Bab 4: Warisan Kekuatan yang Tak Terlihat

6 0 0
                                    

Pagi itu, sinar matahari perlahan menyinari Desa Roh Suci, membangunkan penduduk dari tidur mereka yang lelap. Suara burung-burung di pepohonan dan aktivitas penduduk desa mulai mengisi udara. Di rumah kecil di tepi desa, Tang Long sudah bersiap untuk memulai hari yang penuh pelatihan. Semangatnya tidak pernah pudar sejak ia membangkitkan Spirit-nya, Rumput Biru Perak. Di satu sisi, ia merasa bersemangat untuk mengeksplorasi kekuatan ini, tetapi di sisi lain, ia menyadari bahwa ia masih harus menyembunyikan kekuatan sejati yang ada di dalam dirinya, Clear Sky Hammer.

Pelatihan yang Tak Kenal Lelah

Tang Hao, ayahnya, berdiri dengan tangan bersilang di depan dadanya. Wajahnya tetap seperti biasa, dingin dan tanpa emosi, tetapi ada perhatian yang tak dapat disembunyikan dalam matanya. Ia memperhatikan Tang Long yang bersiap di halaman belakang, tangan kecilnya memancarkan cahaya biru dari Rumput Biru Perak.

"Hari ini, kita akan melanjutkan latihan pengendalian," kata Tang Hao dengan suara rendah tetapi tegas. "Rumput Biru Perak mungkin tampak lemah di mata banyak orang, tetapi kau harus mengingat bahwa kekuatan sejatinya terletak pada cara kau menggunakannya."

Tang Long mengangguk dan bersiap. Ia mulai dengan gerakan dasar, menumbuhkan akar-akar Spirit-nya dari telapak tangannya dan mengarahkan mereka untuk melingkar dan melilit benda-benda di sekitarnya. Latihan ini menguji ketepatan dan pengendalian energinya. Setiap gerakan harus dilakukan dengan hati-hati, karena sedikit saja kesalahan bisa menyebabkan aliran energi jiwa menjadi tidak stabil.

Tang Hao berdiri di sampingnya, memberikan petunjuk dengan suara datar. "Kendalikan napasmu. Jangan biarkan emosi menguasai. Rumput Biru Perak adalah bagian dari dirimu—rasakan setiap pergerakannya."

Tang Long mengatur napas, menutup matanya, dan berusaha merasakan setiap aliran energi di dalam tubuhnya. Ia mulai memahami bahwa Rumput Biru Perak bukan hanya sekadar Spirit yang terlihat sederhana. Dalam setiap seratnya, ada kekuatan yang menunggu untuk diaktifkan. Ia hanya perlu menemukan cara untuk memanfaatkan potensi tersebut sepenuhnya.

Tantangan yang Muncul

Hari-hari pelatihan tidak selalu berjalan mulus. Ada kalanya Tang Long merasa frustrasi karena kemajuan yang lambat. Beberapa kali, ia mengalami kesulitan dalam mengendalikan pertumbuhan Rumput Biru Peraknya. Dalam momen seperti itu, Tang Hao tidak memberikan kata-kata penghiburan. Sebaliknya, ia semakin keras dan tegas dalam latihannya.

"Dunia ini tidak akan menunggu siapa pun," ujar Tang Hao dingin. "Jika kau ingin bertahan, kau harus melampaui batasmu sendiri."

Tang Long merasakan beban dari kata-kata ayahnya. Setiap malam, ia bermeditasi untuk memperbaiki pengendalian energi jiwanya. Di dalam keheningan malam, ia juga bisa merasakan Clear Sky Hammer bergetar di dalam dirinya, seolah-olah ingin dilepaskan. Namun, ia tahu bahwa ini bukan saat yang tepat. Jika ia tidak bisa mengendalikan Rumput Biru Perak sepenuhnya, maka ia tidak layak untuk membangkitkan Clear Sky Hammer.

Hubungan yang Tumbuh dengan Ayahnya

Meskipun pelatihan mereka keras, hubungan antara Tang Long dan Tang Hao perlahan-lahan mulai berubah. Tang Hao, yang biasanya terlihat dingin dan acuh tak acuh, mulai menunjukkan tanda-tanda perhatian yang lebih besar kepada putranya. Beberapa kali, setelah sesi latihan yang panjang, Tang Hao berbicara tentang masa lalu, tentang ibunya, Ah Yin, yang juga memiliki Spirit Rumput Biru Perak.

"Ibumu adalah wanita yang kuat," kata Tang Hao, suaranya dipenuhi dengan nostalgia dan rasa sakit. "Dia percaya bahwa kekuatan sejati bukan berasal dari kekuatan fisik semata, tetapi dari hati yang tidak pernah menyerah."

Kata-kata itu menjadi sumber motivasi bagi Tang Long. Ia ingin membuktikan bahwa ia bisa menjadi kuat, seperti ibunya. Ia ingin melindungi apa yang penting baginya dan menebus semua rasa sakit yang dirasakan oleh keluarganya.

Perkenalan dengan Dunia Luar

Suatu hari, Tang Hao membawa Tang Long ke pasar di kota terdekat. Ini adalah kesempatan langka bagi Tang Long untuk melihat dunia luar. Di sana, ia menyaksikan kehidupan yang berbeda dari desa kecil tempat ia tinggal. Kota itu penuh dengan Spirit Master, pedagang, dan warga biasa yang hidup dengan kekuatan dan kelemahan mereka sendiri.

Tang Long memerhatikan bagaimana kekuatan sering digunakan untuk menekan yang lemah. Ia melihat sekelompok Spirit Master berperilaku sewenang-wenang, memperlakukan penduduk biasa seperti mainan. Tang Long merasa darahnya mendidih, tetapi Tang Hao menahannya.

"Belum saatnya," bisik Tang Hao. "Kau harus menjadi lebih kuat sebelum bisa melawan mereka."

Tang Long menundukkan kepalanya, tetapi tekadnya semakin menguat. Ia tahu bahwa dunia ini penuh dengan ketidakadilan, dan ia bertekad untuk menjadi kuat agar bisa melindungi mereka yang lemah.

Tantangan Baru di Desa

Kembali ke desa, Tang Long melanjutkan pelatihannya dengan semangat yang lebih besar. Namun, kehidupan di desa mulai berubah. Kabar tentang kebangkitan Spirit Tang Long telah menyebar, menarik perhatian banyak pihak. Beberapa Spirit Master dari luar desa datang dengan niat yang tidak jelas. Mereka ingin melihat anak yang memiliki Spirit yang langka dan memiliki potensi besar.

Tang Long, meskipun masih muda, tidak gentar. Ia tahu bahwa setiap tantangan adalah ujian bagi dirinya. Dengan bimbingan Tang Hao, ia melawan rasa takut dan menghadapi semua yang datang. Beberapa dari mereka mencoba menguji kekuatannya, dan Tang Long menggunakan setiap pelajaran yang ia dapatkan untuk bertahan dan melawan. Ia mulai menunjukkan bahwa Rumput Biru Perak bukanlah Spirit yang bisa diremehkan.

Namun, Tang Hao tetap waspada. Ia tahu bahwa semakin kuat Tang Long menjadi, semakin besar ancaman yang akan datang. Dunia luar tidak akan membiarkan seorang anak dengan potensi besar berkembang begitu saja. Mereka akan datang, mencoba memanfaatkan, mengendalikan, atau bahkan menghancurkannya. Oleh karena itu, Tang Hao memperketat pelatihan Tang Long, menyiapkan putranya untuk menghadapi apa pun yang mungkin terjadi.

Langkah Awal Menguasai Clear Sky Hammer

Meski Tang Long berusaha untuk fokus pada Rumput Biru Perak, ia tidak bisa mengabaikan Clear Sky Hammer. Suatu malam, ia duduk di bawah pohon besar di halaman, merasakan palu itu bergetar di dalam dirinya. Ia tahu bahwa ia belum siap untuk membangkitkannya sepenuhnya, tetapi ia juga sadar bahwa ia harus mulai memahami kekuatannya.

Dengan hati-hati, ia memanggil energi Spirit palu itu, membiarkan sedikit kekuatannya muncul di telapak tangannya. Getarannya terasa berat dan menekan, seolah-olah mencoba menguji ketahanannya. Tang Long mengerahkan seluruh konsentrasinya untuk mengendalikan kekuatan itu, tetapi pada akhirnya, ia harus menahannya kembali. Peluh mengalir di dahinya, tetapi ia merasa puas. Ia telah membuat langkah pertama menuju penguasaan Clear Sky Hammer.

Pelajaran dari Tang Hao

Tang Hao menyaksikan latihan putranya dari kejauhan. Ia tahu betapa berbahayanya Clear Sky Hammer jika tidak dikendalikan dengan baik. Suatu malam, ia berbicara dengan Tang Long tentang apa arti kekuatan ini.

"Kau harus mengerti, Tang Long," kata Tang Hao, suaranya tegas. "Clear Sky Hammer adalah senjata yang ditakuti oleh banyak orang. Menggunakannya berarti memikul beban yang sangat besar. Jika kau ingin menggunakannya suatu hari nanti, kau harus siap menghadapi konsekuensinya."

Tang Long mengangguk. Ia tahu bahwa perjalanan ini tidak akan mudah, tetapi ia bertekad untuk menjadi lebih kuat. Dengan tekad itu, ia melanjutkan pelatihannya, menghadapi setiap tantangan dengan kepala tegak dan semangat yang tak tergoyahkan.

Tang Long: Bayangan yang BangkitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang