Saat cahaya dari batu pemicu memudar, Tang Long berdiri di tengah kerumunan anak-anak desa yang menatapnya dengan berbagai ekspresi—kekaguman, rasa ingin tahu, dan bahkan sedikit ketakutan. Ia tahu apa arti Spirit Rumput Biru Perak dalam dunia ini: sebuah Spirit yang dianggap lemah, tidak layak bagi seorang Spirit Master yang kuat. Namun, apa yang mereka lihat hanyalah permukaan dari apa yang sebenarnya terjadi di dalam dirinya. Di bawah ketenangan wajahnya, Tang Long menyembunyikan kekuatan yang jauh lebih besar—Clear Sky Hammer, warisan dari ayahnya, Tang Hao. Tapi untuk saat ini, ia memilih menyembunyikannya, mengetahui bahwa dunia belum siap untuk melihat kekuatan itu, dan mungkin, ia sendiri juga belum siap untuk menggunakannya.
Setelah pengujian selesai, Tang Hao membawa Tang Long pulang tanpa banyak bicara. Tang Long merasakan ketegangan di antara mereka, tetapi ia tidak bertanya. Ia tahu bahwa ayahnya memiliki banyak rahasia, sama seperti dirinya.
Pelatihan yang Dimulai Kembali
Keesokan paginya, sebelum matahari terbit, Tang Long sudah berada di halaman belakang rumahnya, menunggu ayahnya. Selama bertahun-tahun, ia telah mempelajari dasar-dasar pelatihan fisik dan teknik bela diri. Tetapi setelah kebangkitan Spirit-nya, pelatihan akan menjadi jauh lebih serius.
Tang Hao muncul dari dalam rumah, membawa wajah yang penuh kelelahan. Ia berjalan pelan ke arah Tang Long, matanya mengamati putranya dengan seksama. "Rumput Biru Perak..." gumamnya, seolah berbicara kepada dirinya sendiri. "Kebanyakan orang akan meremehkanmu. Tapi aku tidak akan membiarkan itu terjadi."
Tang Hao menarik napas dalam-dalam sebelum mulai berbicara dengan nada serius. "Mulai hari ini, pelatihanmu akan berbeda. Rumput Biru Perak mungkin dianggap lemah oleh banyak orang, tetapi jika kau bisa memahaminya, itu bisa menjadi salah satu Spirit paling kuat yang pernah ada. Kekuatan tidak hanya datang dari apa yang terlihat, tetapi dari apa yang kau perkuat."
Tang Long mendengarkan dengan saksama. Ia tahu ayahnya tidak berbicara sembarangan. Ada makna mendalam di balik setiap kata yang diucapkannya. Pelatihan dimulai dengan latihan dasar untuk mengendalikan Rumput Biru Perak. Tang Hao menunjukkan cara menumbuhkan dan memanipulasi akar-akar yang muncul dari Spirit-nya, mengubahnya menjadi senjata fleksibel yang dapat menyerang dan bertahan. Setiap gerakan membutuhkan ketepatan dan konsentrasi tinggi. Satu kesalahan saja bisa menyebabkan aliran energi jiwa menjadi tidak stabil dan merugikan tubuhnya.
"Perhatikan aliran energi jiwa di dalam dirimu," instruksi Tang Hao keras, tetapi penuh perhatian. "Kendalikan napasmu, biarkan aliran itu meresap ke dalam akar-akar Spirit-mu."
Tang Long berusaha sekuat tenaga. Setiap kali ia merasa hampir berhasil, ada gangguan kecil yang membuat akar-akar Rumput Biru Perak-nya melemah. Namun, ia tidak menyerah. Ia mengulang latihan itu berulang kali, hingga tubuhnya dipenuhi keringat dan rasa sakit. Tang Hao tidak memberikan pujian, tetapi ia juga tidak berhenti mengamati. Ia tahu bahwa hanya melalui usaha tanpa henti, Tang Long akan menjadi lebih kuat.
Masa Lalu yang Tak Bisa Ditinggalkan
Di malam hari, ketika Tang Long akhirnya terlelap karena kelelahan, ingatan tentang kehidupannya yang sebelumnya muncul seperti bayangan yang enggan pergi. Ia bermimpi tentang Sekte Langit Tang, tentang para tetua yang mengkhianatinya, dan tentang keputusannya untuk melompat ke jurang. Ketika ia terbangun, ia menyadari bahwa dendam itu masih ada di dalam dirinya. Tetapi untuk saat ini, ia harus fokus pada apa yang ada di depan matanya.
Salah satu malam, saat Tang Long sedang bermeditasi di bawah pohon besar di halaman, ia merasakan resonansi kuat dari dalam dirinya. Itu adalah Clear Sky Hammer, bergetar seolah-olah ingin keluar. Tang Long mengepalkan tangan, mencoba menekan keinginan palu itu untuk muncul. Ia tahu bahwa jika ia membiarkannya keluar sekarang, itu bisa menjadi bencana. Tetapi perasaan itu sulit diabaikan. Clear Sky Hammer adalah simbol kekuatan luar biasa, tetapi juga beban yang berat. Dalam hati kecilnya, Tang Long berjanji bahwa suatu hari ia akan mampu mengendalikannya sepenuhnya.
Perjalanan ke Kota dan Pelajaran Kehidupan
Beberapa bulan setelah pelatihannya dimulai, Tang Hao mengajak Tang Long ke kota terdekat. Kota itu adalah pusat perdagangan dan tempat para Spirit Master berkumpul. Tang Long tidak pernah melihat tempat seperti ini sebelumnya. Di sepanjang jalan-jalan berdebu, pedagang menawarkan barang-barang dari berbagai penjuru dunia, sementara para Spirit Master berlalu-lalang dengan aura percaya diri.
Tang Hao memperingatkan Tang Long untuk berhati-hati. "Di sini, kekuatan menentukan segalanya," kata Tang Hao sambil menatapnya tajam. "Jangan mudah percaya pada siapa pun."
Selama perjalanan itu, Tang Long belajar banyak tentang dunia Spirit. Ia melihat betapa beragamnya Spirit yang dimiliki orang-orang, dan bagaimana kekuatan digunakan untuk mendominasi atau melindungi. Di pasar, ia melihat seorang Spirit Master yang menggunakan kekuatannya untuk menindas pedagang kecil. Tang Long ingin campur tangan, tetapi Tang Hao menghentikannya.
"Ini bukan saatnya," kata Tang Hao dengan nada datar. "Kau harus memahami bahwa kekuatan tanpa kebijaksanaan akan membawa kehancuran."
Tang Long menahan rasa frustrasinya, tetapi ia tahu ayahnya benar. Ia harus menjadi lebih kuat sebelum bisa melawan ketidakadilan yang ia saksikan. Perjalanan itu membuka matanya tentang dunia luar, tetapi juga memberinya motivasi untuk melatih dirinya lebih keras.
Rahasia yang Mulai Terungkap
Setelah kembali dari kota, pelatihan Tang Long semakin intens. Tang Hao tidak memberikan ruang bagi kelemahan. Setiap pagi dimulai dengan latihan fisik yang keras, diikuti dengan pelatihan pengendalian Spirit. Namun, di balik latihan itu, Tang Long merasakan bahwa ayahnya menyimpan sesuatu. Beberapa kali ia melihat Tang Hao termenung, menatap jauh ke arah pegunungan di kejauhan. Ada beban yang tidak pernah ia ungkapkan, dan Tang Long tahu bahwa rahasia itu mungkin berhubungan dengan masa lalunya.
Suatu malam, saat Tang Long sedang berlatih sendiri, Tang Hao datang dan duduk di dekatnya. Cahaya bulan menyinari wajahnya yang lelah, dan untuk pertama kalinya, ia terlihat seperti seseorang yang telah kehilangan banyak hal. "Tang Long," katanya pelan, "ada banyak hal yang kau belum tahu tentang keluargamu. Tentang ibumu. Tentang mengapa aku memilih hidup seperti ini."
Tang Long mendengarkan dengan diam. Ia tahu bahwa ini adalah awal dari cerita yang lebih besar. Tang Hao mulai bercerita tentang Ah Yin, ibunya, yang memiliki Spirit Rumput Biru Perak. Ia adalah wanita yang kuat dan penuh kasih, tetapi musuh-musuh yang menginginkan kekuatan mereka menghancurkan keluarga mereka. Tang Hao menyembunyikan mereka, tetapi pada akhirnya, mereka tetap kehilangan segalanya. Sejak saat itu, ia bersumpah untuk melindungi putranya, bahkan jika itu berarti hidup dalam kesendirian.
Tang Long merasa dadanya sesak. Ia tidak hanya ingin menjadi kuat untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk membalas dendam dan melindungi mereka yang ia cintai. Ia berjanji kepada ayahnya, dan lebih penting lagi, kepada dirinya sendiri, bahwa ia akan menjadi lebih kuat dari siapa pun yang pernah ada.
Langkah Baru di Jalan Kekuatan
Keesokan harinya, Tang Long melanjutkan pelatihannya dengan semangat yang diperbarui. Setiap gerakan Rumput Biru Peraknya menjadi lebih halus, setiap serangan lebih cepat dan mematikan. Ia tahu bahwa masih banyak yang harus dipelajari, tetapi ia juga tahu bahwa ia berada di jalan yang benar. Ia akan menguasai Spirit-nya, melampaui batasannya, dan pada waktunya, ia akan siap untuk melepaskan Clear Sky Hammer dan menghadapi dunia dengan kekuatan penuh.
Tetapi untuk saat ini, ia akan terus melatih dirinya dalam bayang-bayang, menunggu saat yang tepat untuk menunjukkan siapa dirinya yang sebenarnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/385174682-288-k951893.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tang Long: Bayangan yang Bangkit
ActionTang Long adalah murid berbakat di Sekte Langit Tang, seorang ahli dalam seni senjata tersembunyi yang dikenal akan ambisi dan tekadnya. Di tengah pelatihan intensif dan konspirasi yang mengancamnya, ia menemukan teknik tabu yang dapat memberinya ke...