①⑧

3.4K 404 57
                                    

"Kei, apa kau hari ini ada acara?" tanya Mom dari dapur.

"Tidak, Mom. Memangnya kenapa?" jawabku seraya mengambil selai cokelat.

"Aku ingin kau dan Harry membantuku memilih rangkaian bunga. Kau tahu, tinggal 2 minggu lagi pernikahan dilaksanakan. Hari ini Mom harus membooking salon," saut Mom.

"Oke, Mom. Akan ku bangunkan Harry," sautku beranjak naik pergi ke kamar Harry.

"WAKE UP YOU CURLY!!!!!!!!" aku berteriak sambil melompat-lompat di kasur milik Harry.

"WAKE UP!" aku tetap melompat dan Harry belum juga bangun.

"HARRY WAKE UP!"

"SHUT UP OR I'LL KILL YOU!!!"

"KILL ME NOW HARRY!!!!!!!!" sautku tetap berteriak. Harry susah sekali bang –

"Harry what are you doing?!" tiba-tiba saja kaki ku ditarik Harry dan sekarang aku berada di pelukannya.

"Just 5 minutes okay," saut Harry yang malah memelukku semakin erat.

"Harry gara-gara kau, kita jadi terjebak macet!" sautku. Kita sekarang berada di dalam mobil, terjebak macet karena tadi Harry tidur 15 menit lebih lama.

"Tapi kau juga akhirnya ikut tidur!" saut Harry tidak mau disalahkan.

"Kau harus menraktirku," saut aku dan Harry bersamaan. Aku pun langsung menatap tajam Harry. Begitupun dia.

"KAU!"

"KAU YANG MENRAKTIRKU!"

"KAU KAN ADIK KU!"

"KAU JUGA KAKAK KU!"


10 minutes later...


"Apa kau tidak lelah berdebat terus denganku?" saut Harry ngos-ngosan.

"Kau duluan yang mulai," sautku menatap Harry dengan jengkel.

"KAU DULUAN KEIRA!" teriak Harry.

"KAU STYLES!" teriak ku tidak mau kalah.

"SUDAH AKU LELAH! LEBIH BAIK KITA BERDUA DIAM!" saut Harr yang langsung menutup mulut.

"Keira, kau saja ya yang memilih rangkaian bunga nya? Aku ingin buang air besar," saut Harry meninggalkanku. Mana ada toilet di toko bunga?

Aku pun berkeliling melihat-lihat bunga mana yang cocok untuk pernikahan Mom dan James. Ketika aku akan mengambil setangkai bunga Chrysanthemum, ada tangan lain yang mengambilnya juga.

"Louis?" tanyaku setelah melihat pemilik tangan itu.

"Keira? Sedang apa kau disini, Love?" saut Louis yang memberikan bunga Chrysanth itu untukku.

"Memilih bunga untuk pernikahan Mom. Kau sendiri?" tanyaku seraya menerima bunga Chrysanth dari Louis.

"Memilih bunga untuk pernikahan Dad. Dan setelah itu aku berencana untuk ke rumahmu," saut Louis seraya tersenyum menatapku.

"Tapi kita sudah bertemu disini," sautku menatap Louis.

"Mau berjalan-jalan?" ajaknya. Aku pun langsung mengganggukan kepala dan mengirim pesan kepada Harry untuk pamit.

Seperti kemarin-kemarin, Louis menaiki sepedanya dan aku dudul di kursi boncengan. Kali ini dia membawaku ke sebuah kebun bunga. "Untuk informasi, ini perkebunan milik toko bunga yang tadi," katanya. Dan kita berhenti disebuah taman tidak jauh dari kebun bunga tersebut.

Kita berdua duduk di rerumputan yang sudah dipangkas. Aku memilih untuk tiduran di paha Louis. Selagi kita mengobrol dia mengelus rambutku, dan tidak jarang aku mengelus wajahnya. God, why you created such a beautiful human?

"Hey, Louis," sautku.

Louis menunduk, "Ya, Love?"

"Hampir 2 minggu kita berpacaran dan aku masih belum percaya," sautku.

"Percaya apa?" tanya Louis lagi.

"Bahwa kita benar-benar berpacaran," jawabku.

"Kei?"

"Hm?"

"Be my baby, and I'll look after you,"

◊◊◊◊◊

INI TANGAN GATEL PENGEN UPDATE MELEEE AHAHAHAHA

coba deh itu mulmed di dengerin yaduuu louis suaranya :')

vomments diwajibkan karena tinggal beberapa part lagi udah ending :')

brother { tommo }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang