Listen to this playlist while you're reading this (highly recommended)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CW TW // mentions of suicide
.
.
.
"Jangan tinggalin aku, Hao..." Ia bersumpah kata-kata itu hanya ada dalam pikirannya.
"I would never..."
Saat mendengar jawaban Zhang Hao, ia baru sadar kalau ternyata lidahnya tak sejalan dengan pikirannya. The words just slipped out of his mouth unintentionally.
Namun apa boleh buat kalau ternyata jawaban Zhang Hao membuatnya tersentuh. Zhang Hao tidak akan pernah meninggalkannyaㅡ katanya.
"...cuma menurutku sih, know your place."
Tapi Hanbin benar, mungkin ia harus tau dimana tempat kakinya berpijak. Bagaimanapun Jiwoong berada di tengah-tengah dua orang yang saling mencintai, dan tidak ada tempat untuknya disana. Ia hanya orang ketiga di antara kisah cinta mereka, yang mungkin tak akan ada akhir bahagia untuknya.
"Aku cuma minta satu halㅡ kembalikan Hao Gē yang aku kenal."
Ya, mungkin dia hanya peran pendukung yang tak diinginkan oleh siapapun. Atau mungkin di mata Hanbin, ia hanyalah perebut kekasihnyaㅡa villain in their fairy tale. Ia tidak lebih baik dari sebuah parasit yang harus dimusnahkan.
Bibirnya tersenyum saat angin malam menerpa wajahnya yang sudah dingin, membuat surai hitamnya bergerak lembut mengikuti arah angin pergi. Kedua tangannya memegang erat pada railing besi jembatan, pandangannya ia arahkan ke bawah sanaㅡ ke arah sungai Han dan lampu kota yang tersiar luas di depannya.
Mapo Bridgeㅡ mereka menyebutnya Bridge of Lifeㅡ tempat indah yang sering Jiwoong kunjungi untuk melihat pemandangan sungai Han. Ia membaca tulisan pada hand-railing yang lampunya menyala saat ia sentuh.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
