Di ruangan penuh figura foto seorang gadis. Leon tersenyum lebar. Ah dia rasanya seperti habis memenangkan sebuah lotre.
Dia masih tidak menyangka. Hanya dengan mengizinkan gadisnya untuk keluar ke taman masionnya itu, dia bisa mendapatkan sebuah pelukan yang sangat nyaman.
"You make me crazy baby girl!" Tegasnya dengan tatapan yang memancarkan obsesi yang sangat besar.
"Aku jadi tidak sabar menikahimu dan membuatmu mengandung anakku. Dan kita hidup menua bersama selamanya."
"Bagaimana kalau secepatnya kita menikah." Leon berbicara dengan sebuah foto yang dia ambil ketika sang gadis tengah makan siang di kantornya itu.••••••••••••••••••🦋🦋🦋🦋🦋•••••••••••••••
Sementara dilain sisi.
Enzil dengan senyum lebar mendekat kearah bunga-bunga yang sebelumnya hanya dia lihat di majalah atau internet.
"Wow,kalau gue jual....kaya lah gue." Ujarnya pakai nada mail sahabat si botak Upin& Ipin lalu terkekeh geli karna ucapannya Sendiri.
Sedangkan beberapa maid dan bodyguard menjaga dari jauh atas permintaan Enzil. Ah,bukan permintaan lebih tepatnya ancaman! Mau tak mau mereka menerima itu daripada harus terkena amukan sang tuan.
Tanpa mereka sadari bahaya mengintai dari jarak yang lumayan dekat.
DORRR......
Suara tembakan itu mengejutkan mereka semua. Dengan langkah lebar mereka menuju kearah suara dan.....Betapa terkejutnya mereka begitu melihat sang calon nyonya bersimbah darah dan darah itu mengalir dari arah........mendekati letak jantung
Enzil yang merasakan sakit bukan main. Dia mencoba untuk menjaga kesadarannya
"Ngga Elita banget cuy metomg gue!sama kayak di novel dan bedanya di bunuh penembak bayaran bukan si gila Leon!" Ujarnya sambil menahan sakit bukan main dan nafas yang terputus-putusLeon yang tadi mendengar suara tembakan dibuat panik bukan main. Tanpa memikirkan apapun dia berlari menuju kearah taman belakang mansion dan betapa terkejutnya dia.melihat sang gadis yang ditahan oleh maid dan......darah mengalir dari dadanya!
"Brengsek!nyari mati kalian!" Teriaknya dan langsung melesatkan tembakan bertubi-tubi hingga sebagian mengenai bodyguardnya sendiri. Tapi dia tak peduli!karna Leon pikir itu tak sebanding dengan darah sang gadis yang telah keluar itu
Begitu dia merasa peluru habis. Dia berlari menuju Enzil dan langsung merebut Enzil dari para maid itu
"Panggil dokter dan siapkan mobil secepatnya!" Teriaknya kesetanan.
"Hei cantik,jangan tutup matamu!tetep buka!" Ujarnya dengan suara bergelombangBegitu mobil telah siap. ia memerintahkan sang sopir untuk mengebut tanpa bantahan sang sopir menurut.
Karna jika membantah ketika keadaan sang tuan begitu. Sopir itu amat yakin bahwa nanti bukan cuma dia akan mati. Tapi dia akan di siksa oleh bos gilanya itu.
Sesampainya di rumah sakit. Leon langsung menggendong Enzil kearah Ruangan yang telah dipersiapkan sebelum dia sampai.
Dengan rasa takut dan khawatir yang mendalam Leon menunggu di depan ruangan, yang kini tengah menyala yang berarti tindakan serius tengah di lakukan para tenaga medis itu.
Setelah menunggu lama, akhirnya lampu di pintu rumah sakit itu mati. Dengan perasaan was-was dia mendekati dokter yang baru keluar dari ruang bedah itu.
"Maaf tuan,dengan berat hati nona Enzil kami nyatakan koma dalam waktu yang tidak bisa di tentukan." Dokter itu merasa sangat takut menyampaikan hal tersebut.
Leon yang mendengar itu di buat marah dan takut. Sementara itu dokter kembali menjelaskan keadaan pasien pasangan dari orang no.1 itu
" Peluru itu telah berhasil kita keluarkan,namun sayang karna banyaknya darah yang keluar dan mengenai hampir organ vital jantung nyonya..."
"Dan hal itu yang mempengaruhi keadaan nona sekarang tuan." Terang dokter itu kembali.(Maaf kalau salah, soalnya gue ngarang aja)Dengan berat hati Leon meninggalkan rumah sakit itu,setelah dia menyuruh tangan kanannya untuk mengurus semua yang terbaik untuk Enzil.
Dengan aura membunuh dia berjalan menuju kearah. Dimana biasanya dia menyiksa tawanan.
Begitu pintu yang terlihat kumuh itu dibuka. Maka bau anyir akan semerbak tercium.
Dengan langkah angkuh dia berjalan menuju ke lemari penyimpanan senjata kesayangannya itu dan begitu membukanya matanya terpaku pada sebuah belati kecil berukir nama Enzil dengan huruf rumit dan cantik.
Berjalan menuju dua orang yang terikat pada kursi. Dengan tak punya hatinya dia menendang kursi itu hingga jatuh dan membuat orang yang terikat merasakan sakit akibat benturan.
"CK!tua Bangka sialan! Karna lu gue harus melihat gadis gue terluka!" Tekannya sambil menatap tajam orang yang kini tengah ketakutan itu.
"Ah, sepertinya memang om ku yang telah merawatku dari kecil ini ingin segera menyusul istrinya yang telah menjadi pupuk organik itu." Dengan tak berdosanya dia tega melukai sang paman yang telah merawatnya itu.Setelah merasa puas dengan hasil lukisannya itu. Leon lalu sedikit menjauh dan mengucapkan
"Gimana kalau anak gadis kesayangan om gue ajak tidur?" Tanyanya dengan nada lembut dan tatapan lebih tenang. Dan hal itu membuat pria yang awalnya kesakitan dan takut,kini menjadi bahagia begitu pemuda itu hendak meniduri anak gadisnya itu."Tika bakal melayani kamu dengan baik," lirihnya sambil menatap sang putri yang kini tersimpu malu itu.
Sementara di sisi Tika gadis yang dimaksud Leon tak sabar ketika Leon berjalan menujunya dengan tatapan lapar.
Begitu tali ikatan sang gadis dibuka. Gadis itu langsung membuka kain yang menempel ditubuhnya dengan gerakan sensual.
Begitu semua kain mulai terlepas. Leon membuka dasi yang menempel pada lehernya dan mengikat tangan Tika.
Dan hal itu membuat ayah dan anak itu bahagia bukan main. Tak sia-sia mereka harus merasakan rasa sakit dan menjebak gadis tolol seperti Enzil.
Begitu Leon membuka celana kain bahan itu. Tiba-tiba pintu dibuka dengan kasar oleh seseorang....
Saat hendak marah. Ucapannya terpotong oleh kalimat yang lebih dulu membuatnya membatu
"Enzil,meninggal dunia!" Potong sang sahabat Dario. Yang berhasil membuat Leon seakan nyawanya lepas dari raganya.Sementara Tika dibuat emosi. Karna sedikit lagi dia bisa bersetubuh dengan Leon dan menikah dengan Leon!tapi semua gagal karna orang yang dia benci itu.
Dengan gerakan tergesa Leon mengancingkan celananya dan berlari kearah rumah sakit. Dia tidak akan pernah terima Enzil gadisnya meninggalkannya sendirian.
Sementara itu Dario memandang remeh pada Tika dan Bram.
"Bitch,"ujar Dario mencemooh dan berlalu dari sana menyusul sang sahabatnya itu.Sesampainya di rumah sakit Leon dibuat membatu begitu sebuah brangkar di dorong dari ruangan VVIP yang sebelumnya sudah dia pesan kepada sang sahabat agar di tempati oleh gadisnya itu.
"Sayang,ini ngga mungkin kamu kan?" Dengan tangan bergetar dia membuka selimut yang menutupi seluruh tubuhnya seseorang yang di duga Enzil itu.
DEG.....
Perlahan untuk pertama kalinya Leon menitihkan air mata dalam hidupnya.HAPPY READING....
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAKOYA,SEKARANG GUE BAKAL UP SETIAP HARI PALING LAMA 2 HARI SEKALI
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi OBSESI Cogil
Short Storycuma sekedar gabut transmigrasi karna meninggal❌ transmigrasi karna bersin ✔️ apa jadinya ketika seseorang bersin dan melihat sekitar yang tiba tiba asing semua itulah yang dialami oleh Queenzila Bumiayu edelweis.seorang gadis gemuk,bermuka pas Pas...