Cemburu

82 8 0
                                    

  Mengetuk jarinya di meja dengan irama. Seorang gadis seolah tengah berpikir keras.

  "Ini gimana?!" Lirihnya dengan tatapan was was menatap kearah jam dan meja yang kini dia jadiin alat pelampiasan rasa paniknya itu.

  Beberapa menit berlalu dengan menegangkan. Sampai sebuah seruan dari arah belakang menarik atensinya.

  "Maaf nona muda, tapi itu anu," ujar pembantu itu dengan jari saling bertaut.

   Mendengar itu mau tak mau Enzil di Landa kepanikan itu kini lebih panik. Iya gadis yang dari tadi panik ialah Enzil.

  "Huwaaaa....." Tangis melengking Enzil tak bisa ditahan lagi dan itu semua membuat mereka semua panik bukan main, panik karna sang nona menangis dan takut kemarahan sang tuan.

  " Enzil sedih, Enzil sedih banget!" Ucapnya di sela tangis melengking itu.

  "Nona muda jangan menangis, nanti saya pikirkan jalan keluar terbaik untuk menolong si Kevin dari atas pohon rambutan nona," bujuk maid itu dengan tatapan penuh harap.

   Dan tepat ternyata bujukan itu mempan juga.

  Terbukti kini Enzil diam dan tak menangis kencang lagi, menatap penuh binar ke arah maid bernama Salsa itu.

  "Jadi Kevin hanya nongkrong di pohon rambutan?dan tidak sedang selingkuh?" Tanya Enzil ,dibalas dengan anggukan pelan tapi dalam hati maid itu meringis pelan. Sungguh sama sama gila pasangan ini! Seru maid itu dengan senyum paksa.

  "Ayo kita gep gadis sialan itu!" Ajak Enzil langsung menarik tangan maid bernama Salsa itu dengan tenaga penuh.

************************************

  Ditempat lain Leon menggelengkan kepalanya ringan dan menatap CCTV yang menayangkan gadisnya yang nampak marah marah dan juga mengacungkan sandal pada seseorang orang itu.

  "Oh jadi ini alasan lu?" 
"Gue pikir. Gue spesial kayak Ind*mie ternyata hanya kod*mo teman baikmu!"

Mendengar suara gadisnya itu berhasil menggelitik perutnya. Bagaimana tidak? Awalnya gadis itu menangis dengan kencang lalu matanya berbinar setelah salah pembantunya itu membujuk. She is very cute!

  "Seandainya kertas kertas sialan ini tidak menggangguku, maka akan ku cium gadisku itu karna rada gemas ini." Di tatapannya berkas di atas meja dengan pandangan penuh permusuhan.

  "Ah,aku jadi ngga sabar untuk hari esok, dimana dia akan menjadi milikku selamanya!"
"Dan monyet sialan itu akan ku Bun*h dengan tanganku sendiri karna berhasil mencuri perhatian gadisku,"
"Padahal monyet itu betina tapi kenapa malah berhasil mencuri semua perhatian gadisku!?" Ucapan demi ucapan Leon lontarkan penuh Geraman.

  Iya,yang tadi berhasil membuat Enzil menangis membahana karna monyet kesayangannya itu hilang ketika dia hendak mengambil pisang di kulkas.

Padahal Enzil udah mencari ke segala penjuru rumah Leon itu.

  Sebenarnya Leon cemburu dengan saingannya itu,tapi melihat ekspresi dan tingkah  dari sang gadis. Membuat rasa cemburu itu memudar walaupun cuma dua puluh persen

Done ya buat janji kemaren.

Transmigrasi OBSESI CogilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang