candra hates all of this.

211 14 1
                                    

   selamat menikmati -🐻🌟
   ___________________________________

Candra kembali ke apartemen miliknya untuk mengambil beberapa barang yang ada disitu, dia memang tidak pernah tidur di apartemen Nya semenjak tinggal di rumah milik duo v, tapi dia lumayan sering ke apartemen nya untuk mengerjakan tugas dan yang lain lain.

Saat Candra baru saja melangkah kan kakinya di depan pintu apartemen itu, dia heran kenapa pintunya tidak terkunci, tapi saat dibuka olehnya.
Dia tidak heran lagi karena dia melihat seorang perempuan sedang duduk di sofa miliknya

"Mau ngapain kakak kesini.?"ucap Candra dengan raut wajah dinginnya
Dia melewati sang kakak yang duduk di ruang tamu, dan dia menuju kamarnya yang lumayan dekat dengan ruang tamu, untuk cepat-cepat mengambil barang nya dan pergi Itu pemikiran candra.

Orang yang dipanggil 'kakak' oleh Candra yang tadinya menunduk langsung matanya mengarah ke Candra yang sudah memasuki kamarnya, walau pintunya terbuka,
Wanita itu berdiri

"Candra.." tepatnya setelah di memanggil Candra, Candra sudah selesai mencari barangnya, dan baru saja keluar dari kamarnya,
Kakak Candra menahan lengan sang adik.

"What do you want."sentak Candra dengan kesal,
"Tolong handle perusahaan papi Candra.. papi lagi ga sehat.."ucap wanita yang bernama Charlotte itu

"Apa maksud kakak!?, setelah kalian ninggalin aku gitu aja!, kalian mau aku nge handle perusahaan papi!?"bentak Candra, dia sangat kesal

Setelah kejadian dia marah marah itu.
Orang tuanya bahkan kakaknya, meninggalkannya dengan tangan kanan ayahnya, dan juga beberapa pengawal dan pembantu untuk nya,
Dia kira mereka akan pergi sebentar, tapi ternyata tidak. Mereka tidak kembali sampai hari itu.

Candra ditinggal, dan hanya dikirimi duit yang banyak setiap Minggu

Sampai saat ini, saat kakak nya menghampiri apartemennya, dia tidak heran kakaknya bisa masuk, itu pasti ulah tangan kanan ayahnya.

"Kakak yang urus aja. Kakak kan anak kesayangan mereka!"ucap Candra melepaskan tangannya dari genggaman kakaknya

"Candra kakak mohon.. kakak gamau ngeliat papi maksain diri terus."ucap Charlotte

"Itu urusan kalian!, kan aku udah kalian tinggal. Aku ga kalian anggap!, terus ngapain kalian nyuruh aku!?"bentak Candra dia sudah muak dengan semuanya.

Candra hendak pergi,
Raut wajah kakaknya berubah,
"Kamu mau kakak bilang sama papi, kalau selama ini kamu ga tinggal di rumah maupun apartemen mu Candra!?"teriak Charlotte

Charlotte mendekat kearah Candra yang terdiam di tempat nya
"Kamu sebenarnya tinggal dimana Candra?, bahkan kamu pernah bikin pingsan bodyguard kamu agar kita gatau.?"ucap Charlotte,

"Kami sayang sama kam-"belum sempat Charlotte menyelesaikan ucapannya,
Candra sudah menyela
"Bulshit!"ucap Candra

"Candra.. tolong.. sekali aja.."ucap Charlotte, dia benar benar tidak ingin ayahnya drop lagi karena terlalu fokus pada pekerjaan nya

"Kalian egois. Tapi yaudah. Aku cuma bakal nge megang perusahan papi yang ada di sini, yang lainnya kalian yang urus."ucap Candra menyetujui, dan berjalan keluar dari rumah itu,

Walau pun hanya satu perusahaan yang di handle oleh Candra
Itu tetap membuat Charlotte senang dan tersenyum
"Makasih Candra!"teriak Charlotte pada adiknya yang sudah memasuki mobil Porsche milik nya

Sampai Candra menghilang dari pandangan Charlotte.
"Kakak tau kamu masih sayang sama kami Candra.."ucap Charlotte dengan senyum tulus diwajahnya dan menelpon seseorang untuk menjemput nya

Sedangkan Candra, dia membawa mobilnya dengan cepat, agar tidak ada yang mengikuti nya, sambil memastikan kanan kiri, dia berhenti di sebuah hotel dan memakai masker, itu hal yang selalu dia lakukan, dia akan Menganti mobil nya dengan motornya, dia tau mobilnya akan aman, karena itu hotel milik teman dekatnya.

Candra dengan kecepatan maksimal melaju dengan motornya, menuju rumah 'trc' itu singkatan dari 'the Rich children'

Sesampainya di rumah, dia disuguhi oleh Jilan yang sedang minum kopi di depan rumah, jadi di depan rumah Vano dan varo atau yang sudah dianggap rumah 'trc'

Di halaman luasnya, ada sebuah bangku dan meja, yang ditutupi dengan kayu diatasnya agar terhindar dari matahari , jadi yang duduk di situ bisa bersantai seperti pondok (tau kan?).

"Eh Candra, darimana? Lu ga ke sekolah bareng yang lain?"tanya Jilan yang berdiri, dan melihat Candra yang menaruh motornya di garasi yang luas

"Gurunya ga masuk, jadi buat apa gw masuk?"ucap Candra yang duduk disamping Jilan, membuat Jilan kembali duduk di tempat nya,
"Lu suka kopi bang?"tanya Candra,

"Ga terlalu, tapi lumayan lah buat pagi pagi gini"ucap Jilan dengan senyum manisnya

"Pagi apaan ini udah jam setengah sepuluh"sarkas Candra
"Ya kan masih terhitung pagi can."ucap Jilan

"Iya dah..."ucap Candra dan meminum Boba yang tadi dia beli di jalan

Mereka sama sama hening, walau badan mereka disitu, tapi jiwa mereka entah kemana,

Seperti Candra yang sedang memikirkan sesuatu.

'kalau misalkan gw ga marah marah sama mereka waktu itu, apakah mereka masih tetep bakal sama gw..?'

'atau pun kalau gw diem aja pas dimarahin, apakah mereka bakal baik dan menganggap gw ada..?"  Candra sangat memikirkan nya, sampai dia tidak sadar kalau dia sangat berkeringat

"Can?"ucap Jilan yang sadar kalau wajah Candra sangat berkeringat, padahal kayak nya saat itu tidak panas sama sekali

"Candra?"panggil Jilan sekali lagi, namun tidak dijawab oleh sang empu
"Candra!?"panggilan Jilan akhirnya menyadarkan Candra dari lamunannya

"Eh, iya?"ucap Candra dengan senyum palsunya

"Lo kenapa sih? Kok ngelamun, terus muka lu berkeringat banget?"tanya Jilan, membuat Candra baru menyadari kalau wajahnya sangat berkeringat

Candra pun langsung mengelapnya dengan baju miliknya,
"Lo gaenak badan can?"ucap Jilan sembari menaruh punggung tangannya di dahi Candra

Dan merasakan kalau badan Candra  panas,
"Can, lu demam?"tanya Jilan
Candra hanya menggeleng cepat,

"Engga kok.. palingan cuma gaenak badan aja bang.. gapapa kok"ucap Candra dengan senyuman

"Jangan boong, udah ayo gw kompresin di dalam" dengan cepat Jilan menarik tangan Candra dan membawanya masuk kedalam rumah, untuk meng kompres nya

Sedangkan di sekolah

Sekarang para trc sedang berkumpul di kantin,
"Eh.. kayak kurang.."pikir Mark
"Eh iya Candra mana?"tanya jefran

"Nah itu, Candra mana yak?"heran mark,
"Bentar coba gw tanya Jilan,"ucap Vano yang sedang mengotak-atik handphone nya,

Vano menelepon Jilan, dan dijawab oleh orangnya tidak lama setelah nya
"Jilan, lu ada liat candra ga?"tanya Vano

"Ada ini dirumah, dia lagi demam"
Ucap Jilan dari sebrang

"Lah kok bisa sakit?"ucap Vano dengan sedikit keras membuat trc yang lain mendengar nya

"Gatau ini, tadi dia tiba tiba bengong terus keringatan, pas gw check udah demam aja" terang Jilan

"Yaudah, kita otw pulang!,"ucap Mark yang ada di samping Vano, yang dapat didengar oleh Jilan,

"Oke"

   👋🏻👋🏻👋🏻🐯🦊🐬🐹🐶🐻🐰👋🏻👋🏻👋🏻

Udah ya udah ku kasih berturut turut up,, sampe selesai urusan ku, tapi gatau ya kalau emang aku ada waktu dan aku lagi gabut, nanti aku bakal up kok,

Sekian terimakasih, dan jangan lupa kasih bintang nya dan komentar banyak banyak 🌟🌟🐻🌟🌟

Favorite Family (Nct Dream)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang