⚘25--you will come back, right?

2 2 0
                                    

──────────────────

up: november 25th, 24

Tut...tut...tut...

Tuk!

"Argh...Kim Jihan lo kemana!?" geram Yejun sambil ngelempar ponselnya ke sembarang sofa didekatnya.

Udah larut, tapi Jihan belum juga muncul dan ponselnya sama sekali ga aktif. Ini ngebuat semua yang ada di ruang tamu khawatir.

"Ini Jihan beneran ga ada tanda-tanda keluar rumah? Pak Lee sama bibi Karin ga tau juga?!" tegas Yejun pada kedua pria dan wanita dihadapannya.

Jeno dan Karin hanya menggeleng dengan raut khawatir.

"S-saya-" gugup Karin.

"Kami sungguh tidak melihat nona Jihan keluar rumah, Nyonya, Tuan" balas Jeno yakin pada Taeyeon dan Yejun.

Yejun menghela nafasnya gusar, "Nenek, apa perlu ku telfon paman?"

"T-tidak perlu nak Yejun. Kita usaha cari dulu" ucap Taeyeon sedikit lemah lalu terduduk di sofa.

"Nenek? Nenek kenapa!? Bi Karin tolong ambilkan air!" Yejun secepatnya merangkul tubuh nenek yang sedikit terhuyung.

"B-baik Tuan"

"Nenek tidak kenapa nak Yejun. Mungkin karena kecapean" Taeyeon masih saja sempat tersenyum walau tipis.

"Ini Nyonya" ujar Karin sambil membantu Taeyeon meminum air digelas itu hingga habis.

"Nenek istirahat aja, nanti aku yang cari Jihan ya?" jelas Yejun sambil megang kedua telapak tangan Taeyeon.

Taeyeon tersenyum lalu mengangguk lemah.

"N-nenek? Yejun?"

Semua pasang mata insan di ruang tamu itu beralih cepat natap siapa gerangan yang ada di lantai dua. Tidak dengan yang lain, pandangan Yejun seketika menatap ga suka pas Jihan berada persis di area penglihatannya.

"Kemana aja lo? Liat, Nenek sampe lemah gini pas tau lo menghilang" sergah Yejun kesal sambil ngeliat Taeyeon.

Jihan langsung secepat kilat turun ke lantai bawah buat nyamperin Taeyeon, sang nenek.

"Nenek..." ucapnya pelan ketika merendah untuk menjangkau tangan Taeyeon yang terduduk lemah disofa sana. Tatapan mereka bertemu.

Yejun menggelengkan kepalanya penuh kekesalan sekaligus heran. Dengan geraman yang jelas terdengar, lelaki bermarga Hwang itu meninggalkan pelantaran ruang tamu milik keluarga Kim itu.

Jihan memandang kepergian Yejun dengan raut sedih. Melihat hal itu, Taeyeon perlahan tersenyum.

"Udah...nenek ga kenapa Jihan. Juga, Yejun begitu karena dari tadi khawatir sama kamu..." ujar Taeyeon purau bermaksud buat menenangkan Jihan.

Entah kenapa Taeyeon sama sekali ga menanyakan darimana dan kemana Jihan semalaman itu. Mungkin karena kondisi badannya yang dibuat ga baik sejak tadi ngebuat wanita paruh baya itu harus menutup segala keresahannya. Kalau bukan karena Jihan yang sudah ada tepat di sisinya saat ini, mungkin Taeyeon bakal masuk rumah sakit sejak tadi.

°°°

Jihan asik meringkuk di kepala ranjang, pikiran yang melalang buana dengan kebiasaan overthinking nya ngebuat gadis itu kesulitan mengontrol emosi saat ini. Jaemin dengan segala kekepoannya memilih buat pindah ke sebelah Jihan semenjak dari tadi diem di pojokan kamar layaknya dedemit pada umumnya. Sangat primitif.

AwareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang