

"Ini Isaac, abang pertama mu. Dia mirip sekali dengan mu. Bahkan, diantara semua anak, cuma kalian berdua yang mempunyai tanda lahir," ujar Zaven sambil memperbesar foto Isaac.

LOVE LANGUAGE [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang