Bab 13

778 106 5
                                    

TANDAI TYPO!!

___________________________________________________

Pagi menyapa, Semakin erat pelukan hangat itu. Dingin yang tercipta karena AC yang terpasang di dinding ruangan tersebut seharusnya dapat menusuk kulit, Malah hampir tak terasa oleh hangatnya pelukan tersebut.

Sedikit mengulat, Erine memang selalu dibangunkan oleh nalurinya sendiri pada jam-jam tertentu, Merupakan sebuah kebiasaannya dari kecil. Mata indahnya dengan perlahan terbuka. Dengan tatapan awal yang menatap seisi ruangan yang tak asing baginya, Lalu mendarat kepada wajah tenang sang pacar yang kini sedang memeluknya sangat erat.

Dengan gerakan sangat pelan dan hati-hati Erine berusaha melepaskan diri dari dekapan itu, Tak mau membangunkan Oline yang tampak masih sangat nyenyak. Membutuhkan effort yang cukup untuk sekedar pergi ke kamar mandi saja.

Erine menuang facial wash secukupnya pada telapak tangan. Ia pertemukan kedua telapak tangannya dan menggerakkan keduanya dengan arah yang berbeda hingga menciptakan busa yang setelah itu ia ratakan pada wajahnya. Sebelum mencuci muka, Erine tak lupa menyikat giginya dengan sikat gigi yang sudah disiapkan Oline khusus untuknya jikalau menginap tanpa persiapan seperti ini.

"Cantik banget aku ternyata" ucapnya setelah membilas wajahnya dengan air, dan menatap dirinya pada pantulan kaca. Bagaimana dia baru sadar akan hal itu? Padahal jika dipikir, kalau ia tak cantik mana mungkin Oline sebucin ini pada dirinya. Terpikat pesona Catherina Vallencia.

Seperti kebiasaan perempuan pada pagi hari lainnya. Jika ia sempat, Ia tak akan melewati rutinitas paginya ini.

Melangkah keluar dengan keadaan sudah lebih fresh. Matanya tertuju pada Oline yang sudah terbangun dengan ponsel ditangannya.

"Kok udah bangun?" ujarnya melontarkan pertanyaan

Mendengar suara itu, Dengan cepat Oline menoleh dan menatap visual favoritnya "Kamunya ninggalin"

"Eits, Mau ngapain?" selidiknya seraya menjauhkan wajah dari Oline.

"Ayo lah, Aku belum dapet morning kiss..."

"Sikat gigi terus cuci muka dulu, baru dapet kiss"

Mendengar itu dengan gerakan gesit Oline berlari menuju kamar mandi untuk memenuhi syarat yang Erine berikan. Tak sampai 10 menit Oline sudah kembali dan berdiri di depan Erine yang tengah duduk di pinggiran kasur.

Tak basa-basi Oline segera mempertemukan bibirnya dengan bibir sang pacar. Tak seperti biasanya yang hanya kecupan sekilas. Tangan yang menahan tengkuk Erine untuk tidak menjauh. Lumatan perlahan, Lembut dan Penuh cinta terciptakan. Tak terlalu lama karena adanya cubitan keras terhadiahkan pada perutnya.

"Sshh, Sakit" lapornya dengan mimik wajah yang memelas.

"Rasain" balas Erine mantap nyalang. Meski begitu ia tak dapat menutupi wajahnya yang memerah.

Ibu jari Oline terulur kembali pada bibir Erine. Diusapnya dengan lembut bibir yang basah karenanya. "Makasih ya"

Wajahnya kembali perlahan mendekat. Detik ini juga pikiran Erine harus berjalan, ia tak sanggup berada di posisi ini terlalu lama lagi.

tok tok tok

Terdengar ketukan yang berasal dari pintu. Dan setelah itu terdengar lagi suara yang sangat Oline kenalin "Oline Erine, keluar dulu sarapan"

"Dipanggil mama kamu, Baik aku samperin dulu yaa" Gesit gerakan Erine untuk pergi menjauh dari Oline.

Terdengar helaan nafas dari Oline,  Memejamkan matanya sejenak. Tersenyum kecil kala Melihat sekilas Erine yang buru-buru membuka pintu.

Pacaran Sambil Kerja || OrineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang